Lirik 'Hidup Kan Baik-Baik Saja', Soundtrack Seni Memahami Kekasih

Cerita kita tak semanis dongeng
Atau bagai drama sinetron cengeng
Kau bukan artis ku bukan pujangga
Namun kisah ini sangat berharga

Hingga rambutmu memutih
Hingga perutku membuncit
Hati ini takkan pernah tua

Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini hidup kan baik-baik saja

Menikmati hujan sambil berdendang
Berpegang tangan saat senja datang
Senyumanmu membuat nyali ciut
Jangan bersedih kau jelek jika cemberut

Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini hidup kan baik-baik saja

Hu

Hingga kulitmu keriput hingga ragaku tak lagi kuat
Hati ini takkan pernah tua

Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini hidup kan baik-baik saja

Seperti yang sudah disebutkan di atas, lagu 'Hidup Kan Baik-Baik Saja' dinyanyikan oleh Fiersa Besari. Dia merupakan seorang musisi dan penulis kelahiran Bandung, 3 Maret 1984.

Menariknya, dia sendiri telah menulis beberapa buku, seperti Garis Waktu (2016), Konspirasi Alam Semesta (2017), Catatan Juang (2017), Arah Langkah (2018), 11:11 (2018), dan Tapak Jejak (2019).

Bila berbicara karier bermusik, nama Fiersa Besari memang sudah tidak asing lagi di telinga pencinta musik tanah air. Dia sendiri telah memulai kariernya sejak tahun 2009 sebagai seorang vokalis band indie.

Selama kariernya, Fiersa Besari telah menyanyikan beberapa lagu lainnya seperti 'Celengan Rindu', 'Tempat Aku Pulang', 'Garis Waktu', 'Pemeran Pengganti', 'Waktu yang Salah' bersama Thantri Sundari, hingga 'Runtuh' bersama Feby Putri.

Sebelum lagu 'Hidup 'Kan Baik-Baik Saja', Fiersa Besari sudah pernah mengisi soundtrack film produksi IDN Pictures, Balada Si Roy. Lagu berjudul 'Balada Si Roy' yang menjadi original soundtrack itu merupakan hasil kolaborasinya bersama Eet Sjahranie.

Kembali membahas lagu 'Hidup Kan Baik-Baik Saja', lagu ini ternyata merupakan salah satu judul yang ada pada album Fiersa Besari bertajuk Tempat Aku Pulang yang dirilisnya pada tahun 2014 silam.

Melalui media sosial X (dulu bernama Twitter), Fiersa Besari mengaku bahwa album inilah yang telah membuka banyak pintu untuknya. Dia menyebut lagu 'Waktu yang Salah' dan 'Celengan Rindu' menjadi primadona dari album ini.

"Tempat Aku Pulang dirilis tahun 2014. Album inilah yang membuka banyak pintu untuk saya. 'Waktu yang Salah' dan 'Celengan Rindu' menjadi primadona. Baru setelahnya orang-orang mulai mendengarkan karya saya yang lainnya," tulisnya.

Bila mendengar langsung lagunya, penikmat musik di tanah air mungkin sudah tahu lagu 'Hidup Kan Baik-Baik Saja' dinyanyikan oleh Fiersa Besari. Lagu ini ternyata memiliki makna yang deep alias dalam banget tentang percintaan, lho.

Lewat lagu ini, Fiersa mengajak para pendengarnya untuk optimis dalam menjalani kisah cinta bersama pasangan. Pasalnya, tak ada sesuatu yang sempurna dan di dalam kehidupan pasti ada tantangan tersendiri. Tantangan itu akan terasa mudah jika dihadapi bersama.

Diadaptasi dari buku berjudul Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih karya Agus Mulyadi, film Seni Memahami Kekasih mengisahkan perjalanan cinta antara Agus Mulyadi dengan istrinya, Kalis Mardiasih.

Agus Mulyadi adalah seorang blogger asli Magelang yang sering membahas mengenai kesehariannya, sosial-politik, sepak bola, hingga isu-isu populer di media sosial. Sementara Kalis adalah seorang penulis sekaligus aktivis muda Nahdlatul Ulama yang peduli terhadap isu-isu sosial, khususnya perempuan.

Saat keduanya hampir jadian, ketakutan akan masa depan dan ekonomi yang pas-pasan datang menghantui mereka. Dapatkan mereka melalui ini semua? Apakah jatuh cinta ada seninya? Akankah mereka mendapatkan happy ending?

Temukan jawabannya segera dengan menonton film Seni Memahami Kekasih secara langsung di bioskop. Dapatkan tiketnya segera, dan ajak pasanganmu untuk nonton bareng, ya!