Mengapa Suami Marah jika Dituduh Selingkuh? Ini 7 Alasannya

Mama mungkin bertanya-tanya, mengapa suami marah jika dituduh selingkuh? Sebenarnya, ada satu alasan yang cukup wajar, yakni suami memang tidak melakukan perselingkuhan sama sekali. Apalagi, bila kamu tidak memiliki bukti yang cukup kuat.

Suami mungkin kecewa dengan sikapmu yang tidak mempercayainya. Makanya, ia marah ketika dituduh selingkuh. Apalagi, tuduhan tersebut hanya berdasarkan kecemburuan buta.

Bila hal ini terjadi, sebaiknya diskusikan dengan pasangan. Utarakan kebutuhan dan keinginan kalian masing-masing, sehingga tumbuh pemahaman dan kepercayaan.

Jika memang tuduhan selingkuh tidak benar, jangan ragu untuk meminta maaf pada pasangan, ya.

Alasan suami marah ketika dituduh selingkuh bisa jadi ia panik karena ketahuan. Sikap marah suami adalah upayanya untuk menutupi kesalahannya selama ini.

Bila perselingkuhan sudah 100% benar karena kamu memiliki bukti konkret, maka suami akan makin marah. Lantaran makin tersudutkan, biasanya orang yang berselingkuh akan terus mengelak, membenarkan diri, atau malah melimpahkan kesalahan pada pasangannya.

Jadi, mengapa suami marah jika dituduh selingkuh bisa jadi karena ia benar-benar telah mendua di belakang istri.

Selain dua alasan tersebut, alasan suami marah jika dituduh selingkuh adalah ia merasa kecewa. Perasaan ini muncul bila suami tidak berselingkuh sama sekali. 

Sebagai suami, ia tentu berharap sang istri berpikir positif tentang dirinya. Apalagi, bila kalian sudah cukup saling mengenal selama ini. Kalian juga menerapkan komunikasi terbuka. 

Suami pasti tak menyangka kamu menuduhnya selingkuh. Sehingga, menunjukkan kemarahan adalah caranya menggambarkan rasa kecewa.

Mengapa suami marah jika dituduh selingkuh?

Pertanyaan ini pasti muncul di benak istri ketika melihat suami marah setelah dituduh berkhianat. Kemarahan itu sebagai bentuk rasa kecewa karena sang istri tidak percaya padanya.

Apalagi, bila kalian sudah bersama dalam waktu lama dan saling terbuka dalam banyak hal. Rasanya tentu menyakitkan, terlebih bila suami juga sangat mempercayai istri.

Bila hal ini terjadi, maka cobalah saling berbicara dari hari ke hati. Agar kalian bisa saling memahami ekspektasi masing-masing. Dengan saling berbicara, kalian juga belajar untuk membangun kepercayaan lagi.

Setelah bekerja seharian, suami mungkin merasa lelah. Ia pasti tidak menyangka bila Mama memberikan tuduhan selingkuh, terutama bila suami tidak melakukannya sama sekali.

Akhirnya, suami pun marah sebagai bentuk kekecewaannya. Secara fisik dan mental, ia dalam kondisi lelah sehingga tidak mampu untuk diajak berdiskusi.

Maka, jawaban atas pertanyaan 'mengapa suami marah jika dituduh selingkuh?' bisa jadi adalah karena ia sudah cukup lelah setelah bekerja.

Sebaiknya, pilih dan sepakati waktu yang tepat untuk membahasnya. Pilih waktu saat kalian sudah siap untuk berbicara dengan kepala jernih.

Sering kali, orang yang terus dicecar pertanyaan akan merasa tertekan. Apalagi, bila pertanyaan tersebut berhubungan dengan tuduhan perselingkuhan. Akhirnya, pihak yang dituduh marah karena merasa ditekan dan tidak dibiarkan untuk memberi penjelasan.

Bisa jadi itulah jawaban atas pertanyaan 'mengapa suami marah jika dituduh selingkuh?'

Membahas isu perselingkuhan memang tidak boleh sembarangan. Dibutuhkan bukti yang kuat, waktu yang tepat, dan kesiapan suami-istri. Sehingga, pembahasannya tidak berujung kemarahan tanpa solusi.

Terakhir, mengapa suami marah jika dituduh selingkuh? Jawabannya bisa jadi adalah ia tidak ingin menanggapi pertanyaan tersebut.

Alasan suami malas pun beragam, mulai dari ia tidak mau berdebat, merasa lelah, merasa stres, sampai merasa frustasi. Alih-alih menjelaskan pada istri, suami memilih untuk marah agar istrinya berhenti membahas topik tersebut.

Untuk itu, dibutuhkan kesediaan dan kesiapan suami-istri sebelum membahas isu perselingkuhan dalam rumah tangga.

Itulah bahasan mengapa suami marah jika dituduh selingkuh.

Apabila merasa pasangan selingkuh, diskusikan hal tersebut dengan kepala dingin, ya. Hindari fokus pada masalah, tapi fokus pada penyelesaian masalah. 

Hindari membiarkan isu perselingkuhan menjadi masalah yang diabaikan karena dapat memicu perceraian.