Apakah Pola Makan Bisa Meningkatkan Risiko Keguguran? Ini Kata Dokter

Keguguran merupakan salah satu hal yang membuat ibu hamil khawatir. Setiap ibu hamil pasti berharap janinnya tumbuh dan berkembang dengan baik hingga waktunya lahir nanti.
Ada beragam faktor yang menyebabkan keguguran. Namun, apakah pola makan bisa meningkatkan risiko keguguran, Ma? Jadi, pola makan seperti apa yang harus diterapkan agar Mama dan janin selalu sehat?
Penjelasan dari dokter tentang apakah pola makan bisa meningkatkan risiko keguguran sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini.
Apakah Pola Makan Bisa Meningkatkan Risiko Keguguran?
-IJZTWeQ11vyMi1T0WEmJxJm154KsWiaw.jpg)
Menurut dr. Keven Tali Sp.OG dalam unggahannya di laman Instagram pribadinya @keventali, pola makan bisa meningkatkan risiko keguguran, Ma. Tanpa sadar, apa yang Mama makan bisa berpengaruh ke kehamilan. Misalnya, makanan mentah atau kafein berlebih bisa membawa bakteri atau mengganggu aliran darah ke janin.
Jadi, bila pola makan tidak dijaga dengan baik, maka bisa meningkatkan risiko keguguran, Ma.
Berita baiknya, Mama tidak perlu terlalu khawatir. Ada banyak hal yang bisa Mama lakukan untuk menekan risiko keguguran yang disebabkan oleh pola makan ini. Misalnya, pastikan Mama memasak makanan sampai benar-benar matang, memilih susu yang dipasteurisasi, membatasi asupan kafein, serta memperbanyak konsumsi makanan sehat.
Jadi, dengan pola makan yang tepat, ibu bisa menjaga kehamilan hingga waktunya melahirkan nanti.
Makanan yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil

Untuk menekan risiko keguguran, berikut beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari saat hamil:
- Jauhi produk susu yang tidak dipasteurisasi (keju lunak dan susu) dan daging siap saji yang disimpan di lemari es seperti daging olahan. Makanan ini mungkin mengandung bakteri yang menyebabkan penyakit bawaan makanan listeriosis, yang dapat menyebabkan gejala seperti flu, mual, diare, dan keguguran, serta kelahiran mati dan persalinan prematur.
- Makanan apa pun yang disimpan dalam wadah yang penyok dapat meningkatkan risiko botulisme, penyakit bawaan makanan yang dapat menyebabkan defisit neuromuskular bagi ibu hamil.
- Mengonsumsi makanan laut mentah, seperti sushi atau tiram mentah, meningkatkan risiko salmonella, penyakit bawaan makanan yang dapat menyebabkan demam dan mual, muntah, kram perut, dan diare bagi ibu hamil, serta sepsis intrauterin yang dapat memengaruhi janin.
- Ikan dengan kandungan merkuri tinggi, seperti ikan todak, hiu, orange roughy, marlin, dan king mackerel dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf ibu dan kerusakan otak atau masalah pendengaran dan penglihatan bagi bayi.
- Alkohol harus dihindari selama kehamilan. Alkohol telah terbukti berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
Makanan yang Baik untuk Ibu Hamil dan Janin
-8LhN9OYvrSNrbCLZb5w0zKvjRu4p93T4.png)
Berikut beberapa makanan yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan:
- Produk yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, stroberi, paprika, dan brokoli, mendukung pertumbuhan janin dan meningkatkan penyerapan zat besi.
- Makanan yang mengandung zat besi, seperti kacang-kacangan, lentil, sayuran berdaun hijau, daging, dan bayam, semuanya mendukung tubuh ibu dalam memproduksi lebih banyak darah untuk ibu dan janin.
- Makanan yang kaya kalsium, termasuk produk susu yang dipasteurisasi (yogurt, susu sapi, dan keju keras) serta kacang almond, brokoli, dan kacang garbanzo akan membantu mendukung perkembangan tulang dan gigi.
- Makanan yang mengandung asam lemak Omega-3 (EHA dan DHA) seperti ikan sarden, salmon, ikan trout, dan tuna kalengan. Atau pilih suplemen prenatal dengan Omega-3 jika Mama tidak menyukai ikan.
- Minum banyak air untuk tetap terhidrasi mendukung pengiriman nutrisi yang tepat melalui darah ke janin dan dapat membantu mencegah sembelit, wasir, dan infeksi saluran kemih bagi ibu.
Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Ibu Hamil

