Ibu Menyusui Menjadi Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung

- Ibu menyusui Siti Nuraeni menjadi korban keracunan MBG di Bandung
- Siti alami mual dan tidak nyaman di perut setelah makan paket makanan MBG
- Siti mendapat perawatan di Posko Kecamatan Cipongkor bersama ratusan korban lainnya
Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, terus menyita perhatian publik. Ratusan pelajar dilaporkan menjadi korban setelah menyantap hidangan MBG.
Namun ternyata, bukan hanya kalangan pelajar yang menjadi korban. Seorang ibu menyusui juga turut mengalami gejala keracunan setelah menerima paket makanan dari program tersebut.
Peristiwa ini memperlihatkan bahwa, lingkup korban keracunan MBG semakin luas. Program yang diharapkan mampu meningkatkan gizi masyarakat justru memunculkan kekhawatiran baru di tengah masyarakat.
Berikut ini Popmama.com bagikan berita selengkapnya mengenai Ibu menyusui menjadi korban keracunan MBG di Cipongkor Bandung.
1. Ibu menyusui turut menjadi korban keracunan MBG di Bandung

Korban Ibu menyusui tersebut adalah Siti Nuraeni, perempuan berusia 25 tahun warga Kampung Cigombong, Cipongkor.
Pada Kamis (25/9), Siti harus dibawa menggunakan ambulans ke Posko Kecamatan Cipongkor bersama bayinya yang baru berusia lima bulan untuk mendapatkan perawatan medis.
Siti bercerita bahwa ia mendapat jatah MBG sehari sebelumnya, pada Rabu (24/9) sekitar pukul 10.00 WIB.
Menu yang diterima tidak berbeda dari yang dibagikan kepada para pelajar, yakni ayam, tahu, sambal, dan stroberi.
2. Siti alami mual dan tidak nyaman di perut

Awalnya, Siti hanya memakan stroberi dari paket makanan MBG tersebut. Kondisinya saat itu baik-baik saja, tanpa ada tanda makanan basi ataupun bau menyengat.
Namun, malam harinya ia mulai merasakan mual disertai nyeri pada perut. Keesokan harinya, gejala makin parah. Selain nyeri perut, Siti juga mengalami pusing hebat.
Karena kondisinya tak kunjung membaik, keluarganya yang tengah menjadi relawan di Posko Cipongkor segera membawanya untuk mendapat penanganan.
Siti mengaku sebelumnya sudah delapan kali menerima MBG tanpa masalah. Namun kali ini berbeda, hingga ia merasa trauma.
“Udah enggak mau, kapok,” ujarnya.
3. Mendapat perawatan di Posko Kecamatan Cipongkor

Siti sempat mencoba meredakan gejala dengan meminum air kelapa. Meski sempat sedikit membaik, menjelang malam kondisinya kembali drop. Ia merasa lemas, tenggorokan sakit, dan mual semakin menjadi.
Hingga akhirnya, ia mendapatkan perawatan di Posko Kecamatan Cipongkor bersama ratusan korban lain.
Data terbaru mencatat, jumlah pelajar yang terdampak keracunan MBG di Kabupaten Bandung Barat mencapai 1.315 orang.
Pemerintah daerah pun telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) agar investigasi dan penanganan bisa lebih cepat dilakukan.
Itulah berita selengkapnya mengenai Ibu menyusui menjadi korban keracunan MBG di Cipongkor Bandung.
Kasus keracunan MBG di Cipongkor menjadi alarm keras bahwa program pangan massal perlu diawasi lebih ketat, baik dari sisi distribusi maupun kualitas.
Tragedi ini bukan hanya menimpa ribuan pelajar, tetapi juga seorang Ibu menyusui yang tengah berjuang menjaga kesehatan dirinya dan bayinya.
Masyarakat pun kini berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak kembali terulang.



















