Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bahaya! Paparan Mikroplastik Bisa Mengurangi Jumlah Sperma

Bahaya! Paparan Mikroplastik Bisa Mengurangi Jumlah Sperma
Freepik
Intinya sih...
  • Mikroplastik bisa masuk lewat makanan dan minuman, bahkan udara
  • Menyebabkan stres oksidatif di organ reproduksi dan berdampak pada kesuburan
  • Jumlah sperma bisa berkurang akibat paparan, dengan dampak jangka panjang ke generasi berikutnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mikroplastik merupakan potongan plastik berukuran sangat kecil, biasanya kurang dari 5 mm, yang bisa berasal dari pecahan plastik besar maupun produk sehari-hari seperti kosmetik, pakaian sintetis, atau kemasan makanan sekali pakai.

Lebih bahayanya lagi, mikroplastik bisa masuk lewat makanan, minuman, hingga udara. Meski ukurannya kecil, dampaknya pada kesehatan manusia cukup besar.

Penelitian yang diterbitkan di International Journal of Environmental Research and Public Health menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat mengganggu fungsi reproduksi, salah satunya dengan menurunkan jumlah sperma pada laki-laki.

Untuk memahami lebih jelas, Popmama.com rangkumkan penjelasan mengapa paparan mikroplastik bisa mengurangi jumlah sperma yang dilansir dari International Journal of Environmental Research and Public Health. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Mikroplastik bisa masuk lewat makanan dan minuman

Bahaya! Paparan Mikroplastik Bisa Mengurangi Jumlah Sperma
Freepik

Mikroplastik dapat dengan mudah masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman sehari-hari. Partikel ini sudah ditemukan dalam air minum, ikan, garam, bahkan minuman panas dari gelas sekali pakai.

Saat terkena suhu tinggi, plastik pada wadah bisa melepaskan ribuan partikel mikroplastik yang akhirnya ikut tertelan. Jika berlangsung terus-menerus, partikel ini dapat berpindah ke organ tubuh, termasuk testis, dan mengganggu fungsi reproduksi.

2. Menyebabkan stres oksidatif di organ reproduksi

Bahaya! Paparan Mikroplastik Bisa Mengurangi Jumlah Sperma
Freepik

Studi dalam jurnal yang sama menemukan bahwa mikroplastik dapat memicu stres oksidatif, yaitu kondisi saat tubuh memproduksi radikal bebas berlebihan.

Kondisi tersebut membuat sperma lebih cepat rusak karena sperma punya cadangan antioksidan yang terbatas. Akibatnya, sperma bisa kehilangan motilitas atau kemampuan bergerak hingga mengalami kerusakan DNA.

Padahal, motilitas sperma sangat penting untuk membuahi sel telur. Efeknya bukan hanya pada kesuburan saat ini, namun juga bisa berdampak ke kualitas embrio. Dengan istilah lain, paparan mikroplastik mampu mengganggu proses dasar dari kesuburan laki-laki.

3. Jumlah sperma bisa berkurang akibat paparan

Bahaya! Paparan Mikroplastik Bisa Mengurangi Jumlah Sperma
Freepik

dalam studi yang sama juga menemukan bahwa tikus jantan yang diberi paparan mikroplastik mengalami penurunan jumlah sperma. Bukan hanya kuantitas, tetapi bentuk sperma juga menjadi abnormal, seperti ekor bercabang atau kepala bengkak.

Perubahan ini membuat sperma tidak dapat berfungsi normal. Para peneliti juga melihat adanya penurunan kadar testosteron, hormon utama laki-laki yang berperan dalam pembentukan sperma.

Kondisi ini jelas mengkhawatirkan, karena sperma yang tidak sehat berpotensi menurunkan peluang kehamilan.

4. Dampak jangka panjang ke generasi berikutnya

Bahaya! Paparan Mikroplastik Bisa Mengurangi Jumlah Sperma
Freepik

Paparan mikroplastik selama masa kehamilan tikus betina ternyata juga memengaruhi anak yang dilahirkan. Bayi tikus yang lahir memiliki berat badan lebih rendah, gangguan metabolisme, hingga masalah pada organ hati.

Efeknya bahkan bisa bertahan hingga generasi kedua. Artinya, dampak mikroplastik tidak berhenti di satu individu saja, tetapi bisa menurun lewat jalur epigenetik, yaitu perubahan ekspresi gen tanpa mengubah DNA.

Hal ini menunjukkan bahwa masalah kualitas sperma akibat mikroplastik bukan sekadar masalah kesuburan, tetapi juga menyangkut kesehatan pada generasi seterusnya. Fakta ini menjadi peringatan serius akan bahayanya paparan mikroplastik untuk jangka panjang.

5. Antioksidan dapat membantu melindungi sperma

Bahaya! Paparan Mikroplastik Bisa Mengurangi Jumlah Sperma
Freepik

Meski risikonya besar, penelitian juga menemukan ada cara untuk mengurangi dampaknya. Dalam studi yang sama, pemberian antioksidan seperti N-acetylcysteine (NAC) bisa membantu melindungi testis dari kerusakan akibat mikroplastik.

NAC bekerja dengan menetralkan radikal bebas sehingga kerusakan sel berkurang. Efeknya terlihat pada jumlah sperma yang sedikit membaik dan kadar testosteron yang naik kembali.

Meski hasilnya belum tentu sama pada manusia, temuan ini memberi harapan bahwa pola hidup sehat dengan konsumsi makanan kaya antioksidan dapat membantu.

Langkah sederhana seperti makan buah, sayur, dan menghindari paparan plastik berlebih dapat menjadi upaya perlindungan dari efek buruk paparan mikroplastik terhadap kesuburan laki-laki.

Penjelasan diatas membuktikan bahwa paparan mikroplastik bisa mengurangi jumlah sperma dengan cara menimbulkan stres oksidatif, menurunkan jumlah dan kualitas sperma, hingga memengaruhi keturunan.

Sumber paparan bisa dari makanan, minuman, bahkan udara yang kita hirup sehari-hari. Meski risikonya nyata, pencegahan bisa dilakukan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menjaga asupan antioksidan.

Semakin sadar akan bahaya mikroplastik, semakin besar kesempatan untuk melindungi kesehatan reproduksi keluarga, hingga ke generasi berikutnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Berencana Memiliki Anak Kedua, Asmirandah Akui Siap Jalani Promil

05 Des 2025, 14:55 WIBPregnancy