Bahaya Ultra Precessed Food bagi Kesehatan Sperma, Pengaruhi Kesuburan

- Makanan ultra processed adalah produk makanan industri yang sudah melalui banyak tahapan pengolahan dan campuran bahan-bahan yang jauh dari bentuk alami.
- Konsumsi makanan ultra processed bisa berdampak buruk pada tubuh dan kesuburan, seperti peningkatan lemak tubuh dan penurunan hormon seks yang penting untuk kesuburan.
- Penelitian menunjukkan bahwa pola makan ultra processed dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan penurunan hormon seks secara signifikan, sehingga kesehatan reproduksi harus menjadi perhatian serius.
Ultra processed food atau makanan olahan tingkat tinggi memang praktis dan menggoda selera, tapi tahukah Papa kalau konsumsi berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatan sperma?
Popmama.com sudah merangkum mengenai bahaya makanan ini supaya kualitas sperma Papa tetap terjaga dan peluang memiliki momongan makin besar, yuk simak bersama!
1. Apa itu makanan ultra processed?

Makanan ultra processed adalah produk makanan industri yang sudah melalui banyak tahapan pengolahan dan campuran bahan-bahan yang jauh dari bentuk alami. Biasanya terkandung gula tambahan, garam tinggi, minyak olahan, serta bahan sintetis seperti pengawet, pewarna, emulsifier, atau perasa buatan yang nggak umum digunakan di dapur rumah tangga.
Coba Papa bayangkan, makanan yang terlihat praktis dan menggoda itu sebenarnya dikemas ulang sedemikian rupa agar tahan lama, mudah dikonsumsi, dan sangat menggugah selera, tapi di balik itu, nutrisi alaminya hampir hilang.
Dikutip dari Healthline, Papa yang mengonsumsi makanan ultra processed dalam jumlah tinggi punya konsentrasi sperma lebih rendah dan gerak sperma (motilitas) yang buruk dibanding yang lebih banyak konsumsi makanan minim proses.
2. Dampak ultra processed untuk tubuh dan kesuburan Papa

Dilansir dari The Washington Post, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra processed bisa berdampak buruk secara cepat, walau tubuh Papa terlihat sehat. Papa yang makan jenis makanan ini, akan mengalami peningkatan lemak tubuh yang cukup signifikan dan penurunan hormon seks yang sangat penting untuk kesuburan. Nggak hanya itu, Papa juga terpapar bahan kimia dari plastik dan kemasan makanan dalam jumlah lebih tinggi, yang tentunya berbahaya.
Selama ini Papa mungkin sudah sering dengar bahwa makanan olahan berlebihan bikin risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes meningkat. Tapi studi yang dimuat di jurnal Cell Metabolism mengungkap, makanan ultra processed juga bisa merusak kesehatan reproduksi papa, bukan cuma metabolisme tubuh saja.
Yang menarik banget nih, penelitian ini menegaskan bahwa kalori bukan satu-satunya penjahat, karena apa yang kita makan dan bagaimana prosesnya justru bisa punya efek berbeda pada tubuh. Meskipun jumlah kalorinya sama, Papa yang makan makanan ultra processed tetap mengalami kenaikan berat badan dan penumpukan lemak lebih cepat dibandingkan Papa lainnya yang makan makanan alami atau minim proses.
Hal ini jadi bukti bahwa bukan cuma berapa banyak kalori yang masuk, tapi bagaimana makanan itu diolah dan komposisinya seperti, gula, lemak tambahan, bahan sintetis, dll yang menentukan cara tubuh merespons, termasuk pada hormon kesuburan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
3. Studi membandingkan efek makanan ultra processed dan minim proses pada laki-laki

Dalam penelitian yang diterbitkan di Cell Metabolism, peneliti melibatkan 43 laki-laki sehat berusia 20—35 tahun untuk menjalani dua pola makan berbeda. Pertama, selama tiga minggu mereka diberikan menu ultra processed, lalu tiga minggu selanjutnya dengan pola makan minim proses.
Di antara kedua fase itu, peserta kembali ke pola makan biasa mereka selama tiga bulan sebagai jeda. Menariknya, semua makanan yang dikonsumsi disediakan oleh tim peneliti dan dirancang agar jumlah kalori serta kandungan protein, karbohidrat, dan lemaknya sama antara kedua jenisnya.
Langkah ini sengaja dilakukan agar perbedaan efek yang muncul bukan disebabkan oleh perbedaan jumlah kalori, melainkan berasal dari sejauh mana makanan itu diproses. Dan hasilnya terbukti jika pola makan ultra processed dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan penurunan hormon seks secara signifikan.
Temuan ini menjadi semacam alarm, bahwa di tengah maraknya konsumsi makanan olahan, kesehatan reproduksi Papa harus menjadi perhatian serius demi masa depan kesuburan dan kesehatan jangka panjang.
Penting banget buat Papa ingat jika kesehatan dan kesuburan bukan hal sepele, dengan menjaga kualitas makanan adalah cara terbaik merawat tubuh untuk Papa dan calon generasi masa depan. Jadi, yuk mulai berjaga dari sekarang, sedikit demi sedikit, agar kesehatan dan kesuburan tetap optimal.



















