7 Penyebab Resesi Seks, Salah Satunya Nyaman Hidup Sendiri

Resesi seks berpengaruh terhadap keharmonisan pasangan, lho

4 Desember 2022

7 Penyebab Resesi Seks, Salah Satu Nyaman Hidup Sendiri
Pexels/KampusProduction

Pernah dengar istilah resesi? Dalam istilah ekonomi, resesi berarti kemerosotan. Tak hanya soal ekonomi, namun dalam hubungan seksual juga bisa terjadi resesi. Kok bisa, ya?

Resesi seks adalah penurunan hasrat dan gairah suatu penduduk terhadap hubungan seksual. Situasi ini dikarenakan para warganya tak memiliki keinginan menikah dan punya anak. Berdasarkan situs Hypebae, dampak dari resesi seks sendiri dapat memengaruhi pertumbuhan penduduk pada suatu negara, lho. Resesi seks saat ini memang tengah hangat menjadi perbincangan di berbagai negara, termasuk Asia. 

Selain itu, berdasarkan analisis Jake Novak pada CNBC International, pasangan muda dengan rentang usia 20 hingga 40-an lebih rentan menunda melakukan pernikahan dan memiliki anak dengan beragam alasan. Alasan paling umum karena ingin mengembangkan karier, takut terhambat memenuhi keinginan di masa muda, dan faktor lainnya. 

Melansir dari The Atlantic dan World Today News, kali ini Popmama.com merangkum beberapa penyebab resesi seks.

Yuk, simak penjelasannya!

1. Mempunyai masalah finansial

1. Mempunyai masalah finansial
Pexels/KarolinaGrabowska

Menikah tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Ketika sudah menjalani pernikahan dan memiliki anak, tentu biaya hidup semakin meningkat karena pengeluaran untuk menunjang hidup semakin lama semakin membesar.

Terlebih jika negara tersebut memiliki biaya hidup yang tinggi. Hal inilah yang membuat laki-laki berpendapatan rendah atau pengangguran merasa takut untuk berkomitmen ke jenjang pernikahan. 

2. Persaingan di dunia kerja semakin tinggi

2. Persaingan dunia kerja semakin tinggi
Pixels/ThisIsEngineering

Setiap orang yang sedang mengejar karier seolah ingin berlomba-lomba mengungguli dirinya di atas yang lain.

Beban pekerjaan yang ditanggung pun sudah membuatnya sibuk, sehingga hasrat untuk membina keluarga atau berhubungan seks semakin berkurang, bahkan bisa dikatakan tidak ada keinginan.

Kondisi tersebut juga disebabkan oleh stres dan lelah akibat aktivitas pekerjaan sehari-hari yang sudah berat.

Editors' Pick

3. Merasa lebih nyaman hidup sendiri

3. Merasa lebih nyaman hidup sendiri
Pixels/KeenanConstance

Banyak anak muda yang memilih untuk menjalani hidupnya sendiri. Faktornya pun cukup beragam.

Ada yang merasa mampu dan lebih nyaman jika tanpa pasangan, ingin fokus menata karier, atau adanya permasalahan di masa lalu yang membuatnya enggan membangun hubungan dengan orang lain.

Banyaknya kasus kegagalan dalam pernikahan turut menjadi faktor seseorang memilih hidup sendiri. Beragam situasi inilah yang memengaruhi menurunnya angka pernikahan.

4. Ketidaksetaraan gender di beberapa negara

4. Ketidaksetaraan gender beberapa negara
Picels/SarahChai

Budaya patriarki juga menjadi penyebab resesi seks bisa terjadi, lho.

Di beberapa negara, salah satunya Jepang mempunyai budaya kalau perempuan diharuskan untuk berhenti bekerja ketika hamil. Jika sudah menjadi seorang mama, maka beban mengurus anak ditanggung oleh mama saja. Sementara para laki-laki atau suami memegang kendali untuk mengatur keuangan keluarga.

Situasi ini yang bisa menurunkan minat perempuan untuk berumah tangga, apalagi jika ia ingin mengejar karier hingga sukses. 

5. Perubahan iklim dan perasaan yang tidak menentu

5. Perubahan iklim perasaan tidak menentu
Pixels/cottonbrostudio

Penyebab resesi seks bisa terjadi juga dapat dipengaruhi oleh iklim serta perasaan hati yang berubah sewaktu-waktu.

Kedua hal tersebut memperburuk hasrat seseorang untuk melakukan hubungan seksual. Dalam menjalani sebuah hubungan, seseorang tidak bisa mengendalikan perasaan pasangannya. Dalam artian hanya dirinya yang bisa mengatur perasaannya sendiri.

6. Keinginan pasangan untuk tidak mempunyai keturunan

6. Keinginan pasangan tidak mempunyai keturunan
Pixels/KetutSubiyanto

Mempunyai anak merupakan tugas besar bagi setiap pasangan suami istri. Banyak hal yang dikorbankan jika sudah memiliki anak. Mulai dari waktu, tenaga, materi, fisik, dan hal lainnya.

Jika dalam hubungan rumah tangga ada salah satu pihak yang enggan memiliki anak, maka mereka berdua akan cenderung jarang berhubungan seksual.

7. Efek dari pandemi Covid-19

7. Efek dari pandemi Covid-19
Pixels/cottonbrostudio

Pandemi Covid-19 memiliki peran tersendiri terkait penyebab resesi seks syang emakin marak terjadi. Alasannya karena perubahan suasana hati bisa memengaruhi penurunan gairah seksual.

Di Cina, kaum perempuan khawatir jika vaksinasi Covid-19 dapat memengaruhi perkembangan janin. Jika mereka hamil, pembatasan yang ketat seperti beraktivitas di rumah pun menyulitkan kaum perempuan saat menjalani masa-masa kehamilannya dan merawat bayinya.

Beberapa negara di Asia mulai mengimbau masyarakatnya untuk mengurangi penggunaan gadget yang dinilai menjadi pengaruh penurunan keintiman. Ini dilakukan sebagai usaha meningkatkan keintiman untuk melakukan aktivitas seksual.

Selain itu, sebagian negara yang kekurangan populasi penduduk bahkan memberikan insentif pada masyarakatnya. Insentif ini bertujuan agar mereka mau menikah dan memiliki keturunan.

Nah, itu dia beberapa penyebab resesi seks yang tengah dibicarakan saat ini. Keintiman bersama pasangan memang tidak hanya dilihat dari aktivitas seksualnya saja. Tetapi, hubungan seksual pun dapat menjaga keharmonisan pasangan dan pemenuhan kebutuhan biologis pasangan.

Baca juga:

The Latest