Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Kurang Vitamin D Bisa Ganggu Kesuburan?
Dok. Kalbe

Intinya sih...

  • Vitamin D berperan dalam keseimbangan hormon dan peluang kehamilan

  • Kekurangan vitamin D meningkatkan risiko gangguan reproduksi

  • Pemenuhan vitamin D perlu dilakukan sejak masa program hamil

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Vitamin D bukan hanya dikenal sebagai nutrisi penting untuk kesehatan tulang, tetapi juga memiliki peran besar dalam sistem reproduksi perempuan. Banyak perempuan belum menyadari bahwa kekurangan vitamin D dapat memengaruhi kualitas ovulasi, keseimbangan hormon, dan peluang kehamilan.

Topik ini kembali menjadi sorotan dalam acara “D’Forum: The Miracle of Vitamin D” yang diselenggarakan oleh PT Kalbe Farma Tbk melalui Prove D3 pada Rabu (3/12/2025) di Jakarta, dengan mengangkat pentingnya literasi vitamin D di berbagai fase kehidupan perempuan.

Dalam forum ini, para pakar mengingatkan bahwa kadar vitamin D rendah perlu diwaspadai sejak masa program hamil agar kesehatan ibu dan calon janin lebih optimal.

Untuk memahami lebih lanjut, Popmama.com telah merangkum jawaban mengenai pertanyaan kurang vitamin D bisa ganggu kesuburan? Yuk, simak selengkapnya!

1. Vitamin D berperan dalam keseimbangan hormon dan peluang kehamilan

Dok. Kalbe

Vitamin D berkontribusi pada sistem reproduksi mulai dari fungsi ovarium hingga proses ovulasi. Kekurangan vitamin D dapat memicu gangguan hormon yang akhirnya menurunkan peluang hamil.

Dalam acara tersebut, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. Merry Amelya Puspita Sidabutar, Sp.OG menjelaskan bahwa vitamin D memiliki peran penting dimulai sejak program kehamilan.

Beliau menegaskan, “Vitamin D memiliki peran esensial dalam mendukung sistem reproduksi dan kehamilan yang sehat.”

Mama dapat mempertimbangkan pemeriksaan kadar vitamin D sejak masa persiapan hamil agar kondisi tubuh lebih siap menerima kehamilan.

Pola hidup minim aktivitas fisik dan jarang terpapar matahari menjadi salah satu alasan kadar vitamin D banyak ditemukan rendah pada perempuan Indonesia.

2. Kekurangan vitamin D meningkatkan risiko gangguan reproduksi

Dok. Kalbe

Kekurangan vitamin D dapat berdampak pada berbagai kondisi yang mengganggu kesuburan perempuan.

Dalam paparan dr. Merry, kekurangan vitamin D berkaitan dengan PCO (Polycystic Ovary) dan Endometriosis, dua kondisi yang memengaruhi produksi sel telur dan siklus menstruasi.

Vitamin D juga berkaitan dengan risiko komplikasi kehamilan seperti pre-eklampsia dan persalinan prematur.

“Kebutuhan vitamin D meningkat mulai dari program hamil hingga menyusui, sehingga pemeriksaan kadar vitamin D menjadi langkah awal untuk memastikan kesehatan ibu dan janin,” jelasnya.

Kondisi emosional dan kesehatan mental juga tidak luput dari pengaruh kadar vitamin D, sehingga menjaga kecukupannya memberi dampak luas pada tubuh.

3. Pemenuhan vitamin D perlu dilakukan sejak masa program hamil

Dok. Kalbe

Memenuhi kebutuhan vitamin D sebaiknya dilakukan sejak persiapan kehamilan. Dalam forum yang sama, dr. Merry menyampaikan bahwa kebutuhan vitamin D pada perempuan 400–2000 IU per hari, dan dapat meningkat selama kehamilan dan menyusui.

Pada pasien dengan defisiensi berat, dosis terapi bisa mencapai 5000–10000 IU, namun tetap harus dalam pengawasan dokter.

Untuk mendukung pemenuhan nutrisi ini secara praktis, Prove D3 menyediakan pilihan dosis untuk berbagai kebutuhan mulai dari dewasa hingga anak, termasuk tablet Prove D3 1000 IU, Prove D3 5000 IU, Prove DK2, serta Prove D3 Drops untuk usia anak hingga dewasa.

Vitamin D juga bisa didukung dari paparan sinar matahari dan makanan kaya vitamin D, seperti ikan laut dan jamur. Dengan konsistensi pemenuhan vitamin D, Mama dapat meningkatkan kesiapan tubuh menghadapi fase kehamilan dengan lebih optimal.

Kurang vitamin D bisa ganggu kesuburan mengartikan bagaimana vitamin D berperan penting dalam sistem reproduksi, mulai dari keseimbangan hormon hingga kesiapan tubuh untuk kehamilan.

Dengan memahami risikonya, Mama dapat mulai lebih peduli pada pemeriksaan kadar vitamin D sejak program hamil dan berkonsultasi pada dokter ahli untuk pemenuhan dosis yang sesuai.

Editorial Team