Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

LKC Dompet Dhuafa Ungkap Manfaat ASI dan Tantangan Menyusui Mama

LKC Dompet Dhuafa Ungkap Manfaat ASI dan Tantangan Menyusui Mama.jpg
Popmama.com/Zefanya Aurell.N
Intinya sih...
  • Peningkatan capaian ASI eksklusif
  • ASI lebih dari sekadar pemberian nutrisi, ada ikatan kasih sayang
  • Waktu dan pemberian ASI yang dianjurkan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ma, tahu nggak sih kalau setiap tahun, tepatnya tanggal 1–7 Agustus 2025, dunia memperingati Pekan Menyusui Sedunia? Perayaan ini jadi pengingat betapa pentingnya ASI eksklusif sebagai fondasi kesehatan anak sekaligus investasi masa depan generasi hebat. Bukan sekadar perayaan biasa, lho!

Nah, dalam rangka momen spesial tersebut, LKC Dompet Dhuafa hadir dengan langkah nyata. Mereka menggelar seminar bertema “Prioritaskan Menyusui: Ciptakan Sistem Pendukung yang Berkelanjutan” pada tanggal 26 Agustus 2025.

Popmama.com sudah merangkum upaya LKC Dompet Dhuafa dalam mendukung pemberian ASI eksklusif dalam peringatan Pekan Menyusui Sedunia 2025. Yuk, disimak!

1. Peningkatan capaian ASI eksklusif

Ilustrasi ibu menyusui (freepik.com/freepik)
Ilustrasi ibu menyusui (freepik.com/freepik)

Pada tahun 2023, angka pemberian ASI eksklusif tercatat mencapai 70%. Kemudian, angka ini melonjak signifikan menjadi 83% pada tahun 2024 dan 2025. Kenaikan ini tentu jadi kabar baik yang patut diapresiasi semua pihak, karena menunjukkan semakin banyak Mama yang berkomitmen memberi ASI langsung kepada si Kecil.

Meski capaian pemberian ASI eksklusif makin tinggi, edukasi soal pentingnya ASI tetap harus digencarkan. Pasalnya, tidak semua orang memahami manfaat ASI secara menyeluruh. Banyak Mama masih menghadapi tantangan pengetahuan dan dukungan lingkungan yang kurang mendukung.

2. ASI lebih dari sekadar pemberian nutrisi, ada ikatan kasih sayang

LKC Dompet Dhuafa Ungkap Manfaat ASI dan Tantangan Menyusui Mama (1).jpg
Popmama.com/Zefanya Aurell.N

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa mengampanyekan ASI eksklusif lewat gerakan budaya mengasihi. Mereka juga menerapkan pendekatan sesuai kondisi lokal di berbagai titik layanan, agar pesan penting ini mudah diterima dan dilakukan oleh Mama di berbagai daerah.

Kehadiran para kader yang sudah terlatih yang mengusung promosi laktasi berbasis budaya juga menjadi salah satu strategi utama dalam mendekatkan pesan kepada setiap Mama pentingnya pemberian ASI secara eksklusif.

Menurut dr. Asti Praborini, memberikan ASI bukan hanya soal memenuhi kebutuhan gizi bayi.

“Menyusui memicu hormon cinta dari Mama ke anak. Ini memperkuat ikatan emosional sekaligus mendukung tumbuh kembang anak lebih optimal,” jelasnya.

Jadi, ASI adalah hadiah kasih sayang sekaligus asupan bergizi. Memberikan ASI secara langsung dapat mempererat kelekatan emosional Mama dan bayi. Saat menyusui, kedua pihak mengalami momen bonding yang sulit tergantikan, memperkuat rasa cinta dan rasa aman bayi.

3. Waktu dan pemberian ASI yang dianjurkan

Ilustrasi proses menyusui (pexels.com/Jonathan Borba)
Ilustrasi proses menyusui (pexels.com/Jonathan Borba)

Disarankan bagi Mama untuk memulai pemberian ASI segera setelah bayi lahir, idealnya dalam waktu 1 jam pertama. Inisiasi menyusui dini ini penting karena selain membantu memperkuat ikatan emosional antara Mama dan si Kecil, juga merangsang produksi ASI yang optimal serta memberikan nutrisi pertama yang kaya akan antibodi bagi bayi.

