Ciri-Ciri Keguguran di Awal Kehamilan, Ibu Hamil Perlu Waspada!

Keguguran merupakan hal yang paling menyedihkan bagi ibu hamil

6 April 2024

Ciri-Ciri Keguguran Awal Kehamilan, Ibu Hamil Perlu Waspada
Freepik/freepik

Keguguran yang dialami di awal kehamilan tentu akan membuat sedih serta menyakitkan calon Mama baik secara fisik maupun emosional. Berhentinya kehamilan secara mendadak ini tak jarang menghantui ibu hamil di trimester awal. 

Tentu hal ini menyedihkan karena terjadi di tengah-tengah euforia menjadi ibu hamil muda. Tak jarang kabar keguguran mengagetkan ibu hamil itu sendiri karena sebelumnya kondisi kehamilan normal dan tidak terdeteksi masalah apa pun.

Kadang keguguran juga sulit terdeteksi, karena ada ibu hamil yang mengalami missed miscarriage atau silent miscarriage. 

Berikut ini Popmama.com telah merangkum ciri-ciri keguguran di awal kehamilan yang perlu Mama waspadai. Disimak, yuk, Ma!

1. Keluarnya darah dari vagina

1. Keluar darah dari vagina
freepik/freepik

Salah satu ciri keguguran yang umum terjadi adalah pendarahan yang terjadi secara tiba-tiba. 

Mengutip NHS, pendarahan yang terjadi dapat bervariasi dengan bercak ringan berwarna cokelat hingga pendarahan hebat dengan darah berwarna merah segar.

Jika kondisi ini terjadi, segera hubungi dokter untuk mendapat perawatan untuk mengetahui kondisi yang terjadi pada Mama.

Sebenarnya keluar darah dari vagian tidak selalu berarti keguguran, pendarahan ringan dari vagian juga kerap terjadi di trimester pertama kehamilan.

2. Kram dan nyeri di area perut bawah

2. Kram nyeri area perut bawah
Freepik/diana.grytsku

Perut kram di awal kehamilan sebenarnya dialami oleh beberapa ibu hamil akibat perubahan hormon serta sembelit yang kerap terjadi saat sedang mengandung. 

Meski demikian, perut nyeri dan kram juga bisa menjadi ciri-ciri keguguran. Untuk itu, Mama perlu waspada jika perut mama kram secara tiba-tiba. Jika perut mama mengalami kram, segera periksakan ke dokter, ya, Ma.

3. Keluar jaringan dari vagina

3. Keluar jaringan dari vagina
Freepik/freepik

Selain keluar darah, keguguran biasanya disertai dengan keluarnya jaringan dari vagina yang terlihat menggumpal atau berserabut. Keluarnya jaringan biasanya bersamaan dengan pendarahan.

Jika hal ini terjadi, tandanya jaringan janin yang ada di dalam rahim telah luruh dengan sendirinya. 

4. Hilangnya mual dan muntah dan nyeri payudara

4. Hilang mual muntah nyeri payudara
Freepik/8photo

Salah satu ciri keguguran adalah ibu hamil sudah tidak mengalami gejala kehamilan seperti mual, muntah, payudara nyeri, atau mudah lelah.

Diketahui gejala kesehatan tersebut umum terjadi pada ibu hamil di trimester awal kehamilan.

Jika gejala tersebut sudah tidak lagi muncul, bisa jadi tubuh mama sudah bisa beradaptasi atau karena janin sudah tidak berkembang dengan baik.

Editors' Pick

5. Keluarnya cairan dari vagina

5. Keluar cairan dari vagina
Freepik/Drobotdean

Selain keluar darah disertai dengan jaringan yang menggumpal, keguguran biasanya juga ditandai dengan munculnya keputihan yang sangat encer. Terkadang warnanya bening hingga merah muda seperti bercampur dengan darah.

Perlu diingat selama kehamilan tubuh ibu hamil memang lebih banyak mengalami keputihan dibanding sebelum hamil.

6. Penurunan berat badan

6. Penurunan berat badan
Pixabay/mojzagrebinfo

Mengutip The Bump, penurunan berat badan pada kehamilan setelah sebelumnya berat badan naik dengan stabil merupakan salah satu ciri terjadinya keguguran.

Hal ini juga dipengaruhi oleh morning sickness yang sebelumnya terjadi membuat tubuh minimal asupan makanan. Namun tanda keguguran ini biasanya terjadi pada beberpa orang saja.

7. Kontraksi hebat

7. Kontraksi hebat
Freepik/Jcomp

Perut mama yang secara tiba-tiba kram dan nyeri secara hebat bisa jadi merupakan kontraksi, bukan nyeri biasa. Kontraksi saat hamil muda dapat memicu terjadinya keguguran.

Kontraksi bisa terjadi dalam waktu 5 hingga 20 menit. Jika kehamilan sudah mencapai trimester dua, kontraksi hebat dapat memicu persalinan prematur.

Penyebab Umum Keguguran di Awal Kehamilan

Penyebab Umum Keguguran Awal Kehamilan
Freepik/freepik

Keguguran yang terjadi di tengah kebahagiaan mengandung tentu sangat menyedihkan. Karena terjadi secara tiba-tiba, banyak ibu hamil yang bingung apa penyebab keguguran yang dialami. 

Keguguran yang terjadi secara tiba-tiba tak jarang membuat Mama menyalahkan diri sendiri. Kebanyakan keguguran terjadi karena alasan yang berada di luar kendali, Ma. 

Berikut beberapa penyebab keguguran yang sering terjadi:

1. Kelainan rahim

1. Kelainan rahim
Freepik/Freepik

Ibu hamil yang sedang mengandung bisa saja menderita kelainan rahim karena sebelumnya tidak disadari. Biasanya kelainan pada dinding pemisah dalam rahim (septum uterus), kelainan anatomi rahim, polip endometrium, atau fibroid.

Pintu rahim yang terbuka terlalu dini juga dapat mengakibatkan keguguran. Rahim yang terbuka sejak dini akan berisiko membuat lemahnya leher rahim.

2. Gangguan medis pada Mama

2. Gangguan medis Mama
Freepik/jcomp

Penyebab keguguran selanjutnya adalah karena ibu hamil memiliki riwayat gangguan medis. Gangguan medis yang kerap menimbulkan keguguran seperti pembekuan darah, tiroid, atau diabetes. 

Meski banyak ibu hamil yang menderita penyakit tersebut bisa melahirkan dengan lancar, tak jarang penyakit tersebut juga menjadi penyebab keguguran.

Penyakit autoimun juga jadi salah satu penyakit yang berisiko membuat keguguran saat sedang hamil.

3. Kelainan kromosom

3. Kelainan kromosom
Freepik.com/yanalya

Kelainan kromosom jadi penyebab paling umum keguguran terjadi. Saat sel sperma dan sel telur menyatu, jumlah kromosom salah satunya bisa lebih sedikit. 

Jumlah kromosom yang sedikit akan menghambat pertumbuhan gen yang dibawa dari orangtua. Hal ini juga membuat embrio secara genetik tidak bisa mempertahankan kehamilan.

Nah, itu dia ciri-ciri keguguran yang dapat terjadi di awal kehamilan. Mama harus tetap waspada dan menjaga kesehatan dan kondisi kehamilan agar terhindar dari risiko keguguran.

Ingat, keguguran juga bisa terjadi karena alasan yang tidak dapat terdeteksi. Jika Mama mengalami hal ini, tidak perlu menyalahkan diri sendiri dan konsultasikan dengan dokter mengenai apa yang perlu dilakukan untuk pencegahan di kehamilan selanjutnya.

Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest