Ciri-Ciri Perempuan Hiperseks Bila Didiamkan Bisa Jadi Gangguan Mental

Kamu mengalami beberapa ciri berikut nggak?

10 Januari 2021

Ciri-Ciri Perempuan Hiperseks Bila Didiamkan Bisa Jadi Gangguan Mental
Unsplash/Stas Svechnikov

Sebelum mengetahui ciri dari perempuan hiperseks, lebih baik kita pahami dulu maknanya. Seseorang dianggap hiperseks jika ia terobsesi oleh pikiran atau perilaku seksual yang dapat mendorong dia untuk selalu memikirkan hal tentang seks dan orang tersebut tidak bisa mengendalikannya.

Bila terus dibiarkan, ini bisa menjadi gangguan mental dan dapat memengaruhi kesehatan, pekerjaan, hubungan sosial, karier, atau bagian lain dari kehidupan orang tersebut.

Perilaku hiperseks pada perempuan, umumnya disebut dengan istilah nimfomania. Ada beberapa indikator apakah seorang perempuan bisa dikategorikan hiperseks.

Salah satunya adalah seberapa sering menjadikan seks sebagai jalan keluar dalam mengatasi stres atau emosi yang meluap.

Frekuensi masturbasi atau menonton film porno yang berlebihan, juga bisa jadi dipertimbangkan. Semakin sering melakukan kegiatan ini, bisa menjadi ciri-ciri perempuan mengalami hiperseks.

Perempuan hiperseks pun umumnya memiliki pasangan seksual yang lebih dari satu. Meski tidak selalu demikian jika pasangannya bisa memenuhi hasrat seksnya.

Agar tidak salah, Simak ciri-ciri perempuan hiperseks adalah sebagai berikut:

1. Memiliki fantasi seks yang luar biasa

1. Memiliki fantasi seks luar biasa
Unsplash/Caroline Hernandez

Memiliki fantasi seksual secara berulang, dan dapat pula disertai dengan dorongan seksual sepanjang waktu.

Fantasi yang terbayang tidak terpuaskan jika hanya ada di dalam pikirannya saja. Biasanya harus melakukan sesuatu untuk pelampiasan salah satunya dengan nonton film porno dan masturbasi.

2. Hasrat seksual yang tidak pernah berhenti

2. Hasrat seksual tidak pernah berhenti
Unsplash/Shifaaz shamoon

Hasrat seksual muncul terus-menerus, dan merasa lega setelah melakukannya. Kadang muncul rasa bersalah atau jijik yang ikut menyertai.

Seringkali ia heran pada dirinya sendiri, lalu bertanya mengapa ia seperti itu di dalam hatinya.

Tapi ia tetap melakukannya karena menikmati aktivitas tersebut.

Editors' Pick

3. Seks sebagai pelarian

3. Seks sebagai pelarian
Unsplash/Hadis Safari

Perilaku seksual dilakukan sebagai pelarian dari masalah lain, seperti kesepian, depresi, kecemasan, atau stres.

Lebih baik menggunakan waktu dengan cara positif, dan kembangkan pergaulan yang positif untuk melihat bahwa masih banyak kegiatan di luar sana yang bisa kita lakukan. Menyibukkan diri sendiri untuk kegiatan sosial juga bisa cukup menyita waktu, lho.

4. Pendek akal

4. Pendek akal
Unsplash/Lukas Müller

Aktivitas seksual yang dilakukan tidak lagi dipertimbangkan dampak negatifnya, seperti penularan penyakit menular seksual (PMS), rusaknya hubungan dengan orang terkasih, masalah pekerjaan, hingga perkara hukum atau keuangan.

Semua dilakukan demi memuaskan hasrat seksual bagi perempuan hiperseksual.

5. Susah mengikuti komitmen

5. Susah mengikuti komitmen
Unsplash/Elijah O'Donnell

Kesulitan untuk berkomitmen dalam suatu hubungan yang serius.

Selain hal-hal di atas, penderita pun dapat menghabiskan waktu yang dimiliki demi memuaskan hasrat seksualnya semata. 

Ia terus mencoba mengikuti keinginannya untuk melakukan seks, sebab jika tidak dituruti bisa menyebabkan cemas dan gelisah.

6. Gagal saat menahan dorongan seksual

6. Gagal saat menahan dorongan seksual
Unsplash/Dharma Saputra

Berusaha untuk mengurangi dorongan ataupun perilaku seksual yang diinginkannya, tetapi seringkali gagal.

Semakin keras usahanya, semakin menggebu-gebu hasrat seksual mengalir di pikirannya.

7. Temperamental

7. Temperamental
Unsplash/Velizar Ivanov

Bagi sebagian orang yang sulit mengendalikan fantasi seks dan libidonya, ia akan merasa kesal jiga tidak bisa menyalurkan hasratnya.

Terlebih jika ia sudah melihat ada lawan yang menarik bagi dirinya, dan keinginan seksualnya sudah meningkat namun tidak bisa melakukan kehendaknya.

Biasanya ada efek pada perempuan tersebut, ia akan jadi temperamental. Bicaranya sulit dikendalikan dan hubungan dengan lingkungan bisa jadi renggang jika tidak lekas diperbaiki.

Itulah 7 ciri-ciri perempuan hiperseks.

Apakah ada yang seperti ini di sekitar kamu? Bantu ia untuk mengatasi masalahnya, lakukan konseling dengan psikiater agar ia bisa cepat mengetahui solusi yang tepat.

The Latest