7 Cara Berdamai dengan Kesalahan Orang Lain

Tidak semua orang bisa memaafkan dan berdamai dengan kesalahan orang lain

15 Februari 2024

7 Cara Berdamai Kesalahan Orang Lain
Unsplash/Omarlopez1

Memaafkan mungkin terlihat sederhana, namun tidak semua orang bisa melakukannya. Beberapa orang sebenarnya sulit untuk memaafkan orang lain. Mereka sering kali mengaku sudah memaafkan kesalahan orang lain, namun nyatanya maaf tersebut hanya sebatas ucapan. 

Memaafkan yang hanya sebatas ucapan belaka tentu tidak berarti memaafkan sepenuhnya. Meskipun terasa sangat sulit, Mama tetap perlu memaafkan orang lain dan berdamai dengan kesalahan tersebut. Menyimpan dendam dan sulit memaafkan faktanya bisa membahayakan kesehatan mental. 

Berikut Popmama.com merangkum beberapa cara memaafkan kesalahan orang lain sepenuhnya dan belajar berdamai dengan kesalahan tersebut. Awalnya memang sulit untuk dilakukan, namun Mama bisa melakukan cara-cara di bawah ini secara perlahan demi menjaga kesehatan diri sendiri. 

1. Fokus pada kebaikan, bukan kesalahannya

1. Fokus kebaikan, bukan kesalahannya
Unsplash/Felixrstg

Tidak ada manusia yang sempurna. Kalimat tersebut nyatanya bisa membantu diri sendiri untuk berdamai dengan kesalahan orang lain. Ketika orang lain melakukan kesalahan, biasanya Mama akan berfokus pada kesalahannya saja dan melupakan kebaikannya. 

Pandangan tersebut justru membuat Mama semakin sulit untuk memaafkan kesalahan orang lain. Cobalah untuk merubah cara pandangmu, yakni fokus pada kebaikan orang lain, bukan kesalahannya.

Cobalah ingat perbuatan baik apa saja yang pernah orang tersebut lakukan agar bisa lebih mudah untuk memaafkan kesalahannya. 

2. Pentingnya menjaga hubungan baik

2. Penting menjaga hubungan baik
Unsplash/_visalli

Sebelum orang lain berbuat salah padamu, mungkin Mama memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang tersebut. Namun, gara-gara kesalahannya, hubungan baik yang sudah terjalin pun terancam rusak. 

Sebelum merusak hubungan, cobalah mengingat momen-momen indah bersama orang tersebut. Bukankah lebih baik memiliki teman dibanding musuh? 

Mama juga perlu ingat bahwa suatu saat Mama mungkin membutuhkan bantuan dari orang tersebut, begitu juga sebaliknya. Jadi, jangan ragu untuk memaafkan kesalahannya dan memperbaiki hubungan yang mulai rusak. 

Editors' Pick

3. Menyimpan dendam membahayakan kesehatan

3. Menyimpan dendam membahayakan kesehatan
Unsplash/Sammanns94

Seperti disinggung sebelumnya bahwa menyimpan dendam bisa membahayakan kesehatan fisik dan mental. Amarah dan dendam bisa membuatmu stres berkepanjangan. 

Stres bisa memicu penyakit jantung, hipertensi, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Selain itu, stres juga meningkatkan risiko insomnia yang berujung fatal pada kesehatan. 

4. Setiap kesalahan perlu dimaafkan

4. Setiap kesalahan perlu dimaafkan
Unsplash/Priscilladupreez

Semua orang pasti pernah berbuat salah dan setiap kesalahan perlu dimaafkan. Mama sendiri tentu pernah berbuat salah pada orang lain. Ketika sulit memaafkan dan berdamai dengan kesalahan orang lain, bagaimana Mama bisa berharap untuk dimaafkan oleh orang lain?

Bisa jadi orang lain telah memaafkan kesalahanmu di masa lalu padahal Mama tidak pernah menyadari kesalahan tersebut. Jadi, cobalah untuk memaafkan orang lain seperti orang-orang di sekitarmu yang telah memaafkan kesalahanmu. 

5. Menyampaikan perasaanmu

5. Menyampaikan perasaanmu
Unsplash/Mohaumannathoko

Perasaan dendam dan sulitnya berdamai dengan kesalahan orang lain umumnya disebabkan oleh emosi yang terpendam. Apabila Mama merasa tersakiti dengan ucapan maupun perlakuan orang lain, cobalah untuk menyampaikan perasaan tersebut kepada yang bersangkutan. 

Jangan ragu untuk berkata jujur bagaimana ucapan maupun perlakuan yang bersangkutan memengaruhimu. Menyampaikan perasaan akan membuat hati dan pikiran menjadi lebih lega. 

Pasalnya, perasaan yang mengganjal di hati akan diutarakan langsung kepada yang bersangkutan. Cara ini akan membuat Mama lebih mudah memaafkan kesalahan orang lain. 

6. Memposisikan diri sebagai orang yang berbuat salah

6. Memposisikan diri sebagai orang berbuat salah
Unsplash/Roxxiewildflower_

Ketika Mama terus merasa marah pada orang yang berbuat salah, cobalah untuk merenung dan menjaga jarak selama beberapa waktu. Mama perlu memposisikan diri sebagai orang yang berbuat salah. 

Lihatlah dari sudut pandang lain mengenai faktor-faktor yang menyebabkan orang tersebut berbuat salah. Ketika berada pada posisi dia, apakah Mama juga akan melakukan hal yang sama? 

Ketika melihat dari sudut pandang lain, Mama bisa lebih mengerti dan memahami situasi yang dihadapi orang lain. Dengan begitu, Mama diharapkan bisa lebih mudah memaafkan dan berdamai dengan kesalahan orang lain. 

7. Move on

7. Move on
Unsplash/Womanizer

Memaafkan dan berdamai dengan kesalahan orang lain bukan berarti Mama melupakan kesalahannya. Meski sudah memaafkan, Mama mungkin belum bisa melupakan ucapan atau perlakuannya. Hal itu memang wajar terjadi, namun jangan menjadikannya sebagai hambatan untuk move on. 

Mama tetap perlu melangkah maju dengan berdamai dengan kesalahan tersebut. Artinya, ketika Mama mengingat ucapan atau perlakuan orang yang berbuat salah, tidak ada lagi emosi atau perasaan yang mengganjal di hati. 

Berdamai dengan kesalahan orang lain memang bukan sesuatu yang instan. Mama perlu melakukannya secara perlahan. Saat Mama sudah berhasil melakukannya, maka itu menandakan Mama sudah berdamai sepenuhnya dan bisa menjalani hidup yang lebih bahagia. 

Baca juga:

The Latest