Jangan Anggap Remeh, Menyusui Bisa Habiskan Banyak Energi Tubuh Mama

- Menyusui membakar kalori lebih banyak dari yang dibayangkan, hingga 500-1000 kalori per hari.
- Perubahan hormon ikut membuat tubuh mudah mengantuk, seperti hormon prolaktin dan oksitosin.
- Risiko dehidrasi membuat tubuh makin lemah, ASI terdiri dari hampir 90% air sehingga tubuh membutuhkan 2,5-3 liter air per hari.
Menyusui sering dipandang sebagai proses alami yang penuh cinta antara ibu dan anak. Namun dibalik itu ada perjuangan besar yang mungkin tidak selalu disadari.
Banyak ibu yang merasa lelah sepanjang hari setelah melahirkan, dan salah satu penyebabnya ternyata datang dari aktivitas menyusui.
Dilansir dari Women’s Health, produksi ASI membutuhkan energi, cairan, dan nutrisi tambahan yang cukup besar setiap harinya. Maka dari itu, tidak heran jika tubuh terasa cepat terasa lelah.
Penting bagi Mama untuk mengenali kondisi ini agar bisa menjaga stamina sepanjang proses menyusui ini. Dilansir Women’s Health, berikut Popmama.com rangkumkan penjelasan mengenai alasan mengapa menyusui bisa habiskan banyak energi tubuh.
Yuk, simak penjelasannya!
1. Menyusui membakar kalori lebih banyak

Proses menyusui bukan hanya soal memberi kebutuhan nutrisi si kecil, melainkan juga pekerjaan fisik yang cukup berat.
Menurut Dr Lauren Davis, seorang dokter keluarga yang dikutip Women’s Health, produksi ASI bisa membakar hingga 500–1000 kalori per hari. Angka ini setara dengan melakukan olahraga intensif selama berjam-jam.
Karena itu, tidak heran jika banyak mama yang merasa cepat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat lain. Energi tubuh dipakai hingga 25% hanya untuk memproduksi ASI, sehingga kebutuhan kalori harus benar-benar tercukupi.
Jika asupan makanan tidak seimbang, Mama dapat merasa lemas, pusing, hingga sulit berkonsentrasi.
2. Perubahan hormon ikut membuat tubuh mudah mengantuk

Selain kebutuhan energi yang besar, hormon juga berperan besar dalam rasa lelah saat menyusui. Salah satunya hormon prolaktin yaitu hormon yang membantu produksi ASI, ternyata juga memicu rasa kantuk.
Sementara itu, hormon oksitosin yang dilepaskan saat let down reflex atau pelepasan ASI dapat membuat Mama merasa rileks bahkan mengantuk sesaat dan efek hormon ini sangat wajar terjadi.
Namun, bila tidak diimbangi istirahat cukup, rasa kantuk dapat berubah jadi kelelahan yang berkepanjangan.
3. Risiko dehidrasi membuat tubuh makin lemah

ASI terdiri dari hampir 90% air, artinya tubuh Mama butuh lebih banyak cairan setiap hari. Bila kebutuhan cairan tidak tercukupi, dehidrasi bisa menyebabkan tubuh terasa lesu, lemah, hingga sakit kepala.
Mama sebaiknya konsumsi 2,5–3 liter air per hari untuk mama menyusui. Women’s Health juga menekankan pentingnya minum cukup agar tubuh bisa menjaga kualitas produksi ASI sekaligus energi mama.
Dengan begitu, Mama bisa tetap terhidrasi dan stamina lebih terjaga selama menyusui.
4. Faktor emosional dan mental juga ikut menguras energi

Menyusui bukan hanya aktivitas fisik, tetapi juga emosional. Proses ini menuntut Mama untuk selalu siap siang dan malam, yang sering kali menimbulkan rasa cemas atau kewalahan.
Women’s Health mencatat bahwa beban mental ini dapat memperparah kelelahan dan membuat mama merasa cepat stres. Bahkan ada istilah baby brain yang menggambarkan sulitnya konsentrasi akibat kelelahan pasca melahirkan.
Ketika energi mental terkuras, tubuh ikut merasakan dampaknya berupa rasa lemas dan tidak bersemangat. Karena itu, dukungan dari pasangan atau keluarga sangat penting agar Mama tidak merasa sendirian menghadapi lelahnya proses menyusui.
5. Nutrisi yang kurang bisa memperburuk rasa lelah

Saat energi yang keluar tidak sebanding dengan nutrisi yang masuk, tubuh Mama bisa mengalami kondisi yang disebut postnatal depletion, yaitu kelelahan pasca persalinan karena kekurangan nutrisi.
Kekurangan zat gizi seperti zat besi, vitamin D, dan vitamin B dapat memicu kelelahan, mood swing, hingga gangguan hormon.
Jika ini dibiarkan, Mama tidak hanya cepat lelah, tapi juga berisiko mengalami brain fog, yaitu pikiran terasa berkabut dan juga kelemahan otot.
Karena itu, pola makan seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein, buah, dan sayur sangat penting untuk menjaga stamina mama.
Itulah alasan mengapa menyusui bisa habiskan banyak energi tubuh mama.
Diantaranya karena proses ini membutuhkan kalori ekstra, cairan yang cukup, hingga dukungan emosional yang besar. Hormon, dehidrasi, dan kekurangan nutrisi bisa memperburuk rasa lelah bila tidak dikelola dengan baik.
Mama perlu menjaga asupan makanan, hidrasi, dan istirahat untuk menjaga stamina tetap stabil. Menyusui memang menguras tenaga, namun dengan persiapan yang tepat, tubuh mama dapat tetap kuat mendampingi si Kecil.



















