Histeroskopi biasanya direkomendasikan dokter ketika ada kecurigaan terhadap gangguan pada rongga rahim yang tidak dapat terlihat jelas melalui pemeriksaan biasa seperti USG.
“Prosedur ini membantu dokter mendapatkan gambaran langsung tentang kondisi rahim, sehingga diagnosis bisa lebih akurat,” ujar Dr. dr. Gita Pratama, Sp. O.G, Subsp. F.E.R.,M.Rep.Sc.
Beberapa indikasi umum dilakukannya histeroskopi antara lain:
Perdarahan menstruasi tidak normal, seperti perdarahan terlalu banyak, terlalu sering, atau perdarahan di luar jadwal haid.
Kecurigaan adanya polip atau miom di dalam rahim yang dapat memengaruhi siklus menstruasi maupun kesuburan.
Keguguran berulang atau kesulitan hamil, untuk melihat apakah ada kelainan bentuk rahim atau jaringan parut yang mengganggu proses kehamilan.
Adanya jaringan parut (sindrom Asherman) yang dapat menyebabkan haid sedikit hingga tidak keluar.
Temuan tidak jelas pada USG, sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisi sebenarnya.
Dengan histeroskopi, dokter bisa lebih mudah menentukan penyebab keluhan sekaligus merencanakan perawatan yang paling tepat sesuai kondisi pasien.