"Aku bisa bilang ini tuh seperti manifestasi mimpi dari mungkin umur 3 atau 5 tahun. Kalau aku lihat dari handicam milik papa, ada kasur yang aku jadikan seperti panggung. Di situ aku nari-nari, aku mendengarkan musik, aku bisa nyanyi seperti apa yang aku pikirkan. Dan rasanya Suarasmara ini paling mendekati dari apa yang pernah aku bayangkan sebagai anak kecil pada saat itu," ucap Andien.
Wijaya 80 Meriahkan Suarasmara, Konser Impian Masa Kecil Andien

- Suarasmara menjadi wujud nyata mimpi masa kecil Andien yang kini terwujud dalam konser besar.
- Kolaborasi dengan musisi legendaris seperti Indra Lesmana dan Wijaya 80 menghadirkan sentuhan emosional dan nostalgia.
- Penampilan 'Saat Bahagia' versi baru bersama Wijaya 80 menjadi salah satu sorotan utama konser.
Konser Suarasmara menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam perjalanan panjang Andien sebagai musisi. Dalam press conference Konser Suarasmara yang digelar pada Sabtu (15/11/2025) di Istora Senayan, Andien membagikan cerita yang sangat personal tentang bagaimana konser ini merupakan wujud nyata dari impian masa kecilnya.
Sejak usia 3 hingga 5 tahun, Andien sudah terbiasa menjadikan kasur sebagai panggung, menari mengikuti musik, dan membayangkan dirinya tampil dalam sebuah konser besar.
Kini, puluhan tahun kemudian, imajinasi itu berubah menjadi kenyataan. Suarasmara tidak hanya tampil sebagai konser megah, tetapi juga perayaan perjalanan musikal Andien. Konser ini menghadirkan sejumlah musisi dan komposer yang memiliki peran besar dalam kariernya, mulai dari Indra Lesmana hingga Tohpati.
Tidak ketinggalan, kolaborasi dengan Wijaya 80 menjadi salah satu sorotan utama yang memberi warna baru pada aransemen musik di panggung Suarasmara.
Dalam artikel ini Popmama.com telah rangkum Wijaya 80 meriahkan Suarasmara, sebuah konser impian masa kecil Andien.
Yuk, disimak!
1. Suarasmara sebagai panggung besar dari impian masa kecil Andien

Sejak kecil, Andien sudah membayangkan dirinya berjalan di atas panggung, menari, menyanyi, dan membiarkan musik mengalir bebas dari hatinya. Hal itu Andien ceritakan kembali saat konferensi pers, mengingat memori kecil yang terekam dalam kamera sang papa.
Bagi Andien, konser Suarasmara bukan hanya pertunjukan besar, tetapi panggung yang tumbuh dari mimpi yang ia rawat sejak kecil. Semua detail, mulai dari konsep visual hingga aransemen musik, menjadi bentuk nyata dari perjalanan panjangnya.
2. Kolaborasi hangat bersama Indra Lesmana dan Wijaya 80

Suarasmara tidak hanya menjadi panggung bagi Andien, tetapi juga ruang pertemuan bagi para musisi yang pernah hadir di perjalanan kariernya. Salah satunya adalah komposer dan produser legendaris Indra Lesmana, yang sudah mengenal Andien sejak usia 16 tahun melalui album Kinanti.
Kehadirannya dalam konser ini seperti mengulang kembali jejak panjang hubungan kreatif mereka. Sementara itu, kolaborasi dengan Wijaya 80 menghadirkan sisi emosional tersendiri. Ardhito, yang menjadi bagian dari kolektif tersebut, mengaku memiliki hubungan personal dengan karya Andien sejak lama.
“Masa kecil gue tuh terobati karena ini juga salah satu mimpi gue. Lewat Wijaya 80 kami bisa berkolaborasi di konser Mbak Andien yang 25 tahun. Dari dulu suka banget lagu 'Gemintang', menemani memori demi memori, sampai akhirnya ngulik satu album dan banyak memori yang terukis dari situ,” ujar Ardhito.
Kehadiran para musisi ini menjadikan Suarasmara bukan hanya konser, tetapi juga sebuah perayaan perjalanan panjang penuh kolaborasi bermakna.
3. Penampilan spesial 'Saat Bahagia' bersama Wijaya 80

Salah satu kejutan manis dalam konser Suarasmara adalah hadirnya Wijaya 80 membawakan lagu 'Saat Bahagia' bersama Andien. Lagu yang biasanya dinyanyikan bersama Ungu itu kini hadir dengan energi baru yang hangat dan segar. Aransemen yang lebih berwarna membuat lagu ini seolah ditemukan kembali dalam versi yang lebih personal dan emosional.
Perpaduan karakter vokal, sentuhan musik khas Wijaya 80, dan interpretasi Andien membuat penampilan ini menjadi salah satu momen yang paling mencuri perhatian penonton. Kolaborasi tersebut seakan memperlihatkan bagaimana karya lama dapat menemukan makna baru ketika dibawakan dalam semangat kebersamaan.
Itulah rangkuman Wijaya 80 meriahkan Suarasmara, sebuah konser impian masa kecil Andien. Konser Suarasmara menjadi bukti bahwa mimpi yang dijaga sejak kecil dapat tumbuh menjadi karya besar ketika dijalani dengan ketekunan dan cinta.
Dengan dukungan para musisi hebat serta perjalanan panjang yang mengiringinya, Andien berhasil menghadirkan sebuah pertunjukan yang bukan hanya megah, tetapi juga penuh jiwa. Suarasmara pun meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang menyaksikannya.
FAQ Seputar Andien Aisyah
| Sejak kapan Andien mulai bermusik? | Andien memulai karier profesionalnya pada tahun 2000. Andien merilis album debutnya 'Bisikan Hati' pada usia 15 tahun. |
| Apa latar belakang pendidikan musik Andien? | Sejak kecil, Andien belajar bernyanyi. Sang mama memasukkannya ke Elfa Music Studio (EMS) di bawah bimbingan Elfa Secioria. |
| Apa makna dari album Metamorfosa yang pernah dirilis Andien? | Dalam album Metamorfosa (2017), Andien mengeksplorasi perubahan hidupnya dari gadis muda menjadi istri dan mama dan bagaimana transformasi itu tercermin dalam musiknya. |



