Asam folat
Ibu hamil harus mengonsumsi suplemen asam folat dengan 400 mikrogram asam folat setiap hari selama kehamilan. Jika Mama memiliki kondisi medis tertentu, Mama mungkin perlu mengonsumsi lebih banyak.
Ibu hamil juga harus mengonsumsi makanan yang tinggi asam folat. Makanan tersebut meliputi sayuran berdaun hijau, sereal sarapan dengan tambahan asam folat, dan susu.
Zat besi
Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang kaya zat besi setidaknya dua kali sehari selama kehamilan.
Zat besi heme adalah jenis zat besi yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Zat besi heme terdapat dalam daging merah seperti sapi, domba, kambing, dan babi.
Zat besi non-heme kurang diserap dengan baik oleh tubuh. Zat besi tersebut terdapat dalam telur, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan sereal sarapan yang diperkaya.
Cobalah mengonsumsi berbagai sumber zat besi heme dan non-heme.
Vitamin C dan zat besi
Vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi. Cobalah mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C bersamaan dengan sumber zat besi non-heme. Vitamin C terdapat pada jeruk, kiwi, stroberi, dan paprika merah.
Jika tes darah menunjukkan kadar zat besi rendah, dokter umum mungkin akan meresepkan suplemen vitamin C atau zat besi untuk Mama konsumsi.
Kalsium
Cobalah mengonsumsi 3 porsi susu, keju, atau yogurt sehari. Makanan ini kaya akan kalsium. Ini penting untuk kesehatan tulang dan mengatur tekanan darah selama kehamilan. Produk susu rendah lemak mengandung jumlah kalsium yang sama dengan produk susu berlemak penuh.
Omega 3
Ibu hamil harus mengonsumsi 1 hingga 2 porsi ikan berminyak seminggu seperti salmon, mackerel, herring, trout, atau sarden.
Sumber Omega 3 lainnya termasuk biji rami, minyak lobak, dan kenari. Namun, vitamin ini tidak mudah diserap seperti ikan berminyak.
Mama mungkin memerlukan suplemen jika vegetarian atau vegan, atau tidak menyukai ikan berminyak.
Vitamin D
Vitamin D adalah 'vitamin sinar matahari' karena tubuh memproduksinya saat sinar matahari yang kuat mengenai kulit.
Mama bisa mendapatkan vitamin D dari ikan berminyak seperti salmon dan makarel. Telur mengandung sedikit vitamin D. Banyak makanan seperti susu kini telah ditambahkan vitamin D.
Jika ibu hamil tidak mendapatkan cukup vitamin D, Mama disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung 10 mikrogram Vitamin D. Mama bisa mendapatkannya dari multivitamin kehamilan.
Jika Mama membutuhkan multivitamin atau suplemen, pastikan Mama mengonsumsi yang dirancang untuk ibu hamil.
Penting untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang saat Mama hamil.
Makan sehat selama kehamilan akan memberi tubuh nutrisi yang dibutuhkannya. Makanan ini juga akan membantu janin tumbuh dan berkembang.
Mama dapat mengonsumsi makanan seimbang dengan mengikuti piramida makanan. Piramida ini memberikan panduan tentang berapa banyak makanan dalam setiap kelompok yang harus Mama konsumsi untuk mendapatkan makanan sehat dan seimbang.
Mengonsumsi makanan yang bervariasi secara teratur akan membantu Mama tetap sehat dan kuat.
Itu penjelasan dari dokter tentang apakah pola makan bisa meningkatkan risiko keguguran. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai makanan yang harus dimakan dan dihindari oleh Mama saat hamil, ya!