Hati-hati! Inilah 5 Gangguan Mental yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil

Ibu hamil memang perlu perhatian dan kasih sayang yang lebih lho, Ma

11 Februari 2021

Hati-hati Inilah 5 Gangguan Mental Bisa Terjadi Ibu Hamil
Pexels/Pixabay

Gangguan mental bisa dialami oleh siapa saja termasuk ibu hamil. Pasalnya ibu hamil akan mengalami berbagai perubahan hormon yang membuatnya lebih sensitif. Kesehatan mental pada ibu hamil harus diperhatikan agar kesehatan janin tetap terjaga.

Menurut peneliti yang bernama Giebert, Moerland, Frattarelli, Onoye, Matsu (2007) menjelaskan bahwa kesehatan mental bisa dilihat dari empat hal. Yang dapat diperhatikan dari konsumsi alkohol, rokok, kemungkinan depresi, dan kecemasan.

Depresi dan kecemasan yang dialami oleh ibu hamil bisa mengakibatkan percobaan bunuh diri atau aborsi. Maka dari itulah sebagai pasangan, penting untuk memerhatikan kesehatan fisik dan mental ibu hamil agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Berikut Popmama.com akan menjelaskan beberapa gangguan mental yang biasanya dialami oleh ibu hamil serta cara mengatasinya.

    1. Depresi

    1. Depresi
    Freepik/biancoblue

    Depresi pada ibu hamil biasanya terjadi pada kehamilan tirmiester pertama dan ketiga. Jika depresi ini tidak diatasi atau dibiarkan saja dapat menimbulkan gangguan kecemasan, obsesif kompulsif (OCD), dan gangguan pada makan.

    Untuk menangani depresi pada ibu hamil diperlukan adanya peran keluarga dan pasangan. Dengan memberikan kasih sayang dan perhatian maka ibu hamil akan merasa dicintai. Ibu hamil juga tidak akan merasa sendirian selama masa kehamilannya. Tetapi, jika depresi yang dialami oleh ibu hamil terlalu berat. Keluarga atau pasangan bisa meminta bantuan kepada psikolog atau psikiater.

      Editors' Pick

      2. Serangan panik

      2. Serangan panik
      Unsplash/Omar Lopez

      Ibu hamil pada trimester pertama kerap mengalami serangan panik ketika ketakutan dan gelisah mucul secara berlebihan. Rasa cemas dan stres bisa terjadi karena adanya peningkatan hormon kortisol yang dapat memengaruhi perkembangan janin jika tidak ditangani dengan baik.

      Penanganan serangan panik pada ibu hamil bisa dilakukan tanpa obat-obatan. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara terapi perilaku kognitif dan suportif yang dapat mengubah pola pikir ibu hamil. Hal ini dapat membuat ibu hamil memikirkan solusinya sendiri atas masalahnya.

      Selain itu, bisa dengan cara teknik relaksasi, penerapan kebiasaan tidur yang lebih sehat, dan mengatur pola makan selama masa kehamilan.

        3. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)

        3. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
        Freepik/valuavitaly

        Gangguan mental ini bisa membuat ibu hamil melakukan suatu tindakan yang berulang-ulang. Bila tidak dilakukan secara berulang-ulang maka akan timbul rasa kecemasan atau ketakutan. OCD ini biasanya sulit untuk dikendalikan dan muncul pada awal periode kehamilan.

        Untuk menangani gangguan mental ini bisa dengan cara terapi kognitif  (CBT) yang dapat mengurangi tingkat kecemasan, pemikiran negatif, dan perilaku kompulsif pada ibu hamil.

          4. Gangguan bipolar

          4. Gangguan bipolar
          Pexels/Rafael Henrique

          Gangguan ini dapat menyerang kondisi psikis ibu hamil. Bipolar dapat mengakibatkan perubahan pikiran, suasana hati, dan perilaku ekstrem. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada ibu hamil sehingga perlu tata laksana komprehensif jika terjadi pada ibu hamil.

          Untuk menangani kondisi ini, ibu hamil perlu meningkatkan suasana hati, mengonsumsi obat antipsikotik generasi kedua seperti aripiprazol, olanzapin, quetiapin, dan lainnya, serta melakukan terapi kejut listrik atau terapi elektrokonvulsif (ECT).

            5. Skizofrenia

            5. Skizofrenia
            Unsplash/kellysikkema

            Gangguan mental ini merupakan penyakit yang kronis. Pasalnya ibu hamil tidak akan bisa membedakan kenyataan dan ilusi. Ibu hamil yang mengalami skizofrenia perlu mendapatkan pengawasan dari dokter. Hal ini dikarenakan ibu hamil yang mengalami skizofrenia berisiko melahirkan bayi prematur atau berat badan lahir rendah.

            Untuk penanganan skizofrenia butuh dukungan keluarga dan pasangan, obat-obatan yang aman untuk ibu hamil, dan perawatan intensif di rumah sakit.

            Itulah beberapa gangguan mental yang kerap kali dialami oleh ibu hamil. Semoga informasi ini dapat membuat Mama terhindar dari gangguan mental ini dan bisa menjalani kehamilan dengan sehat.


            Baca juga:

            The Latest