Aktivis Kesehatan Sayangkan Pengawasan Pelanggaran Hanya Fokus Sufor
Tercatat 1.230 kasus pelanggaran pemasaran produk pengganti ASI
29 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belum lama ini, organisasi Pelanggarankode.org mencatat 1.230 pelanggaran pemasaran produk pengganti ASI.
Temuan ini dianggap dapat menjadi penghambat pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif untuk bayi.
Karena hal tersebut, aktivis kesehatan, Yuli Supriati berharap agar pengawasan pemasaran produk pengganti ASI tidak hanya fokus pada susu formula saja, melainkan pada pemasaran kental manis.
Ia mengatakan bahwa yang menjadi penghambat asupan makanan bergizi untuk anak adalah mengonsumsi kental manis sebagai minuman susu yang diminum oleh bayi.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya mengenai pengawasan produk pengganti ASI yang hanya berfokus pada susu formula (sufor).
Simak berikut ini ya, Ma!
1. Temuan ini di indikasi menjadi pemicu stunting
Dalam temuan kasus pelanggaran oleh organisasi Pelanggarankode.org, temuan tersebut dianggap menjadi indikasi persoalan stunting di Indonesia. Hal tersebut karena menghambat pemberian ASI eksklusif untuk bayi.
“Sangat disayangkan dalam setiap pembahasan stunting, yang lebih banyak ditonjolkan adalah pemberian susu formula pada anak. Padahal, jika dilihat fungsinya, susu formula jelas peruntukannya memang untuk minuman anak atau keluarga,” kata Yuli.
Editors' Pick
2. Aktivis kesehatan berharap pengawasan pemasaran produk pengganti ASI tak hanya fokus pada sufor
Dari temuan kasus pelanggaran tersebut, aktivis kesehatan, Yuli Supriati berharap agar pengawasan produk pengganti ASI tidak hanya berfokus pada sufor saja, tetapi juga pada pemasaran kental manis.
Berdasarkan pengalaman yang ia lalui, justru yang menjadi penghambat asupan makanan bergizi untuk si Kecil adalah mengonsumsi kental manis sebagai minuman susu bayi.
“Sementara kental manis, produk yang peruntukannya bukan untuk minuman, tetapi terjadi pembiaran saat produk ini dikonsumsi sebagai minuman susu oleh anak dan bayi,” ujar Yuli.