Tertukar saat Lahir, Anak Ini Menolak Dikembalikan ke Orangtua Aslinya

Mama mungkin tidak asing dengan cerita mengenai anak yang tertukar, terutama dalam film-film bergenre drama. Sering dianggap sebagai fiksi belaka, kisah anak yang tertukar ini sejatinya bukan hal yang mustahil terjadi di kenyataan lho, Ma.
Meski jarang, nyatanya terdapat beberapa kejadian mengenai anak tertukar di berbagai belahan dunia. Umumnya, anak bisa tertukar ketika di rumah sakit. Seperti yang dialami oleh dua anak laki-laki asal India, Jonait dan Riyan.
Tak hanya itu, kedua orangtua Jonait dan Riyan menganut kepercayaan yang berbeda, yaitu Islam dan Hindu. Bukan hanya diasuh orangtua yang berbeda, mereka bahkan menganut agama yang berbeda dengan orangtua aslinya.
Bagaimana kisah mereka hingga bisa tertukar? Berikut Popmama.com telah merangkum kisah tertukarnya Jonait dan Riyan dari berbagai sumber. Simak kisah selengkapnya di bawah ini yuk, Ma!
1. Jonait dan Riyan, lahir di waktu dan tempat yang sama

Suatu pagi di bagian timur India, Assam, dua orang perempuan hendak melahirkan bayi mereka.
Salma Parbin dan Shewali Boro sedang berjuang untuk melahirkan putra kecil mereka di rumah sakit sipil Mangaldai, Darrang, Assam.
Pada hari itu, 11 Maret 2015, Parbin dan Boro itu melahirkan putra mereka sekitar pukul 7 pagi. Hanya berbeda 5 menit, kedua Mama itu melahirkan putra mereka yang memiliki bobot serupa, yaitu 6.6 pon atau 3 kg.
2. Menyadari bahwa Jonait bukan anaknya

Kejanggalan bahwa putra mereka tertukar disadari pertama kali oleh Salma Parbin dan suaminya, Shahabuddin Ahmed. Sejatinya Parbin menyadari keanehan sejak pertama kali membawa pulang putranya, Jonait.
Ketika melihatnya, Parbin merasa bahwa wajah putranya berbeda dengan keluarganya. Tidak seperti dia dan suaminya, Jonait memiliki mata yang sipit dan mirip dengan seorang perempuan yang ditemuinya di ruang persalinan.
Parbin menyampaikan kerisauannya kepada suaminya. Dia bersikeras bahwa putra mereka telah tertukar dan Jonait bukan putra mereka. Berangkat dari hal tersebut, Ahmed dan Parbin berusaha untuk mencari kebenaran kepada pihak rumah sakit.
3. Mengungkap kebenaran bahwa putranya tertukar

Bukannya mendapat bantuan, namun justru pihak rumah sakit menolak melayani keluhan yang mereka sampaikan. Bahkan, perawat rumah sakit menyuruh Ahmed untuk membawa istrinya ke psikiater.
Tidak menyerah, Ahmed masih berusaha untuk mendapatkan informasi dari rumah sakit dengan mengajukan petisi. Pasangan tersebut meminta data mengenai bayi yang lahir di waktu yang bersamaan dengan Jonait dan mendapatkannya sebulan kemudian.
Dari 7 perempuan yang melahirkan saat itu, Ahmed dan Parbin seketika tertuju pada satu nama, Shewali Boro. Selain memiliki berbagai kemiripan, perempuan itu merupakan sosok yang menurut Parbin mirip dengan Jonait.
4. Ahmed dan Parbin menghubungi keluarga yang diduga mengasuh putra aslinya

Pasangan itu mencoba menemui Shewali dan Anil Bowo ke desa mereka. Sayangnya, dua kali percobaan melakukan perjalanan yang memakan jarak 19 mil itu, Ahmed dan Parbin masih belum berani mendatangi kediaman mereka.
Akhirnya, Ahmed dan Parbin memutuskan untuk menulis surat kepada pasangan suku indian itu. Berbeda dengan Ahmed dan Parbin, pasangan Anil dan Shewali mengaku tidak mencurigai hal yang serupa.
Hingga akhirnya kedua keluarga bertemu, saat itulah Anil dan Shewali menyadari bahwa terdapat kemiripan antara keluarganya dengan Jonait. Hal tersebutl juga dirasakan Ahmed dan Parbin ketika melihat Riyan.
5. Ahmed dan Parbin berusaha menukar Jonait dan Riyan

Meski menyadari bahwa putra mereka tertukar, Anil dan Shewali menolak untuk menukar bayi mereka pada pertemuan itu. Tentu saja, hal ini membuat Ahmed dan Parbin frustasi. Mereka mendesak rumah sakit untuk menyelidiki hal ini.
Akan tetapi, para perawat yang bertugas di ruang persalinan pada hari itu menyangkal melakukan kesalahan. Masih ragu dengan pernyataan rumah sakit, Ahmed melakukan tes DNA pada keluarganya pada Agustus 2015.
Hasil tes menunjukkan kalau tidak ada kesamaan antara Ahmed, istrinya, dan putra mereka Jonait. Meski memiliki bukti tes DNA, pihak rumah sakit masih menyangkal bahwa hal itu tidak bisa diterima oleh hukum.
6. Melaporkan kasus ke pihak kepolisian

Masih berusaha mengungkap kebenaran, Ahmed dan Parbin memutuskan untuk membawa kasus ini ke pihak kepolisian untuk diselidiki. Kasus yang diajukan pada Desember 2015 itu mulai dikerjakan oleh Sub-inspektur Hemanta Baruah.
Butuh waktu yang panjang bagi Ahmed dan Parbin untuk menanti penyelidikan. Tahun 2016 terasa sangat lambat bagi pasangan tersebut. Setelah mengirim sampel kedua keluarga untuk dites pada bulan April, hasil tes baru keluar pada bulan November.
Akhirnya kecurigaan Ahmed dan Parbin benar adanya. Hasil tes DNA menunjukkan bahwa Jonait dan Riyan memang tertukar saat lahir. Atas saran sub-inspektur Baruah, Ahmed dan Parbin mendatangi pengadilan untuk menukar anaknya.
7. Pengadilan membolehkan, namun kedua anak menolak ditukar

Pada 4 Januari 2018, ketika kedua keluarga tersebut telah diizinkan Hakim untuk menukar putra mereka, hal yang tidak terduga terjadi. Baik Jonait maupun Riyan, enggan dipisahkan dengan keluarga yang telah merawat mereka selama 3 tahun itu.
Tidak tega melihat putra "palsu" mereka menangis dan menolak pergi, Ahmed dan Parbin memutuskan untuk tidak melakukannya. Mereka memutuskan untuk mempertahankan Jonait dan Riyan demi kebaikan putra mereka.
Meski begitu, kedua keluarga memutuskan untuk berteman dan tetap terhubung dengan putra kandung mereka. Selain itu, mereka akan menyerahkan keputusan mengenai pertukaran kepada Jonait dan Riyan ketika mereka sudah cukup dewasa.
Itulah kisah anak yang "tetap" tertukar di India, Jonait dan Riyan. Wah, mengharukan sekali ya, Ma? Meski tidak memilki ikatan darah, nyatanya balita seperti Jonait dan Riyan bisa merasakan ikatan kuat dengan orangtua palsu yang merawatnya.



















