Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/freepik
Freepik/freepik

Keguguran merupakan salah satu risiko yang banyak dialami oleh ibu hamil pada masa awal kehamilan. Pada setiap keguguran yang terjadi, tidak selalu ditandai dengan adanya pendarahan. Selain itu, keguguran tanpa kuret pun mungkin saja dialami oleh ibu hamil. Dalam istilah medis, keguguran tanpa kuretase dikenal dengan sebutan abortus komplet.

Melansir Medicalnews Today, saat seseorang mengalami keguguran terjadi tanpa pendarahan, seringnya dokter menunggu hingga beberapa minggu sebelum menentukan pengobatan karena rahim bisa kosong dengan sendirinya.

Jika demikain, benarkah keguguran tanpa kuret mungkin terjadi? Kapan tindakan ini boleh dilakukan? Nah, berikut Popmama.com rangkum tentang keguguran tanpa kuret, kapan boleh dilakukan?

1. Keguguran adalah risiko yang umum terjadi saat hamil muda

freepik/jcomp

Melansir laman Chapel Hill Obgyn, keguguran adalah salah satu hal paling traumatis yang dapat dialami seorang perempuan. Bahkan, saat mengalaminya akan sangat mudah untuk merasa kehilangan dan kesepian setelah tragedi ini.

Faktanya, ada sekitar 30 persen kehamilan yang berakhir dengan keguguran. Selain itu, Cleveland Clinic menjelaskan bahwa perempuan yang hamil pada usia 20-an mempunyai risiko keguguran sebesar 12%-15%.

Sementara itu, bagi ibu hamil yang telah mencapai usia 40 tahun, risiko kegugurannya semakin meningkat bahkan hingga 25%.

2. Keguguran tanpa kuret, kapan boleh dilakukan?

Freepik/Artphoto_studio

Kembali melansir Cleveland Clinic, 50% orang yang mengalami keguguran tidak memerlukan prosedur kuret. Terutama jika keguguran terjadi sebelum 10 minggu kehamilan, kemungkinan besar keguguran akan terjadi dengan sendirinya (keguguran alami).

Akan tetapi jika keguguran terjadi setelah minggu ke-10 kehamilan, risiko keguguran tidak tuntas lebih tinggi. Dalam kasus tersebut, ibu hamil mungkin memerlukan prosedur kuret untuk memastikan rahim benar-benar kosong atau bersih.

3. Apa yang terjadi saat keguguran terjadi di bawah 12 minggu?

freepik/stefamerpik

Melansir laman Healthy WA, jika ibu hamil mengalami keguguran dalam 12 minggu pertama, sisa-sisa kehamilan mungkin terlihat seperti gumpalan darah dan fragmen jaringan kecil yang mungkin bersih tanpa kuret.

Jika ini terjadi, Mama mungkin diminta untuk menyetujui pemeriksaan patologi jaringan ini. Pada akhirya, hasil pemeriksaan akan dikirim ke dokter kandungan Mama.

Selain itu, dokter juga mungkin akan membantu merujuk pada layanan pengaturan yang dapat membantu dalam tindakan pengaturan sisa-sisa keguguran. Misalnya seperti penguburan maupun kremasi.

4. Tiga cara menangani keguguran

Freepik/rorozoa

Kebanyakan ibu hamil yang mengalami keguguran spontan lengkap akan datang ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan saat pertama kali merasakan nyeri dan pendarahan sebelum berlanjut menjadi keguguran lengkap.

Setelah pemeriksaan medis, jika tidak ada komplikasi lebih lanjut, maka bumil akan dipulangkan. Namun, dalam laman Healthy WA dijelaskan terdapat tiga cara untuk menangani keguguran, yaitu:

  • Penanganan ekspektatif: Hal ini terjadi pada sekitar 50 persen keguguran yang terlewat dan berarti menunggu keguguran alami. Perlu waktu sebelum keguguran terjadi (setelah pendarahan dan rasa sakit). Jika keguguran tidak terjadi secara alami atau keguguran tidak tuntas, akan ditawarkan penanganan medis atau bedah.
  • Penanganan medis: Penanganan ini menggunakan obat-obatan khusus dan berhasil pada 80-90 persen kasus. Pengobatan ini cocok jika keguguran terjadi pada 28 minggu pertama, tergantung pada risikonya. Obat-obatan diberikan untuk membantu membuka serviks dan mengeluarkan jaringan kehamilan (bayi yang sedang berkembang, plasenta, dan selaput kehamilan).
  • Penanganan bedah: Perawatan ini melibatkan prosedur bedah yang dikenal sebagai dilatasi dan kuretase yang dilakukan dengan anestesi umum. Prosedur ini akan mengangkat jaringan kehamilan dari rahim. Prosedur ini berhasil pada 95-100 persen kasus dengan risiko bedah kecil.

5. Perawatan yang bisa dilakukan setelah mengalami keguguran

Freepik/Jcomp

Terakhir, setelah mengalami keguguran ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk membantu proses pemulihan. Beberapa di antaranya, seperti:

  • Cukup istirahat

  • Konsumsi obat pereda nyeri

  • Hindari berhubungan seksual sementara waktu

  • Hindari penggunaan tampon maupun menstrual cup

Selain melakukan pemulihan secara fisik, disarankan pula untuk melakukan pemulihan secara emosional. Seperti dilansir pada laman Georgetown University School of Nursing & Health Studies, kehilangan kehamilan sama halnya dengan kehilangan anak.

Perempuan dengan riwayat depresi atau kecemasan, khususnya, dapat memperoleh manfaat dari berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.

Nah, itulah tadi rangkuman tentang keguguran tanpa kuret. Semoga informasi ini bisa membantu bumil yang membutuhkan.

Editorial Team