Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Dirasakan Ibu Hamil saat Mengalami Kandungan Lemah?

Pexels.com/Andrea Piacquadio
Pexels.com/Andrea Piacquadio
Intinya sih...
  • Inkompetensi serviks adalah kondisi di mana serviks mulai membuka terlalu cepat, menyebabkan kelahiran prematur atau keguguran.
  • Gejala kandungan lemah meliputi rasa tertekan di panggul, sakit punggung, kram perut ringan, perubahan keputihan, dan pendarahan vagina ringan.
  • Faktor risiko inkompetensi serviks meliputi trauma serviks, kondisi bawaan sejak lahir, dan masalah genetik yang memengaruhi jaringan ikat tubuh.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap ibu hamil pasti berharap kehamilannya berjalan dengan lancar hingga waktunya melahirkan nanti. Sebagai calon orangtua, Mama ingin si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik selama di dalam kandungan. Tapi dalam beberapa kasus, kehamilan mungkin tidak berjalan lancar seperti yang diharapkan Mama. Ada ibu hamil yang mengalami kandungan lemah.

Kandungan lemah disebut juga inkompetensi serviks. Inkompetensi serviks terjadi ketika jaringan serviks yang lemah menyebabkan atau berperan dalam kelahiran prematur atau keguguran. Kondisi ini disebut insufisiensi serviks.

Bila Mama mengalami kondisi ini, perawatan yang tepat perlu dilakukan. Agar bisa segera mendapatkan perawatan, ibu hamil perlu mengetahui gejala kandungan lemah. Apa yang dirasakan ibu hamil saat mengalami kandungan lemah?

Yuk, temukan jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.

Pexels.com/ Pavel Dailyuk
Pexels.com/ Pavel Dailyuk

Apa Itu Inkopetensi Serviks atau Kandungan Lemah?

Serviks adalah bagian bawah rahim yang membuka ke vagina. Sebelum kehamilan, serviks biasanya tertutup dan kencang. Seiring kehamilan berlanjut dan Mama bersiap untuk melahirkan, serviks perlahan berubah. Serviks melunak, memendek, dan membuka.

Jika Mama memiliki kandungan lemah atau inkompetensi serviks, serviks mungkin mulai membuka terlalu cepat sehingga menyebabkan Mama melahirkan terlalu dini.

Inkompetensi serviks bisa menjadi masalah yang sulit didiagnosis dan diobati. Jika serviks ibu hamil mulai membuka lebih awal, atau jika ibu hamil pernah mengalami insufisiensi serviks sebelumnya, ibu hamil mungkin akan mendapatkan manfaat dari perawatan. Ini mungkin termasuk menjalani prosedur untuk menutup serviks dengan jahitan yang kuat, yang disebut serklase serviks.

Ibu hamil juga dapat mengonsumsi obat untuk membantu mengatasi inkompetensi serviks dan menjalani pemeriksaan ultrasonografi untuk memeriksa kondisinya.

Stress during pregnancy (pinterest.com/citybook.pk)
Ilustrasi kandungan lemah (pinterest.com/citybook.pk)

Apa yang Dirasakan oleh Ibu Hamil yang Memiliki Kandungan Lemah?

Inkompetensi serviks mungkin tidak menunjukkan tanda atau gejala apa pun selama awal kehamilan. Beberapa ibu hamil mengalami sedikit rasa tidak nyaman atau bercak darah sebelum diagnosis. Sering kali, hal ini terjadi sebelum usia kehamilan 24 minggu.

Ini yang biasa dirasakan oleh ibu hamil yang memiliki kondisi kandungan lemah:

  • Rasa tertekan di panggul.
  • Sakit punggung baru.
  • Kram perut ringan.
  • Perubahan keputihan.
  • Pendarahan vagina ringan.
Desain tanpa judul(6).jpg
Pixabay/YourKlem

Faktor Risiko Kandungan Lemah

Banyak ibu hamil tidak memiliki faktor risiko yang diketahui. Faktor risiko inkompetensi serviks meliputi:

  • Trauma serviks. Prosedur atau operasi sebelumnya pada serviks dapat menyebabkan inkompetensi serviks. Ini termasuk operasi untuk mengatasi masalah serviks yang ditemukan saat tes Pap. Prosedur yang disebut dilatasi dan kuretase (D&C) juga dapat dikaitkan dengan inkompetensi serviks. Jarang terjadi, robekan serviks selama persalinan sebelumnya dapat menjadi faktor risiko inkompetensi serviks.
  • Kondisi ini merupakan kondisi bawaan sejak lahir. Kondisi ini disebut kondisi bawaan. Kondisi rahim tertentu dapat menyebabkan inkompetensi serviks. Masalah genetik yang memengaruhi jenis protein penyusun jaringan ikat tubuh Mama, yang disebut kolagen, dapat menyebabkan inkompetensi serviks.

Inkompetensi serviks dapat berisiko bagi kehamilan. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Kelahiran prematur.
  • Keguguran.
Desain tanpa judul(6).jpg
Andre Furtado/Pexels

Apakah Kondisi Ini Bisa Dicegah?

Inkompetensi serviks tidak dapat dicegah. Namun, ada banyak hal yang dapat Mama lakukan untuk menjalani kehamilan yang sehat dan cukup bulan. Misalnya:

  • Lakukan pemeriksaan prenatal secara teratur. Pemeriksaan rutin selama kehamilan dapat membantu tim perawatan memantau kesehatan ibu hamil dan janin. Beri tahu dokter tentang tanda atau masalah apa pun yang mengkhawatirkan Mama, meskipun tampak sepele atau tidak penting.
  • Konsumsilah makanan yang sehat. Selama kehamilan, Mama membutuhkan lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi, dan nutrisi penting lainnya. Mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari dapat membantu jika Mama kurang mengonsumsi makanan sehat. Vitamin prenatal dapat dimulai beberapa bulan sebelum konsepsi dan dilanjutkan selama kehamilan.
  • Tambah berat badan dengan bijak. Menambah berat badan yang tepat dapat mendukung kesehatan janin. Kenaikan berat badan sekitar 11 hingga 16 kilogram, sering kali menjadi target jika ibu hamil memiliki berat badan sehat sebelum kehamilan.

Hindari zat-zat berisiko. Jika Mama merokok, berhentilah. Alkohol dan obat-obatan terlarang juga dilarang. Mintalah persetujuan dokter sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apa pun, bahkan yang tersedia tanpa resep.

Jika Mama pernah mengalami inkompetensi serviks atau kandungan lemah selama satu kehamilan, Mama berisiko mengalami kelahiran prematur atau keguguran pada kehamilan berikutnya. Jika Mama mempertimbangkan untuk hamil lagi, bicarakan dengan dokter untuk memahami risikonya dan apa yang dapat Mama lakukan untuk mendukung kehamilan yang sehat.

Itu penjelasan tentang apa yang dirasakan jika kandungan lemah saat hamil. Jangan lupa untuk rutin memeriksakan kehamilan ke dokter, ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?

05 Des 2025, 13:07 WIBPregnancy