Tanyakan 9 Hal Ini pada Diri Sendiri sebelum Memutuskan Punya Anak

Apakah kamu sudah siap memiliki anak? 9 pertanyaan ini dapat membantu kamu menemukan jawabannya

6 Juni 2022

Tanyakan 9 Hal Ini Diri Sendiri sebelum Memutuskan Pu Anak
Freepik/marymarkevlch

Beberapa orang termasuk kamu mungkin memimpikan bagaimana rasanya menjadi seorang ibu. Namun, apakah kamu benar-benar sudah siap menjadi seorang ibu?

Ya, pertanyaan ini penting untuk ditanyakan pada diri sendiri sebelum menjadi seorang ibu. Ini karena menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang harus dilalui dan dilakukan setelah menjadi ibu, bahkan banyak hal yang harus dikorbankan demi si Kecil nantinya.

Selain pertanyaan tersebut, ada beberapa pertanyaan penting lainnya yang penting ditanyakan pada diri sendiri sebelum memiliki anak. Di bawah ini Popmama.com telah merangkum 9 pertanyaan yang wajib ditanyakan pada diri sendiri sebelum memutuskan untuk memiliki anak. 

Apa saja?

1. Apakah kamu senang ketika berada di dekat anak-anak?

1. Apakah kamu senang ketika berada dekat anak-anak
Pexels/Ketut Subiyanto

Apakah kamu merasa senang ketika bertemu dan berada di sekitar anak-anak? Nah menurut Dr. Candice Jones, M.D.-, FAAP, dokter anak bersertifikat, seseorang dapat dikatakan siap memiliki bayi apabila ia merasa senang ketika berada di dekat anak-anak.

Kamu harus mempertimbangkan pertanyaan ini dengan benar-benar, karena hal ini bisa saja berubah ketika kamu menghadapi anak sendiri.

2. Apakah kamu ingin punya anak?

2. Apakah kamu ingin pu anak
Freepik/tirachardz

Tanyakan pada diri sendiri apakah memiliki bayi itu adalah hal yang benar-benar diinginkan oleh kamu atau hanya karena keinginan orang sekitar dan tekanan sosial yang diterima.

Dr. Dana Torpey-Newman, seorang psikolog klinis mengatakan bahwa perempuan menerima tekanan sosial yang kuat untuk memiliki anak.

“Perempuan menerima tekanan sosial yang kuat untuk memiliki anak dan sangat tersirat bahwa nilai perempuan terikat dalam didefinisikan sebagai seorang ibu,” ucapnya.

Menurut Dr. Dana Torpey-Newman pun akibat tekanan sosial tersebut, perempuan sering berasumsi bahwa seseorang harus memiliki anak. Untuk itu, cobalah berdiskusi dengan pasangan, orangtua, teman, atau seorang ahli untuk membicarakan hal ini.

3. Apakah kamu bisa mendedikasikan waktumu untuk sang bayi kelak?

3. Apakah kamu bisa mendedikasikan waktumu sang bayi kelak
Freepik.com

Mengasuh anak sama dengan mengorbankan waktu, pendapatan, dan energi. Hal ini dapat dikatakan karena menjadi orangtua adalah sebuah peran seumur hidup. Tidak adil bagi bayi apabila kamu tidak mendedikasikan waktu dengan baik untuk merawat sang bayi. Jadi, apakah kamu siap?

Editors' Pick

4. Seberapa baik kamu dapat merawat diri sendiri?

4. Seberapa baik kamu dapat merawat diri sendiri
Freepik

Jika kamu sendiri mengalami kesulitan untuk mengurus diri sendiri, memiliki bayi bukanlah suatu jalan yang mudah. Dr. Candice Jones, M.D.-, FAAP, mengatakan bahwa jika seseorang mengalami kesulitan untuk mengurus diri sendiri, kemungkinan besar ia pun akan kesulitan untuk mengurus anak-anaknya kelak. 

5. Apakah akan ada yang membantu kamu untuk mengurus bayi nanti?

5. Apakah akan ada membantu kamu mengurus bayi nanti
Freepik.com/jcomp

Menjadi orangtua dan membesarkan seorang anak bisa sangat melelahkan. Kamu harus mempertimbangkan apakah ada keluarga, atau teman yang sekiranya dapat membantu kamu untuk merawat si Kecil nantinya agar kamu bisa beristirahat.

6. Apakah sudah siap secara emosional untuk memiliki bayi?

6. Apakah sudah siap secara emosional memiliki bayi
Freepik/lookstudio

Menjadi seorang ibu dan memiliki bayi bukanlah pekerjaan yang mudah. Malam panjang tanpa tidur, juga tangisan bayi dapat membuat siapa pun gelisah. Akan ada hari yang membuat kamu akan ragu untuk memiliki bayi. Untuk itu, untuk menjadi seorang ibu, seseorang harus cukup kuat dan siap secara emosional untuk menerima keadaan tersebut.

7. Apakah kamu mampu secara finansial untuk mengasuh anak?

7. Apakah kamu mampu secara finansial mengasuh anak
Freepik.com

Gayle Weill, LCSW, seorang pekerja sosial klinis mengatakan bahwa seseorang harus memiliki finansial yang cukup baik untuk menyediakan fasilitas dan hal-hal yang diperlukan oleh sang bayi kelak.

Sebelum memiliki bayi, ada baiknya kamu dan pasangan menghitung berapa banyak penghasilan dan pengeluran, dan lihat apakah akan ada dana yang tersisa dan cukup untuk menghidupi seorang anak.

8. Mengapa kamu ingin punya anak?

8. Mengapa kamu ingin pu anak
Pexels.com/AndreaPiacquadio

Ada banyak alasan seseorang ingin memiliki anak, misalnya ingin membangun keluarga, menyukai bayi dan anak-anak yang lucu, dan lain sebagainya.

Menurut Dr. Dana Torpey-Newman, penting bagi seseorang mengetahui alasan dan motivasi seseorang untuk memiliki anak, dan motivasi inilah yang akan sangat membantu sesorang ketika ia menghadapi tantangan atau gangguan. Oleh karena itu, untuk membantu kamu di masa sulit mendatang, tanyakanlah pada diri kamu sendiri apa alasan kamu ingin memiliki anak.

9. Sudahkah berbicara dengan pasangan tentang kemungkinan kehamilan?

9. Sudahkah berbicara pasangan tentang kemungkinan kehamilan
Freepik.com/gpointstudio

Membicarakan perasaan tentang memiliki bayi kepada pasangan sangatlah penting. Cobalah luangkan waktu kamu dengan pasangan untuk membicarakan hal seputar memiliki bayi. Hal ini dilakukan untuk memastika bahwa kamu dan pasangan berada dalam tujun yang sama.

“Hubungan romantis sering berkembang dalam konteks partisipasi bersama dalam kegiatan yang menyenangkan dan orang-orang mengetahui begitu mereka sudah memiliki anak dan tantangan nyata muncul bahwa mereka sangat tidak cocok,” kata Dr. Dana Torpey-Newman.

Itulah 9 pertanyaan yang wajib ditanyakan pada diri sendiri sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Selain itu, ingatlah bahwa waktu yang tepat untuk memiliki anak adalah ketika kamu dan pasangan memang benar-benar sudah siap dalam segala halnya.

Baca juga:

The Latest