Agar Kehamilan Berjalan Lancar, Ini 11 Larangan untuk Ibu Hamil

Agar kehamilan berjalan dengan lancar, ada beberapa larangan untuk ibu hamil

6 Mei 2024

Agar Kehamilan Berjalan Lancar, Ini 11 Larangan Ibu Hamil
freepik/freepik

Saat hamil, Mama sangat berhati-hati dalam menjaga kehamilan agar janin tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Selain menerapkan pola hidup sehat, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan atau harus dihindari oleh ibu hamil.

Meski tidak menyenangkan, menghindari beberapa hal itu sangat penting untuk kesehatan ibu hamil dan janin, Ma. Lalu apa saja larangan untuk ibu hamil?

Nah, Popmama.com sudah merangkum daftarnya khusus untuk Mama. Semoga bisa membantu Mama dalam menjaga kehamilan.

1. Minum alkohol

1. Minum alkohol
Pexels.com/Pixels Portraits Pictures

Saat ibu hamil meminum alkohol, alkohol tersebut melewati plasenta dan dapat memengaruhi janin.

Minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom alkohol pada janin, yaitu suatu spektrum kondisi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan berikut:

  • kelainan fisik,
  • cacat intelektual,
  • masalah perilaku,
  • kejang,
  • pertumbuhan yang buruk,
  • keterlambatan perkembangan,
  • berkurangnya koordinasi dan keterampilan motorik halus.

2. Mengonsumsi makanan tertentu

2. Mengonsumsi makanan tertentu
Freepik/freepik

Biasanya ibu hamil menghindari makanan tertentu selama hamil, baik karena perubahan indra penciuman atau karena makanan tersebut membuat mereka merasa mual.

Namun, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh semua ibu hamil. Ini termasuk:

  • Daging olahan/daging deli: Daging olahan, seperti daging burger, mungkin mengandung listeria. Listeria adalah bakteri yang dapat melewati plasenta dan mungkin mematikan bagi janin.
  • Produk yang tidak dicuci: Buah atau sayuran yang tidak dicuci juga dapat menginfeksi seseorang dengan listeria. Bisa juga mengandung parasit yang disebut toksoplasma, yang berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya.
  • Jus dan produk susu yang tidak dipasteurisasi: Seperti daging deli, produk susu dan jus yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung listeria dan bakteri lain yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
  • Beberapa keju lunak: Keju lunak tertentu mungkin mengandung produk susu yang tidak dipasteurisasi, terutama keju lunak impor seperti brie, feta, dan queso blanco.
  • Ikan tinggi merkuri: Ikan todak, hiu, dan makarel termasuk di antara ikan yang mengandung merkuri tingkat tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri pada janin dapat menyebabkan kerusakan otak atau masalah pendengaran dan penglihatan.
  • Daging dan ikan mentah: Daging dan ikan mentah, termasuk sushi dan tiram mentah, bisa mengandung salmonella dan toksoplasmosis. Ibu hamil mempunyai risiko lebih tinggi terkena penyakit bawaan makanan yang disebabkan oleh patogen ini. Penyakit bawaan makanan dapat menyebabkan dehidrasi, demam, dan sepsis intrauterin, yaitu infeksi darah yang dapat mematikan janin.
  • Telur mentah: Telur mentah juga mengandung salmonella. Ibu hamil harus menghindari makanan apa pun yang mungkin mengandung telur mentah, seperti adonan kue yang belum dipanggang atau saus salad caesar buatan sendiri.

3. Terlalu banyak asupan kafein

3. Terlalu banyak asupan kafein
Freepik/jcomp

Sama seperti alkohol, kafein dapat melewati plasenta dan memengaruhi janin.

Meskipun sebagian besar data mengenai kehamilan dan konsumsi kafein tidak meyakinkan, penelitian menunjukkan bahwa yang terbaik adalah membatasi asupan kafein hingga 300 miligram (mg) per hari.

Beberapa ahli percaya bahwa jumlah yang lebih besar dari ini dapat membahayakan janin dan dapat meningkatkan risiko keguguran dan berat badan lahir rendah.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar ibu hamil mengonsumsi kafein tidak lebih dari 200 mg per hari. Jumlahnya sekitar 1,5 cangkir kopi per hari.

4. Mandi air panas, sauna, dan suhu yang terlalu panas

4. Mandi air panas, sauna, suhu terlalu panas
Pexels/lucasmendes

Meskipun bersantai di air panas mungkin terdengar seperti cara efektif untuk meredakan ketidaknyamanan kehamilan, para ahli menyarankan untuk menghindari bak mandi air panas dan sauna.

ACOG menjelaskan, mandi air panas dapat menyebabkan hipertermia atau suhu tubuh tinggi yang tidak normal, yang dapat menyebabkan kelainan bawaan. Hal ini sebagian besar merupakan risiko pada trimester pertama, tetapi juga dapat menyebabkan masalah pada kehamilan selanjutnya.

Aktivitas tambahan yang dapat menyebabkan suhu tubuh naik terlalu tinggi meliputi:

  • yoga panas atau pilates,
  • berjemur terlalu lama,
  • paparan panas yang ekstrim,
  • olahraga berat,
  • dehidrasi.

5. Aktvitas dengan risiko jatuh

5. Aktvitas risiko jatuh
Freepik

Setelah trimester pertama, ibu hamil sebaiknya menghindari aktivitas apa pun yang berisiko terjatuh. Ini termasuk ski, seluncur es, dan panjat tebing.

