“Kamu hebat banget.”
“Aku bangga sama kamu.”
“Terima kasih udah berjuang.”
Apa yang Bisa Papa Lakukan saat Mama Mengalami Baby Blues?

- Baby blues adalah perubahan hormonal yang menyebabkan kecemasan, sering menangis, dan gelisah dalam dua minggu pertama setelah melahirkan
- Papa bisa mendukung Mama dengan mendengarkan tanpa dihakimi, mengambil alih tugas rumah, ikut mengurus bayi, memberi afirmasi positif setiap hari, dan memfasilitasi "me time" untuk Mama
- Jika gejala baby blues terasa berat dan berkepanjangan, Papa bisa mendukung Mama untuk berkonsultasi profesional agar dapat penanganan yang tepat
Pa, melihat Mama baru saja melewati momen melahirkan tentu jadi hal paling membahagiakan. Tapi ternyata, di balik kebahagiaan itu, banyak Mama merasakan perubahan emosi yang tiba-tiba seperti, menangis tanpa sebab jelas, kecemasan muncul tiba-tiba, bahkan merasa lelah yang berlebihan. Nah, inilah yang disebut baby blues, kondisi umum yang dialami oleh para Mama dalam dua minggu pertama pasca lahir.
Pa, disadari atau tidak, ritme hidup Mama pastinya menjadi berubah drastis. Mulai dari jam istirahat terganggu, hormon juga menjadi bergejolak, ditambah tuntutan sebagai ibu baru. Maka di sinilah peran Papa menjadi sangat berarti. Papa bukan hanya pengasuh tambahan, tapi partner emosional yang bisa meringankan beban mental Mama.
Lantas, apa yang bisa Papa lakukan saat mendapati istri sedang mengalami baby blues? Popmama.com sudah merangkumnya. Yuk, pelajari cara mendukung, dan bantu Mama melewati masa-masa penuh keajaiban sekaligus tantangan emosional ini.
Apa itu baby blues?

Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, baby blues merupakan perubahan hormonal yang menyebabkan kecemasan, sering menangis, dan gelisah yang hilang dalam dua minggu pertama setelah melahirkan.
Buat Papa yang belum tahu, kondisi ini merupakan bentuk dari depresi ringan dan sementara yang dialami hingga 85% ibu baru.
Lalu, bagaimana cara mendukung dan bantu Mama melewati masa-masa ini?
1. Coba dengarkan tanpa dihakimi

Pa, saat Mama curhat cobalah untuk memberikan fokus sepenuhnya untuk Mama, biarkan Mama merasa tenang dan aman untuk meluapkan semua perasaannya kepada Papa.
Jangan buru-buru untuk kasih solusi, kadang Mama hanya perlu didengar dan divalidasi perasaannya.
Saat Mama curhat, coba Papa matikan gadget, dengarkan semua keluh kesahnya, tatap matanya, dan berikan pelukan hangat, Hal ini juga membuat Mama merasa didengar dan dihargai.
2. Ambil alih tugas rumah

Mengambil alih tugas rumah merupakan bentuk dukungan nyata dari papa yang sangat berarti bagi Mama yang mengalami baby blues. Setelah melahirkan, mama tidak hanya butuh pulih secara fisik dan emosional, tetapi juga menghadapi tanggung jawab besar mengurus bayi dan rumah.
Dengan Papa aktif membantu pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah, mencuci pakaian, memasak, serta mengelola perlengkapan bayi, Mama mendapat waktu beristirahat yang sangat dibutuhkan untuk memulihkan tenaga dan menjaga kesehatan mental.
Sikap proaktif papa tanpa harus menunggu diminta menunjukkan keseriusan dan kepedulian dalam meringankan beban mama lho, Pa.
3. Ikut ambil peran dalam mengurus bayi

