Dokter dapat mendiagnosis rahim terbalik selama pemeriksaan panggul rutin. Jika Mama memiliki gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter.
Mama mungkin pertama kali didiagnosis dengan rahim terbalik saat hamil. Itu karena dokter juga bisa mendiagnosisnya dari USG.
Latihan untuk rahim terbalik
Terkadang dokter mungkin dapat memanipulasi rahim secara manual dan menempatkannya dalam posisi tegak. Jika itu masalahnya, beberapa jenis latihan yang dirancang untuk memperkuat ligamen dan tendon yang menahan rahim dalam posisi tegak mungkin bermanfaat.
Kegel adalah salah satu contohnya. Latihan lain yang dapat membantu termasuk:
- Peregangan lutut-ke-dada. Berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kaki di lantai. Perlahan angkat satu lutut ke dada, tarik perlahan dengan kedua tangan. Tahan posisi ini selama 20 detik, lepaskan, dan ulangi dengan kaki lainnya.
- Kontraksi panggul. Latihan-latihan ini berfungsi untuk memperkuat otot-otot dasar panggul. Berbaring telentang dengan tangan di sisi tubuh dalam posisi santai. Tarik napas saat Mama mengangkat bokong dari tanah. Tahan dan lepaskan saat Mama mengeluarkan napas. Ulangi 10-15 kali.
Namun, ini tidak akan berfungsi jika rahim macet di tempatnya karena jaringan parut atau perlengketan.
Perangkat pessarium
Pessarium terbuat dari silikon atau plastik. Mereka adalah perangkat kecil yang dapat dimasukkan ke dalam vagina untuk menopang rahim ke posisi tegak.
Pessarium dapat digunakan baik secara sementara atau permanen. Namun jika digunakan dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan infeksi.
Teknik bedah
Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk memosisikan ulang rahim, dan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Ada beberapa jenis prosedur yang berbeda. Ini termasuk:
- Prosedur suspensi uterus. Jenis operasi ini dapat dilakukan secara laparoskopi, pervaginam, atau perut.
- Prosedur pengangkatan. Ini adalah prosedur laparoskopi yang membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk dilakukan.
Seringkali kondisi rahim terbalik tidak memiliki gejala. Jika Mama belum hamil dalam kurun waktu 6-12 bulan, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Itu jawaban dan penjelasan tentang apakah rahim terbalik memengaruhi kesuburan dan program hamil.
Apakah Mama pernah mengalami kasus yang sama?
1. Apakah rahim terbalik (retroverted uterus) bisa mengganggu kesuburan? | Umumnya tidak. Menurut Popmama, memiliki rahim yang terbalik biasanya tidak memengaruhi kemampuan untuk hamil. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa dikaitkan dengan masalah lain seperti endometriosis, penyakit radang panggul (PID), atau miom, yang memang bisa mengganggu kesuburan |
2. Jika hamil dengan rahim terbalik, apakah ada risiko atau efek samping selama kehamilan? | Ya, beberapa potensi efek bisa terjadi, terutama di trimester pertama: rahim yang terbalik dapat memberi tekanan lebih pada kandung kemih, yang bisa menyebabkan inkontinensia (sulit menahan kencing) atau kesulitan buang air kecil. Dokter juga mungkin kesulitan melihat rahim lewat USG biasa, sehingga bisa jadi menggunakan USG transvaginal. Selain itu, kalau rahim “terkunci” ke belakang karena adhesi (jaringan parut), ada risiko keguguran, meski hal ini sangat jarang (“incarcerated uterus”). |