Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Cegah Stunting, MBG akan Menyasar Hingga Ibu Hamil dan Menyusui
Freepik/jcomp

Intinya sih...

  • MBG diperluas hingga ibu hamil dan menyusui

  • Program didukung oleh tiga pilar utama

  • Program MBG berdampak pada perekonomian lokal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir sebagai salah satu upaya besar pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Program ini tidak hanya berfokus pada pemberian makanan, tetapi juga diarahkan untuk memastikan kelompok rentan mendapatkan gizi yang layak sejak dini.

Dengan cakupan yang semakin luas, MBG kini dirancang agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang membutuhkan.

Di balik pelaksanaannya, terdapat kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat yang terlibat secara langsung.

Berikut Popmama.com telah rangkumkan mengenai isu MBG direncanakan akan meluas hingga ibu hamil dan menyusui, menjadikannya tonggak baru dalam pemenuhan gizi nasional. Yuk, simak selengkapnya!

1. Dari anak sekolah ke ibu hamil dan menyusui

Freepik/jcomp

Dilansir dari acara peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Al Rusyda di Bogor, MBG kini tidak hanya menyasar anak sekolah. Program ini juga diperluas bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sebagai bagian dari investasi kesehatan jangka panjang.

Ermia Sofiyessi, Sekretaris Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, menjelaskan bahwa gizi harus dipenuhi sejak masa kehamilan untuk mencegah risiko stunting dan memastikan bayi lahir sehat. Awalnya, target penerima MBG hanya 15–17 juta orang.

Namun, berkat dukungan pemerintah daerah, mitra swasta, hingga masyarakat, jumlahnya meningkat hingga 30 juta orang. Dari angka tersebut, enam juta penerima manfaat diprioritaskan di daerah 3T yang lebih rawan gizi.

Perluasan ini menegaskan bahwa MBG Direncanakan akan meluas hingga ibu hamil dan menyusui sebagai strategi besar pembangunan nasional.

2. Didukung 3 pilar utama untuk mewujudkannya

Popmama.com/Syabita Salma/Ai

Peresmian SPPG Al Rusyda juga menyoroti bagaimana program ini dijalankan agar tetap berkelanjutan. Ermia Sofiyessi menekankan adanya tiga pilar utama, yaitu sumber daya manusia, infrastruktur, dan finansial.

SDM yang andal, mulai dari kepala SPPG hingga ahli gizi dan akuntan, memastikan operasional berjalan sesuai standar. Infrastruktur dapur pun dirancang mengikuti aturan pengolahan makanan sehat, sehingga kualitas gizi tetap terjaga.

Sementara itu, dukungan finansial sangat diperlukan agar program tidak berhenti di tengah jalan. Menariknya, SPPG juga menjadi penggerak ekonomi lokal karena seluruh bahan pangan, seperti beras, sayur, buah, hingga ayam, dipasok dari petani dan pedagang sekitar.

Dengan konsep ini, tentang rencana MBG akan meluas hingga ibu hamil dan menyusui bisa berjalan beriringan untuk menguatkan ekosistem pangan nasional.

3. Dampak kepada perekonomian lokal

Freepik

Program MBG berjalan dengan skala besar sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Dilansir dari YouTube Antara News program MBG ditargetkan akan mencapai 82,9 juta orang penerima pada akhir tahun.

Kepala BGN juga menyatakan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan target tersebut terbilang cukup besar dengan 1,2 triliun per hari.

Besarnya dana tersebut akan diproyeksikan untuk pengadaan pangan lokal, penguatan infrastruktur layanan, serta peningkatan akses pelayanan gizi di daerah.

Selain menyasar kesehatan, program ini turut mendorong perputaran ekonomi daerah. Jika pasokan diambil dari petani lokal, dampaknya bisa signifikan bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, rencana ini sekaligus menciptakan efek berganda di sektor ekonomi.

Isu mengenai MBG direncanakan akan meluas hingga ibu hamil dan menyusui menjadi wujud nyata komitmen pemerintah mempercepat pemenuhan gizi masyarakat.

Dari anak sekolah hingga kelompok rentan, program ini bukan hanya menekan risiko stunting, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Semoga rencana ini dapat berjalan dengan semestinya dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa.

Editorial Team