Setelah melahirkan, tubuh Mama masih dalam masa pemulihan. Ditambah hormon yang naik turun, belum lagi kurang tidur, semua ini bisa bikin kondisi emosional Mama semakin berat, lho!
Papa juga bisa bantu meringankan beban fisik dan mental Mama, dengan aktif terlibat seperti ganti popok, bangun tengah malam untuk menenangkan si Kecil, mandiin bayi, atau mengajak ngobrol dan main si Kecil.
Nggak perlu khawatir harus bisa semuanya langsung. Justru momen belajar ini bisa bikin Papa lebih terhubung dengan bayi sekaligus jadi bentuk dukungan nyata untuk Mama.
4. Selalu memberi afirmasi positif setiap hari untuk Mama

Saat Mama merasa lelah dan nggak percaya diri, satu kalimat dari Papa bisa punya efek besar. Nggak perlu panjang lebar, cukup ucapkan,
Kata-kata sederhana seperti ini bisa bantu Mama merasa lebih dihargai dan nggak sendirian dalam menjalani peran barunya lho, Pa.
5. Fasilitasi “me time” untuk Mama

Salah satu dukungan terbaik dari papa adalah memfasilitasi me time, sebuah momen berharga di mana Mama bisa merawat dirinya sendiri, mengisi ulang energi, serta menjaga kesehatan mental.
Me time penting untuk Mama karena bisa mengurangi stres dan kelelahan. Setelah melahirkan, tubuh dan pikiran mama butuh waktu untuk pulih.
Nah, dengan me time dapat membantu mengurangi kelelahan fisik dan stres emosional yang meningkat saat mengasuh bayi baru lahir.
Selain itu, setelah fokus penuh yang diberikan untuk mengurus bayi, me time dapat membantu mama tetap terhubung dengan minat, hobinya, dan siapa dirinya di luar peran sebagai ibu.
Papa bisa banget bantu Mama punya waktu istirahat sejenak lewat hal-hal sederhana. Misalnya, ambil alih urusan bayi selama 30 menit sampai satu jam, biar Mama bisa mandi dengan tenang, tidur siang, atau sekadar rebahan tanpa gangguan.
Terus Papa juga bisa beri Mama kesempatan untuk menjalani hobi kecilnya, seperti baca buku, dengerin musik, nulis jurnal, atau menggambar.
Kalau memungkinkan, ajak Mama keluar sebentar seperti ke taman, minimarket, atau sekadar beli kopi favorit. Udara segar dan suasana baru bisa banget bantu memperbaiki mood Mama.
Papa juga bisa bikin sudut nyaman di rumah supaya Mama punya ruang santai sendiri. Dan jangan lupa, kejutan kecil kayak nyiapin camilan favorit, muterin lagu kesukaannya, atau bantu pasangin masker wajah juga bisa bikin Mama merasa lebih dihargai dan dicintai.
6. Dukung untuk konsultasi profesional jika diperlukan

Baby blues pada umumnya bersifat ringan dan dapat hilang dalam beberapa minggu, tapi ada kalanya gejala yang dialami mama terasa lebih berat dan berkepanjangan.
Jika Mama mulai menunjukkan tanda-tanda seperti merasa sangat sedih, kehilangan minat pada segala hal, sulit tidur yang berkepanjangan, atau bahkan pikiran negatif yang mengganggu aktivitas sehari-hari, Papa perlu segera menyadari bahwa ini bisa menjadi tanda depresi pasca melahirkan dan kondisi ini membutuhkan penanganan profesional.
Papa perlu mengenali gejala pasca melahirkan dan memberi perhatian ketika Mama menunjukkan perubahan signifikan. Papa juga bisa mengajak Mama bicara dengan lembut, jangan dipaksa ya, Pa.
Tunjukkan perhatian penuh dan kasih sayang Papa. Ketika Mama melakukan konsultasi, jangan lupa untuk selalu dampingi Mama agar Mama merasa lebih aman dan didukung.
Menghadapi baby blues memang bukan hal yang mudah, tapi dengan dukungan dan kehadiran Papa yang penuh empati, Mama bisa melalui masa ini dengan lebih tenang.
Ingat ya Pa, peranmu sangat berarti, bukan hanya untuk si Kecil, tapi juga untuk kesehatan mental dan kebahagiaan Mama. Yuk, jadi support system terbaik saat Mama mengalami baby blues!



















