Sebelum melakukan beberapa tips agar Mama dapat melahirkan normal minim rasa sakit dan luka jahitan, ada baiknya Mama harus pahami dulu konsep bersalin secara normal pervaginam.
Dikutip dari pakar kebidanan,Utami dan kawan-kawan melalui bukunya Buku Ajar Asuhan Persalinan & Managemen Nyeri Persalinan, proses persalinan secara pervaginam adalah serangkaian peristiwa yang mana dimulai dari adanya kontraksi secara teratur, turunnya janin ke dalam rongga panggul, membuka dan menipisnya serviks, hingga dikeluarkannya hasil konsepsi yaitu janin dan plasenta atau ari-ari dari rahim ke dunia luar melalui jalan lahir pervaginam.
Pada prosesnya, tentu bersalin akan menjadi momen yang indah namun sekaligus memberikan banyak tantangan bagi Mama. Kontraksi yang tak tertahankan harus Mama hadapi demi bersalin secara normal yang diawali dengan turunnya janin ke dasar panggul Mama serta adanya momen pembukaan yang semakin meningkat dari awalnya 1 cm hingga 10 cm dimana dikenal sebagai kemajuan persalinan.
Tidak hanya sampai disitu tantangan yang Mama rasakan. Pada saat bersalin pun jahitan perineum yaitu area antara vagina dan anus, bisa Mama dapatkan setelah mengalami robekan jalan lahir atau mendapatkan tindakan episiotomi sayatan yang diberikan oleh bidan atau dokter dengan untuk memperlebar jalan lahir.
Tantangan-tantangan seperti ini adalah hal sekaligus risiko yang perlu untuk Mama pahami dan ketahui ketika memutuskan untuk bersalin secara normal.
Walaupun beberapa tindakan operatif atau terapi medikatif dapat mencegah Mama merasakan tantangan yang demikian, seperti halnya ketika Mama memutuskan untuk bersalin menggunakan metode Sectio Cesarea dengan didukung oleh jenis anestesi Eracs atau Mama yang meminta untuk diberikan Anestesi Epidural bius lokal untuk mengurangi sakit yang dirasakan.
Hal-hal seperti ini tentulah hanya boleh dilakukan berdasarkan keputusan dokter setelah melakukan observasi dan pemeriksaan lanjutan.
Oleh karenanya, yang harus Mama pahami ketika memutuskan untuk bersalin secara normal adalah bahwa metode ini tentu berisiko menyebabkan Mama merasakan rasa sakit, karena merupakan suatu mekanisme alami pada proses persalinan sehingga bayi dapat lahir.
Kemudian dilansir dari babycentre.co.uk, Mama pun juga berisiko untuk memiliki luka jahitan akibat robekan jalan lahir secara alami maupun karena tindakan operatif, pada kondisi-kondisi berikut :
- Merupakan momen bersalin pertama Mama (tidak pernah bersalin secara normal sebelumnya)
- Sembilan dari 10 ibu yang baru pertama kali melahirkan melalui vagina mengalami robekan, robekan atau luka, jadi ini sangat umum terjadi
- Mama mengejan terlalu lama atau mengejan dengan cara yang salah
- Bayi mengalami distosia bahu, atau bahu dari bayi tidak bisa melewati jalan lahir karena berukuran terlalu besar
- Bayi dengan berat lebih dari 4kg
- Mama yang harus melahirkan dengan bantuan alat seperti forceps
Dengan memahami konsep ini, Mama akan mengerti bahwa ini merupakan hal-hal yang memang umum terjadi ketika bersalin secara normal. Namun, hal ini juga tentu dapat dicegah walaupun tidak 100% namun efektif untuk memudahkan Mama menghindari rasa sakit dan luka jahitan akibat robekan pasca bersalin.