Hubungan Kesehatan Gigi dan Gusi terhadap Hormon, Pengaruhi Reproduksi

- Gusi bermasalah saat hamil
- Testosteron rendah bisa picu penyakit gusi
- Infeksi gigi bikin kelenjar adrenal lelah
Hormon bukan hanya berperan dalam pertumbuhan atau kesuburan, tetapi juga punya pengaruh besar terhadap kesehatan gigi dan mulut. Kadar hormon dalam tubuh bisa memengaruhi respon peradangan, yang merupakan akar dari banyak masalah gigi dan gusi.
Dilansir dari Green Dentistry, ketidakseimbangan hormon bisa membuat bakteri di mulut berkembang lebih cepat dan memicu berbagai penyakit.
Karena itu, menjaga keseimbangan hormon bukan hanya penting untuk kesehatan tubuh secara umum, tetapi juga untuk kesehatan gigi. Dengan memahami kaitan ini, kita bisa lebih waspada terhadap tanda-tanda perubahan di mulut yang berhubungan dengan hormon.
Berikut Popmama.com telah rangkumkan beberapa hal mengenai pengaruh kesehatan gigi dan gusi terhadap hormon yang perlu Mama dan Papa ketahui. Yuk, simak selengkapnya!
1. Gusi bermasalah saat hamil

Saat hamil, kadar hormon dalam tubuh perempuan meningkat drastis. Perubahan ini membuat aliran darah ke gusi menjadi lebih banyak, sehingga gusi bisa tampak bengkak, lebih lunak, dan mudah berdarah.
Kondisi ini dikenal dengan sebutan pregnancy gingivitis atau gingivitis saat kehamilan. Jika tidak ditangani sejak awal, gingivitis ini bisa berkembang menjadi penyakit gusi yang lebih serius.
Dengan perawatan sederhana seperti menjaga kebersihan mulut dan rutin periksa gigi, kondisi ini bisa dikendalikan. Maka, penting untuk selalu memperhatikan kesehatan gigi selama kehamilan, agar tidak menambah risiko kesehatan lain.
2. Testosteron rendah bisa picu penyakit gusi

Hormon testosteron adalah hormon utama pada laki-laki yang berperan penting dalam fungsi reproduksi dan perkembangan fisik. Namun, ternyata hormon ini juga berpengaruh terhadap kesehatan gusi.
Kadar testosteron yang rendah dikaitkan dengan periodontitis kronis atau penyakit gusi. Penyakit ini bisa memicu masalah yang lebih serius, seperti penyakit jantung, stroke, hingga osteoporosis.
Untuk Papa yang memiliki kadar testosteron rendah sebaiknya lebih rutin memeriksa kesehatan gigi dan mulut. Menjaga hormon tetap seimbang ternyata juga berarti menjaga gigi tetap sehat.
3. Infeksi gigi bikin kelenjar adrenal lelah

Saat tubuh menghadapi infeksi atau penyakit, kelenjar adrenal yang berfungsi menghasilkan hormon, termasuk hormon stres seperti kortisol akan memproduksi hormon stres lebih banyak.
Jika kondisi seperti gigi berlubang atau penyakit gusi berlangsung lama, kelenjar ini bisa kelelahan atau disebut adrenal fatigue. Keadaan ini membuat tubuh tidak bisa lagi menjaga keseimbangan hormon dengan baik.
Dampaknya, bisa muncul masalah lain seperti gangguan pencernaan, termasuk leaky gut syndrome atau kebocoran usus yang membuat bakteri lebih mudah menyebar.
Kondisi ini bisa menambah stres dan memperparah ketidakseimbangan hormon.
4. Gangguan tiroid berpengaruh pada mulut

Gangguan tiroid cukup sering terjadi dan bisa dialami laki-laki maupun perempuan. Gejalanya bermacam-macam, mulai dari kulit kering, berat badan naik dan turun tanpa sebab, hingga mudah kedinginan.
Menurut Green Dentistry, masalah ini juga berdampak pada kesehatan mulut, seperti mulut kering, lidah membengkak, indra perasa berkurang, dan penyakit gusi. Mulut kering sendiri bisa meningkatkan risiko gigi berlubang karena produksi air liur berkurang.
Air liur penting untuk melindungi gigi dari bakteri, sehingga jika kekurangan air liur maka risiko infeksi semakin besar. Jadi, jika Mama atau Papa mempunyai gangguan tiroid, sebaiknya lebih waspada terhadap tanda-tanda gangguan pada mulut.
Pengaruh kesehatan gigi dan gusi terhadap hormon ternyata sangat kompleks.
Ketidakseimbangan hormon dapat memicu masalah gigi dan gusi, mulai dari gingivitis saat hamil, penyakit gusi akibat testosteron rendah, adrenal fatigue karena infeksi gigi, hingga gangguan mulut karena masalah tiroid.
Dilansir dari Green Dentistry, menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan gigi bukan hanya melindungi mulut, tetapi juga kesehatan tubuh secara menyeluruh.



