Selama kehamilan, pusat gravitasi bergeser seiring dengan membesarnya perut, sehingga terjatuh sedikit pun dapat mengakibatkan cedera.

Editors' Pick

6. Permainan atau wahana ekstrem di taman hiburan

6. Permainan atau wahana ekstrem taman hiburan
Pixabay/jeruzz1

Banyak taman hiburan juga tidak mengizinkan ibu hamil menaiki beberapa wahana, termasuk roller coaster atau wahana apa pun yang mungkin dimulai atau berhenti secara tiba-tiba.

Gerakan yang menggelegar dari wahana ini juga dapat menyebabkan solusio plasenta. Hal ini juga dapat memperburuk rasa mual di pagi hari karena menyebabkan mabuk perjalanan.

7. Membersihkan kotoran hewan peliharaan

7. Membersihkan kotoran hewan peliharaan
freepik/freepik

Ibu hamil sebaiknya menghindari membersihkan kotoran hewan peliharaan, misalnya kucing. Membersihkan kotak kotoran dapat membuat seseorang berisiko terkena toksoplasmosis.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), jika ibu hamil menularkan toksoplasmosis ke janinnya, bayinya mungkin mengalami gejala yang parah, antara lain:

  • kebutaan,
  • cacat intelektual,
  • kerusakan otak,
  • kerusakan mata.

8. Mengangkat beban terlalu berat

8. Mengangkat beban terlalu berat
Freepik/user18526052

Ibu hamil harus menghindari angkat berat. Bagi sebagian ibu hamil, mengangkat benda berat dapat meningkatkan risiko:

  • otot tertarik,
  • hernia,
  • berat badan lahir rendah,
  • persalinan prematur.

9. Merokok

9. Merokok
Freepik/freepik

Merokok selama kehamilan dapat membahayakan ibu hamil dan janinnya. Selain peningkatan risiko penyakit jantung dan kanker paru-paru, merokok saat hamil juga dapat menyebabkan masalah berikut selama dan setelah kehamilan:

  • lahir prematur,
  • kelainan bawaan, seperti bibir sumbing atau langit-langit mulut sumbing,
  • sindrom kematian bayi mendadak,
  • masalah dengan plasenta,
  • Peningkatan risiko terjadinya pembekuan darah.

Ibu hamil sebaiknya berhenti merokok segera setelah mengetahui dirinya hamil dan menghindari paparan asap rokok.

10. Narkoba

10. Narkoba
Pexels/Pixabay

Meskipun penggunaan obat-obatan terlarang selalu berbahaya, namun bisa menjadi lebih berbahaya lagi selama kehamilan.

Menggunakan zat ilegal atau obat resep tertentu dapat menyebabkan bayi baru lahir mengalami neonatal abstinence syndrome (NAS).

Selain itu, penggunaan narkoba dapat meningkatkan risiko lahir mati, keguguran, dan kelainan bawaan.

11. Mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter

11. Mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter
Pexels/SHVET production

Ibu hamil harus menghindari obat-obatan yang dijual bebas (OTC) dan obat resep tanpa pengawasan dokter, karena dapat membahayakan janin.

Dokter menyarankan untuk menghindari obat-obatan berikut:

  • ibuprofen dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya,
  • sebagian besar pengobatan herbal,
  • beberapa obat flu selama trimester pertama,
  • obat pilek dan flu yang mengandung bahan tertentu,
  • beberapa obat jerawat.

Seorang dokter atau apoteker dapat memberikan nasihat tentang obat mana yang aman digunakan dan sering kali dapat merekomendasikan alternatif jika seseorang tidak dapat lagi meminum obat yang biasa mereka gunakan.

12. Olahraga berlebihan

12. Olahraga berlebihan
Freepik/Lifestylememory

Dokter menganjurkan agar sebagian besar ibu hamil berolahraga. Seorang ibu hamil sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan lain yang mungkin mengharuskannya membatasi olahraga.

Jika dokter memberikan lampu hijau, ibu hamil sebaiknya melakukan olahraga ringan setidaknya 20-30 menit sehari hampir setiap hari dalam seminggu.

Mungkin ada olahraga tertentu yang tidak cocok selama kehamilan, namun hal ini mungkin berbeda untuk setiap orang. Seorang dokter dapat memberikan panduan terbaik mengenai jenis olahraga apa yang terbaik untuk setiap individu.

Namun secara umum, ibu hamil harus menghindari berbaring telentang setelah trimester pertama dan berhati-hati terhadap olahraga yang dapat menyebabkan mereka kehilangan keseimbangan, tersandung, atau terjatuh.

Ibu hamil dapat melanjutkan sebagian besar aktivitasnya selama mereka melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan. Jika ragu, sebaiknya periksakan ke dokter mengenai pembatasan aktivitas selama kehamilan.

Beberapa ibu hamil, terutama mereka yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami persalinan prematur atau komplikasi lainnya, mungkin perlu membatasi aktivitas tambahan lainnya.

Nah, itu beberapa larangan untuk ibu hamil. Meski tidak menyenangkan, Mama wajib mematuhi beberapa aturan dan menghindari hal-hal yang dilarang, ya, Ma. Semua ini demi kesehatan ibu hamil dan janin.

Semoga kehamilannya selalu sehat, Ma!

Baca juga:

 

The Latest