Selama 6 bulan pertama, pemberian ASI secara eksklusif sangat dianjurkan tanpa tambahan makanan atau minuman lain agar bayi mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang secara optimal. Setelah bayi berusia 6 bulan, Mama bisa mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi dan aman untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya, sambil tetap melanjutkan pemberian ASI.

Disarankan agar pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai si Kecil berusia 2 tahun atau lebih, karena ASI tetap memberikan manfaat penting bagi kesehatan, daya tahan tubuh, dan ikatan emosional yang kuat antara Mama dan si Kecil. Dengan pola pemberian ASI dan MPASI yang tepat, tumbuh kembang bayi akan lebih optimal dan terlindungi dari berbagai risiko penyakit.

4. Manfaat ASI bayi kesehatan si Kecil

ilustrasi ASI (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi ASI (freepik.com/rawpixel.com)

Ma, ASI juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan si Kecil lho, adapun manfaat-manfaatnya seperti berikut:

  • Sumber nutrisi lengkap, ASI mengandung berbagai zat gizi penting seperti karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral dalam komposisi yang seimbang dan mudah diserap oleh tubuh bayi. Nutrisi ini sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan organ tubuh si Kecil secara optimal.
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh, ASI sarat dengan antibodi dan zat imunologis yang membantu melindungi bayi dari berbagai infeksi, seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit menular lainnya. Dengan begitu, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat dibandingkan yang tidak.
  • Mendukung perkembangan otak dan mata, kandungan DHA (Docosahexaenoic Acid) dan asam lemak omega-3 lainnya dalam ASI berperan penting dalam perkembangan fungsi otak dan kesehatan mata bayi. Nutrisi ini membantu meningkatkan kemampuan kognitif, penglihatan, serta fungsi saraf secara keseluruhan.
  • Meringankan pencernaan dan mengurangi risiko sembelit, ASI memiliki komposisi yang sangat mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi, sehingga membantu menghindarkan mereka dari masalah gangguan pencernaan seperti sembelit, kolik, atau diare. Ini membuat bayi merasa lebih nyaman dan tenang.
  • Mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, bayi yang menerima ASI eksklusif terbukti memiliki risiko lebih rendah terhadap berbagai penyakit kronis di kemudian hari, seperti alergi, obesitas, diabetes tipe 1, dan bahkan beberapa jenis kanker.
  • Meningkatkan ikatan emosional, selain manfaat fisik, menyusui secara eksklusif juga memperkuat hubungan emosional antara Mama dan bayi melalui kontak kulit ke kulit dan proses menyusui langsung.

5. Tantangan pemberian ASI yang sering terjadi

ilustrasi bayi minum sebotol ASI (pexels.com/nguyenquanghan)
ilustrasi bayi minum sebotol ASI (pexels.com/nguyenquanghan)

Masih banyak kendala yang dihadapi Mama, seperti:

  • Minimnya pengetahuanMama dan keluarga tentang ASI yang benar
  • Adat dan budaya yang kadang membatasi pola menyusui
  • Kurangnya dukungan suami dan keluarga terdekat
  • Lingkungan kerja yang belum menyediakan fasilitas menyusui memadai
  • Iklan susu formula yang agresif memengaruhi keputusan Mama
  • Kekurangan tenaga konselor menyusui yang bisa memberikan bantuan profesional
  • Kondisi medis tertentu yang membuat pemberian ASI jadi sulit atau terbatas

Capaian pemberian ASI eksklusif yang terus meningkat sangat menggembirakan, tapi edukasi dan dukungan menyusui harus terus dikuatkan untuk atasi berbagai tantangan. Selain nutrisi sempurna, ASI juga mempererat ikatan kasih sayang Mama dan si Kecil, mendukung tumbuh kembang yang sehat dan bahagia.

Peran LKC Dompet Dhuafa dalam mengedukasi dan memberikan dukungan lokal sangat penting agar semakin banyak Mama berhasil memberikan ASI eksklusif dengan optimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Berencana Memiliki Anak Kedua, Asmirandah Akui Siap Jalani Promil

05 Des 2025, 14:55 WIBPregnancy