Peradangan usus buntu pada ibu hamil yang tidak segera diatasi dapat berdampak buruk bagi kehamilan dan janin dalam kandungan. Maka itu, diperlukan penanganan yang tepat dan cepat..
Umumnya, dokter akan memeriksakan tingkat keparahan apendisitis yang Mama derita sebelum memberikan pengobatan. Dalam tahap apendisitis ringan, penderita akan terlebih dahulu diberi obat antibiotik guna mencegah terjadinya infeksi, terutama pada usus buntu yang belum pecah namun sudah terbentuk abses atau nanah.
Namun, bila sudah dalam tahap apendisitis parah, maka pembedahan menjadi salah satu jalan keluar. Bila Mama telah memasuki trimester pertama dan kedua, maka dokter cukup melakukan operasi laparoskopi atau pembedahan dengan membuat sayatan kecil di dinding perut.
Biasanya, pada tahapan operasi ini akan melibatkan dokter spesialis kandungan dan juga dokter spesialis anastesi agar rahim ibu hamil tidak mengalami kontraksi.
Setelah operasi radang usus buntu saat hamil dilakukan, dokter akan melakukan pemantauan ketat pada kondisi janin dalam kandungan. Pasalnya, tindakan laparoskopi pada ibu hamil dapat berisiko menyebabkan kontraksi prematur. Meskipun persentasinya hanya sekitar 10% ibu hamil yang mengalaminya.
Itulah tadi penjelasan mengenai usus buntu pada ibu hamil: gejala, penyebab, dan penanganannya. Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca juga: