Meskipun dapat membantu mengurangi risiko terkena berbagai macam penyakit, namun kenyataan yang sebenarnya produk hand sanitizer tidak benar-benar menggantikan cuci tangan.
Pasalnya, sabun diketahui jauh lebih efektif untuk membersihkan tangan dari virus dan kuman penyakit. Selain tidak seefektif sabun dalam membersihkan kuman, hand sanitizer juga sebaiknya tidak digunakan terlalu sering karena bisa menimbulkan masalah kulit.
Alkohol sebagai bahan utama dari hand sanitizer bila terlalu sering digunakan selain dapat membuat kulit iritasi juga dapat mengangkat minyak alami pada tangan dan cenderung jadi lebih kering.
Bukan hanya kering, terlalu sering menggunakan hand sanitizer juga bisa menjadikan kulit tangan cenderung lebih mudah keriput, terkelupas, pecah-pecah.
Bukan malah mencegah virus penggunaan hand sanitizer yang salah justru membawa masalah baru yang juga akan menyulitkan Mama nantinya.
Nah, agar lebih optimal dalam menggunakan hand sanitizer, berikut beberapa langkah tepatnya:
- Tuangkan hand sanitizer pada telapak tangan dengan jumlah yang cukup banyak sehingga tangan menjadi basah ketika di gosok.
- Gosok tangan secara perlahan selama 20-30 detik. Pastikan juga bagian dalam telapak tangan ikut dibersihkan, kemudian bagian luarnya juga juga pada sela-sela jari dan kuku. Bersihkan secara menyeluruh.
- Jangan membilas tangan dengan air atau mengeringkannya dengan handuk setelah mengusapkan hand sanitizer. Cukup dengan mendiamkannya sampai tangan kita mengering dengan sendirinya.
- Penting untuk diperhatikan jangan menggunakan hand sanitizer ketika tangan sedang mengalami luka karena akan menyebabkan iritasi, dan jangan menggunakannya untuk membersihkan sisa makanan.
Itulah ketiga informasi penting terkait bahaya hand sanitizer pada ibu hamil yang digunakan secara berlebihan.
Semoga dapat menjawab pertanyaan Mama di rumah, ya!