Ternyata, Golongan Darah Berpengaruh dengan Tingkat Kesuburan

Golongan darah dikenal sebagai klasifikasi darah dengan mengidentifikasi perbedaan jenis karbohidrat dan protein yang ada pada permukaan membran sel darah merah.

Biasanya golongan darah seseorang ditentukan dari gen orangtua. Misalnya, kedua orangtua memiliki tipe darah O, maka nantinya anak akan memiliki golongan darah O.

Terkait dengan bahasan golongan darah berpengaruh dengan tingkat kesuburan, beberapa penelitian menemukan bahwa perempuan yang memiliki golongan darah O cenderung lebih sulit untuk hamil.

Sebaliknya, perempuan bergolongan darah A terlihat lebih subur dan mudah hamil dibandingkan dengan perempuan yang memiliki golongan darah lainnya.

Dikutip dari laman The Guardian, perbedaan kesuburan ini dapat terjadi karena beberapa hal, yakni jumlah dan kualitas sel telur seseorang dan kadar follicle stimulating hormone (FSH) yang dimiliki.

Perempuan dengan golongan darah O punya kecendrungan sulit hamil karena jumlah telur yang lebih rendah dan kualitas telur yang lebih buruk. Sedangkan mereka yang bergolongan darah A punya kualitas sel telur yang lebih baik dan jumlah sel telur yang lebih banyak.

Kadar FSH pada perempuan bergolongan darah O justru lebih banyak dibandingkan dengan perempuan dengan golongan darah A maupun golongan darah lainnya. Tingginya kadar FSH ini menunjukkan pengurangan cadangan ovarium yang seseorang miliki.

Dengan kata lain, perempuan bergolongan darah O punya jumlah dan kualitas sel telur yang tersisa lebih sedikit sehingga presentase pengurangan cadangan ovariumnya juga lebih tinggi, tidak heran kadar FSHnya pun juga tertinggi dibandingkan golongan darah lainnya.

Selain mempengaruhi kesuburan, golongan darah dengan rhesus tertentu rupanya dapat memengaruhi kesehatan kandungan secara signifikan. 

Ketika seorang perempuan dengan Rh negatif melahirkan bayi dengan Rh positif, ketidakcocokan Rh dapat terjadi.

Saat ketidakcocokan Rh terjadi, maka akan timbul efek samping berupa penyakit seperti anemia dan penyakit kuning.

Kendati penjelasan tersebut cukup menyeramkan, ada baiknya kalau Mama tidak mengkhawatirkan hal itu terlalu besar.

Golongan darah memang berpengaruh pada tingkat kesuburan seseorang, namun bukan jadi faktor penentu infertilitas satu-satunya.

Ada banyak faktor risiko yang mengurangi keseburuan seseorang, terlebih yang berkaitan dengan gaya hidup. Hal itu misalnya, pola makan, olahraga, merokok hingga berat badan.

Selain itu, bila Mama merasa punya masalah kesehatan sehingga tidak kunjung hamil, ada baiknya untuk memeriksakan kondisi tersebut ke dokter.

Berkonsultasi dengan dokter akan membuat Mama dan Papa tahu langkah apa yang paling tepat untuk dilakukan agar bisa segera punya keturunan.

Selain itu, dibandingkan khawatir dengan pengaruh golongan darah (yang mana hal ini tidak bisa dikendalikan), lebih baik Mama fokus pada sesuatu yang bisa Mama kendalikan. Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat merupakan salah satu langkahnya.

Nah, sekarang Mama dan Mapa sudah tahu, kan, bagaimana golongan darah berpengaruh dengan tingkat kesuburan dan kesehatan kehamilan mama.

Jangan lupa terapkan hidup sehat untuk meningkatkan kesuburan dan menjaga kesehatan kehamilan secara efektif!