7 Pelajaran Hidup dari Film Legenda Kelam Malin Kundang

- Seorang mama rela melakukan apa pun, termasuk menjual diri demi keluarga.
- Sikap tertutup Alif memicu keretakan rumah tangga dan pentingnya komunikasi antara pasangan suami istri.
- Perjuangan Alif merantau untuk hidup yang lebih baik, kebohongan berujung pada petaka, dan sikap egois membuat orang menjauh.
Joko Anwar kembali mempersembahkan film terbaru bertajuk Legenda Kelam Malin Kundang. Film hasil sutradara Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo ini mengangkat tema drama dan misteri yang membuat penontonnya menebak-nebak alur ceritanya.
Selain menyuguhkan plot twist, film ini juga menyematkan pelajaran hidup yang bisa diambil dari pengalaman kelam para karakternya.
Artikel mengandung spoiler, berikut Popmama.com siap membahas pelajaran hidup dari film Legenda Kelam Malin Kundang secara lebih detail.
Kumpulan Pelajaran Hidup dari Film Legenda Kelam Malin Kundang
1. Seorang mama rela melakukan apa pun

Alif (Rio Dewanto) hidup dari latar belakang keluarga yang tinggal di kampung dan kurang secara finansial. Masalah semakin dipersulit karena memiliki seorang papa yang hobi berjudi, bahkan kerap melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Tak hanya itu, papa dari Alif juga tega menjual istrinya ke laki-laki hidung belang demi mendapatkan uang. Meski merasa sakit secara fisik dan mental, hal tersebut tetap dilakukan sang mama.
2. Sikap tertutup pada pasangan menjadi salah satu pemicu keretakan rumah tangga

Akibat banyaknya luka dan pengalaman kelam di masa lalu, Alif tumbuh menjadi sosok yang begitu pendiam dan tertutup. Bahkan, sikapnya tersebut juga dilakukan kepada istrinya, Nadine (Faradina Mufti).
Alif tidak pernah mau menceritakan hal-hal yang berkaitan dengan masa kecilnya. Tak hanya itu, Alif juga menyimpan banyak rahasia yang tidak diketahui Nadine. Hal itu yang membuat Nadine lama kelamaan merasa sosoknya tidak dianggap oleh suami sendiri.
3. Pentingnya komunikasi antara pasangan suami istri

Rahasia yang disimpan sendiri oleh Alif membuat Nadine sebagai seorang istri merasa dirinya tidak dianggap. Bahkan, setiap Nadine berusaha mendalami apa yang dirasakan suaminya, Alif memilih untuk diam dan enggan bercerita.
Seiring berjalannya waktu, komunikasi antara Alif dan Nadine semakin renggang, bahkan sampai berbulan-bulan lamanya. Komunikasi yang renggang juga membuat keduanya berujung memutuskan untuk pisah ranjang dan mengarah pada perpisahan.
4. Perjuangan Alif merantau untuk hidup yang lebih baik

Demi memiliki kehidupan yang lebih baik, Alif memutuskan untuk merantau ke Jakarta di usia yang sangat muda. Merantau juga dipilihnya untuk berusaha melupakan apa yang telah dilakukan kepada sang mama.
Meski berusaha meninggalkan apa yang ada di kampungnya, kenangan masa lalu tetap menghantui Alif. Hal tersebut yang membuat dirinya menutup diri dari orang lain, termasuk istrinya.
5. Kebohongan hanya berujung pada petaka

Tidak ada satu pun orang yang mengetahui mengenai pengalaman kelam masa kecil Alif, termasuk sang istri. Meski telah menikah, Nadine tidak tahu secara pasti latar belakang dan kisah keluarga Alif.
Dikarenakan terus didesak keluarga Nadine untuk memperkenalkan sang mama, Alif memutuskan untuk menyewa perempuan paruh baya agar dapat berakting menjadi mama kandungnya. Tak disangka, apa yang diawali dengan kebohongan justru berujung pada petaka.
6. Konflik dalam rumah tangga harus diselesaikan dan bukannya mencari orang baru

Selama kurang lebih setahun, Nadine merasa hubungannya dengan Alif merenggang. Ia tidak mengenal suaminya dengan baik. Ditambah, Alif masih konsisten dengan sifatnya yang tertutup dan penuh misteri.
Lama kelamaan, Nadine tidak merasakan sosok suami yang selama ini dibutuhkannya. Alhasil, Nadine berujung berselingkuh dengan sahabatnya sendiri yang juga berstatus sebagai pengacara dari suaminya.
7. Sikap egois dan arogan hanya akan membuat orang lain menjauh

Sikap arogan dan egois Alif tidak hanya berdampak pada istrinya, tetapi juga lingkungan pertemanannya. Akibat sifat tersebut, Alif tidak memiliki teman karena tidak ada satu orang pun yang berani mendekatinya.
Itu dia beberapa pelajaran hidup dari film Legenda Kelam Malin Kundang. Bagaimana menurut pendapat Mama?



















