Catahu Komnas Perempuan 2022: Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat

Kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat, pelaku di lingkup personal adalah suami dan pacar

8 Maret 2022

Catahu Komnas Perempuan 2022 Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat
Freepik/freepik

Kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan di Indonesia memang masih tinggi. Bahkan, pada tahun 2021 lalu kasus KBG terhadap perempuan di Indonesia mengalami peningkatan sekitar 50 persen dari tahun sebelumnya.

Meski terjadi peningkatan jumlah kasus, nyatanya penanganan kasus KBG terhadap perempuan di Indonesia masih tetap sama. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komnas Perempuan, Olivia C. Salampessy.

“Data yang tersaji meskipun mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya namun daya pencegahan dan penanganannya masih belum ada perubahan yang berarti,” ujar Olivia C. Salampessy dalam acara peluncuran CATAHU Komnas Perempuan 2022 (7/3/2022)..

Berikut Popmama.com telah merangkum deretan informasi mengenai kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan dilansir dari data CATAHU Komnas Perempuan 2022.

Simak di bawah ini ya, Ma!

1. Kekerasan fisik masih menjadi kekerasan tertinggi yang dialami perempuan

1. Kekerasan fisik masih menjadi kekerasan tertinggi dialami perempuan
Freepik/master1305

Kekerasan terhadap perempuan terdiri dari berbagai bentuk diantaranya kekerasan fisik, seksual, psikis, hingga kekerasan ekonomi. Data Catahu Komnas Perempuan 2022 menunjukkan bahwa jumlah kasus kekerasan fisik menjadi kasus tertinggi.

Meski begitu, nyatanya tidak ada perbedaan jumlah yang besar antara kasus kekerasan fisik dengan kasus kekerasan seksual dan psikis. Dimana kasus kekerasan fisik sebanyak 4.814 kasus sedangkan psikis 4.754 kasus dan seksual 4.660 kasus.

Editors' Pick

2. Kekerasan terhadap perempuan terjadi di lingkup personal, suami dan pacar pelaku terbanyak

2. Kekerasan terhadap perempuan terjadi lingkup personal, suami pacar pelaku terbanyak
Freepik

Berdasarkan gabungan dari data pengaduan ke Komnas Perempuan, lembaga layanan dan Badan Peradilan Agama (Badilag) diketahui bahwa kasus kekerasan didominasi oleh lingkup hubungan personal sebanyak 335.399 kasus.

Sedangkan, kekerasan di lingkup komunitas (publik) dan negara sangat minim. Trend ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada kasus kekerasan di lingkup personal, pelaku kekerasan tertinggi justru merupakan oleh orang terdekat korban, yaitu mantan pacar dan suami.

3. Kasus perkosaan dan marital rape menjadi kekerasan seksual terbanyak 

3. Kasus perkosaan marital rape menjadi kekerasan seksual terbanyak 
Pexels/alex-green

Catahu Komnas Perempuan 2022 menunjukkan bahwa kekerasan seksual di lingkup personal yang tertinggi merupakan perkosaan dan marital rape. Dengan selisih 6 kasus saja antara perkosaan (597 kasus) dengan marital rape (591 kasus).

Data tersebut diperoleh dari 128 lembaga layanan, di mana terdapat total kasus kekerasan seksual di lingkup personal sebanyak 2.363 kasus sepanjang tahun 2021 lalu.

4. Pelaku kekerasan seksual di publik bisa teman dan tetangga

4. Pelaku kekerasan seksual publik bisa teman tetangga
Freepik/freepik

Kekerasan seksual di ranah publik juga menjadi kasus yang menghantui perempuan berusia produkitif. Komisioner Komnas Perempuan Prof. Alimatul Qibtiyah mengungkapkan kekerasan seksual di ranah publik tertinggi berdasarkan tempatnya.

“Kalau dari data komnas perempuan, kejadiannya di ranah siber itu yang paling tinggi. Sedangkan di lembaga layanan itu yang paling tinggi di wilayah tempat tinggal,” ujar Prof. Alimatul dalam acara peluncuran CATAHU Komnas Perempuan 2022 (7/3/2022).

Sejalan dengan data tersebut, pelaku kekerasan seksual tertinggi menurut data komnas perempuan adalah teman medsos dan teman. Sedangkan sesuai dengan tempatnya, data lembaga layanan menunjukkan pelaku tertinggi ialah teman dan tetangga.

5. Daftar Provinsi dengan kasus kekerasan gender terbanyak, Jawa Barat tertinggi

5. Daftar Provinsi kasus kekerasan gender terbanyak, Jawa Barat tertinggi
Freepik

CATAHU 2022 juga melakukan rekap data kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan dari seluruh provinsi di Indonesia. Berikut 10 provinsi dengan kekerasan berbasis gender (KBG) terbanyak antara lain:

  • Jawa Barat: 58.395 kasus
  • Jawa Timur: 54.507 kasus
  • Jawa Tengah: 52.697 kasus
  • Sumatera Utara: 17.081 kasus
  • DKI Jakarta: 14.863 kasus
  • Sulawesi Selatan: 14.975 kasus
  • Lampung: 12.260 kasus
  • Riau: 12.017 kasus
  • Sumatera Selatan: 10.083 kasus
  • Sumatera Barat: 9237 kasus

Itulah deretan informasi mengenai kasus kekerasan berbasis gender (KBG) terhadap perempuan pada tahun 2021 dilansir dari data CATAHU Komnas Perempuan 2022. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama, ya.

Baca juga:

The Latest