- Gunakan air mendidih untuk teknik tradisional (merebus), Cara paling umum dan sederhana adalah merebus botol dalam air mendidih selama 5–10 menit. Pastikan seluruh bagian botol terendam air ya, Ma. Setelah selesai, angkat menggunakan penjepit steril agar tangan terhindar dari air panas dan kontaminasi. Lewat metode merebus ini sangat murah dan mudah, tapi bisa membuat dot cepat rusak, jadi pastikan Mama selalu melakukan cek keadaan dot secara rutin ya, Ma.
- Gunakan Microwave, Botol susu yang microwave-safe bisa disterilkan menggunakan microwave steam sterilizer. Cukup isi dengan air, masukkan botol, dan panaskan dalam microwave sesuai petunjuk. Cara ini cocok untuk Mama yang super sibuk! Cara ini juga praktis karena hanya membutuhkan waktu selama 1-3 menit, tapi tetap harus hati-hati ya, Ma agar botol susu tidak pecah.
- Gunakan Sterilizer Elektrik, Buat Mama yang ingin lebih praktis, bisa menggunakan alat ini karena bekerja dengan uap panas untuk membunuh kuman, biasanya hanya membutuhkan waktu 5–10 menit. Beberapa model bahkan bisa mengeringkan botol sekaligus, lho! Sterilizer Elektrik juga dinilai lebih praktis dan efektif untuk membunuh kuman.
Tips Sterilisasi Botol Susu Bayi agar si Kecil Terhindar dari Kuman

- Cuci botol dengan air mengalir dan sabun khusus bayi, gunakan sikat botol berbulu lembut untuk membersihkan bagian dalam botol
- Pilih metode sterilisasi yang aman dan praktis, seperti merebus, menggunakan microwave, atau sterilisasi dengan uap
- Keringkan botol susu dengan kain bersih, simpan di wadah bersih dan tertutup, jangan gunakan botol yang sudah kusam atau retak
Ma, merawat bayi bukan hanya soal memberi ASI atau susu formula tepat waktu. Kebersihan peralatan makan Si Kecil, termasuk botol susu, juga perlu diperhatikan. Salah satu hal penting yang tak boleh terlewat adalah menjaga kebersihan botol susu dengan cara sterilisasi secara rutin.
Apalagi sistem kekebalan tubuh bayi masih belum sempurna, sehingga rentan terhadap bakteri dan virus yang bisa saja menempel pada botol susu.
Nah, buat Mama yang baru pertama kali merawat bayi, yuk simak beberapa tips sterilisasi botol susu yang praktis dan aman, yang sudah dirangkum oleh Popmama.com !
1. Cuci botol dengan air mengalir dan sabun khusus bayi

Sebelum melakukan proses sterilisasi, langkah pertama yang tidak boleh dilewatkan adalah mencuci botol susu dengan bersih.
Pastikan Mama mencucinya di bawah air mengalir menggunakan sabun khusus pencuci botol bayi yang aman dan memang dirancang khusus untuk membersihkan sisa susu tanpa meninggalkan residu yang berbahaya.
Gunakan juga sikat botol berbulu lembut untuk membersihkan bagian dalam botol, terutama di sudut-sudut sempit yang sulit dijangkau.
Jangan lupa untuk membersihkan bagian dot dan tutup botol, karena bagian ini sering menjadi tempat favorit kuman bersarang. Bersihkan secara menyeluruh agar tidak ada sisa susu yang menempel dan mengeras ya, Ma.
2. Pilih metode sterilisasi yang aman dan praktis

Ada beberapa cara sterilisasi botol susu yang bisa Mama pilih sesuai kebutuhan dan fasilitas yang Mama miliki:
Ma, sterilisasi botol susu sebaiknya dilakukan secara rutin, terutama setiap kali botol baru digunakan, atau ketika si Kecil sedang sakit. Selain itu, pastikan juga untuk selalu memastikan kebersihan air supaya si Kecil aman dari kuman dan penyakit.
3. Keringkan botol susu dan simpan dengan benar

Setelah proses sterilisasi selesai, jangan biarkan botol terpapar udara bebas terlalu lama karena bisa meningkatkan risiko kontaminasi dari debu maupun kuman di sekitar.
Untuk mengeringkannya, Mama bisa menggunakan kain bersih dan lembut yang sudah disterilkan atau dijemur di bawah sinar matahari.
Pastikan Mama mengeringkan seluruh bagian botol secara perlahan, termasuk bagian dot dan tutupnya, agar tidak ada sisa air yang tertinggal yang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri.
Setelah botol benar-benar kering, segera simpan di dalam wadah bersih dan tertutup.
Gunakan wadah khusus penyimpanan botol yang sudah disterilkan juga, atau rak tertutup yang bebas dari debu dan kelembapan. Hindari menyimpan botol di tempat terbuka atau dekat dengan area dapur yang rentan terkena cipratan minyak atau asap.
Dengan cara ini, kebersihan botol susu tetap terjaga dan si Kecil pun bisa terhindar dari risiko gangguan kesehatan akibat bakteri yang menempel.
Kebiasaan kecil seperti ini mungkin terdengar sepele, tapi memiliki peran besar dalam menjaga kualitas asupan yang dikonsumsi oleh bayi setiap harinya.
4. Jangan gunakan botol yang sudah kusam atau retak

Botol susu yang sudah kusam, berubah warna,atau retak sebaiknya segera diganti dengan yang baru ya, Ma.
Meskipun terlihat masih bisa digunakan, kondisi botol yang seperti ini sebenarnya sudah tidak layak pakai, terutama untuk bayi yang masih memiliki sistem imun yang belum sempurna.
Perubahan warna pada botol susu bisa menandakan adanya penumpukan residu susu atau sabun yang tidak sepenuhnya hilang saat dicuci.
Sementara retakan halus pada botol, terutama di bagian dalam, bisa menjadi tempat berkembang biaknya kuman dan bakteri lho, Ma. Retakan ini sering kali sulit dibersihkan secara menyeluruh, bahkan dengan proses sterilisasi sekalipun.
Mama juga perlu memerhatikan masa pakai botol susu, karena setiap botol biasanya memiliki umur penggunaan tertentu, apalagi jika digunakan setiap hari.
Jika botol sudah terlalu lama digunakan atau sering terkena panas tinggi dari proses sterilisasi, kualitas materialnya bisa menurun dan menjadi tidak aman lagi untuk digunakan.
Untuk itu, selalu periksa kondisi botol susu secara rutin, ya, Ma! Jika sudah terlihat tanda-tanda kerusakan seperti kusam, retak, atau berubah tekstur, jangan ragu untuk menggantinya. Lebih baik mencegah sejak dini demi kesehatan dan kenyamanan buah hati tercinta.
Nah, dengan tips di atas, Mama bisa lebih percaya diri dalam menjaga kebersihan botol susu si Kecil, sehingga si Kecil selalu terlindungi dari ancaman kuman.
Ingat, sterilisasi botol susu yang benar adalah investasi kesehatan penting untuk buah hati tercinta Mama, lho!



















