Pentingnya Menilai Cadangan Ovarium untuk Program Bayi Tabung

Cadangan ovarium adalah jumlah dan kualitas sel telur perempuan

16 November 2021

Penting Menilai Cadangan Ovarium Program Bayi Tabung
Freepik/pressfoto

Bayi tabung menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk membantu proses kehamilan. Gangguan kesuburan menjadi hambatan bagi sebagian pasangan yang mengharapkan kehadiran seorang anak dalam keluarga. 

Dengan program bayi tabung, sel telur dan sperma digabungkan di luar tubuh. Setelah penggabungan, sel telur yang sudah dibuahi (embrio) akan diletakkan kembali di rahim.

Sebelum melakukan proses bayi tabung, pasangan suami istri harus melakukan serangkaian pemeriksaan. Salah satu yang cukup penting adalah menilai cadangan ovarium. Cadangan ini menentukan potensi reproduksi sang Istri.

Untuk mengetahui pentingnya menilai cadangan ovarium untuk program bayi tabung, simak rangkuman informasi Popmama.com berikut ini ya, Ma.

Apa Itu Cadangan Ovarium

Apa Itu Cadangan Ovarium
Freepik/pikisuperstar

Cadangan ovarium atau ovarium reserve merupakan jumlah dan kualitas sel telur perempuan, yang sangat erat kaitannya dengan potensi reproduksi.

Potensi reproduksi adalah kemampuan perempuan untuk dapat menghasilkan sel telur sehat yang siap dibuahi.

Cadangan ovarium yang rendah dapat mengurangi kemungkinan untuk memperoleh keturunan. Apakah ini berarti jika perempuan memiliki cadangan ovarium yang banyak ini akan meningkatkan peluang kehamilan?

Jumlah cadangan telur yang terlalu tinggi juga dapat menjadi tanda adanya kondisi gangguan pematangan telur. Ini juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan.

Editors' Pick

Kapan Ovarium Diproduksi oleh Tubuh?

Kapan Ovarium Diproduksi oleh Tubuh
Unsplash/Gabriel Tovar

Berbeda dengan sperma yang dapat diproduksi terus menerus, sel telur perempuan hanya diproduksi  sekali seumur hidup.

Saat bayi perempuan lahir, ia sudah memiliki sekitar tujuh ratus ribu hingga sejuta sel telur. Jumlah tersebut terus berkurang seiring bertambahnya usia.

Ketika mendapatkan haid pertamanya, cadangan telur ini tinggal empat ratus ribu. Penurunan yang drastis terjadi saat perempuan memasuki usia 35-37 tahun.

Apabila sel telur habis, maka seorang perempuan dikatakan tidak subur lagi. Kondisi ini umumnya terjadi sekitar usia 40 tahun, diikuti dengan menopause.

Tetapi usia menopause setiap perempuan berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor, seperti riwayat penyakit dan gaya hidup. Beberapa perempuan dapat kehilangan sel telurnya lebih cepat dan beberapa lainnya lebih lambat.

Cadangan Ovarium Menjadi Faktor Penting untuk Memprediksi Potensi Reproduksi

Cadangan Ovarium Menjadi Faktor Penting Memprediksi Potensi Reproduksi
Pexels/Gustavo Fring

Oleh karena itu usia perempuan merupakan parameter paling sederhana yang sekaligus paling penting dalam memprediksi potensi reproduksinya.

Semakin muda usia perempuan saat menjalani program kehamilan, maka tingkat keberhasilannya semakin besar. Ini disebabkan karena jumlah sel telur yang dimiliki masih lebih banyak.

Namun meski usia masih muda, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan perempuan memiliki cadangan sel telur yang kurang baik, seperti:

  • Kebiasaan merokok
  • Memiliki endometriosis
  • Memiliki riwayat operasi di indung telur
  • Paparan bahan-bahan toksik kimiawi
  • Tindakan kemoterapi atau terkena paparan radiasi dalam jumlah besar
  • Autoimun
  • Memiliki penyakit infeksi virus HIV
  • Kelainan genetik
  • Idiopatik/faktor yang tidak dapat dijelaskan.

Apakah sel telur dapat ditambah? Sayangnya tidak ada makanan, vitamin, atau terapi yang dapat menambah sel telur, Ma.

Jika Mama dalam program hamil selama setahun dan masih belum hamil, serta berusia di atas 35 tahun, segera periksakan diri ke dokter. Penurunan sel telur tidak memiliki gejala sehingga Mama yang berencana untuk hamil harus waspada, ya.

Bagaimana Menilai Potensi Reproduksi Perempuan?

Bagaimana Menilai Potensi Reproduksi Perempuan
www.freepik.com

Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menilai potensi reproduksi perempuan. Berikut beberapa tes untuk menilai potensi reproduksi perempuan:

  • Usia kronologis, merupakan parameter yang baik untuk menilai potensi reproduksi
  • Mengukur kadar Anti Mullerian Hormone (AMH), pengambilan sample dalam tes hormon ini dilakukan dengan pengambilan sample darah. Kadar AMH digunakan untuk memperkirakan cadangan ovarium atau menilai usia biologis perempuan
  • Penilaian folikel antral basal (FAB), penilaian ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan USG transvaginal dengan melihat jumlah folikel (kantong sel telur) yang ada pada ovarium perempuan. Folikel antral basal merupakan folikel yang berukuran 2-9 milimeter.

Cadangan ovarium dapat berbeda dari waktu ke waktu sehingga cara yang terbaik untuk mengonfirmasi hasil suatu pemeriksaan adalah dengan melakukan pemeriksaan tambahan.

Namun, perlu dipahami bahwa metode pengujian cadangan ovarium yang tersedia saat ini hanya dapat menyediakan informasi jumlah sel telur yang tersisa. Pemeriksaan ini tidak dapat memberikan gambaran secara detail mengenai kualitas sel telur.

Jika Mama sudah melakukan program hamil selama setahun dan masih belum berhasil, segera periksakan diri ke dokter bersama dengan suami, ya.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.

Baca juga:

Topic:

The Latest