Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Begini Reaksi Janin di Dalam Kandungan saat Ibu Hamil Menangis

Freepik
Freepik
Intinya sih...
  • Janin di dalam kandungan dapat memberikan reaksi atau ikut terpengaruh dari emosi yang sedang dirasakan oleh ibu hamil
  • Gerak janin bisa berubah menjadi lebih aktif atau tidak banyak bergerak ketika ibu hamil menangis
  • Menangis terus menerus bisa berdampak negatif pada janin seperti meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan rendah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Janin di dalam kandungan dapat memberikan reaksi atau ikut terpengaruh dari emosi yang sedang dirasakan oleh ibu hamil. Hal ini karena janin merasakan efek hormon yang dihasilkan tubuh ibu hamil ketika senang atau sedih.

Ketika ibu hamil merasa senang, janin akan turut merasa senang dan akan menggerakan tubuhnya. Lalu, ketika ibu hamil menangis terutama secara terus menerus, janin umumnya bisa turut merasa sedih.

Kali ini Popmama.com telah rangkum informasi lebih lengkap mengenai reaksi janin di dalam kanudngan saat ibu hamil menangis dan dampak buruknya bagi janin jika ibu hamil sering menangis. Disimak, ya, Ma!

1. Detak jantung janin berubah

Freepik
Freepik

Detak jantung janin dapat berubah menjadi lebih cepat atau lebih lambat ketika ibu hamil menangis dalam waktu yang lama.

Saat ibu hamil menangis karena ada kesedihan yang mendalam atau stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang akhirnya berpengaruh pada detak jantung janin.

2. Gerak janin berubah

Freepik
Freepik

Gerak janin di dalam kandungan pun bisa berubah apabila ibu hamil menangis, Ma. Pelepasan hormon yang terjadi saat ibu hamil menangis bisa membuat janin bergerak tidak seperti biasanya.

Ada janin yang jadi lebih aktif bergerak namun ada juga yang justru jadi tidak banyak bergerak ketika ibu hamil sedang menangis.

3. Janin ikut menangis dalam kandungan

Pexels
Pexels

Terdapat sebuah penelitian pada 2005 yang menemukan bahwa janin bisa menangis di dalam kandungan sejak kehamilan masuk usia 20 minggu.

Salah satu penyebab mengapa janin di dalam kandungan menangis yaitu karena turut merasakan perasaan sedih yang dirasakan oleh ibu hamil.

Namun, tangisan janin tidak bersuara dan tidak seperti bayi yang sudah lahir, Ma. Tanda janin menangis diantaranya yaitu menjulurkan lidahnya serta membuka dan menggerakan mulutnya.

4. Janin kekurangan oksigen dan nutrisi

Pexels
Pexels

Ketika ibu hamil menangis karena stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan hormon adrenalin. Hormon tersebut dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di plasenta sehingga asupan oksigen dan nutrisi ke janin menjadi berkurang.

Apabila asupan oksigen dan nutrisi ke janin sedikit, maka akan berpengaruh juga pada pertumbuhan dan perkembangannya. 

5. Meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan rendah

Pexels
Pexels

Dampak buruk ibu hamil menangis karena sedih dan stres berkepanjangan yaitu meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan berat badannya rendah.

Sebuah penelitian pada 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Endocrinology menyebutkan bahwa hormon saat stres atau cemas dapat meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir prematur.

Lalu, bayi pun bisa memiliki berat badan yang rendah saat dilahirkan jika ibu hamil sering menangis di masa kehamilan. Ini karena hormon stres membuat asupan nutrisi dan oksigen ke janin jadi terhambat.

6. Anak berisiko alami masalah psikologis di kemudian hari

Freepik
Freepik

Menangis dan stres yang terjadi dalam waktu lama selama kehamilan bisa membuat anak berisiko alami masalah psikologis saat lahir.

Hormon stres yang dihasilkan tubuh saat hamil bisa mempengaruhi perkembangan sistem saraf janin dan membuat bayi lebih mudah rewel atau sensitif setelah lahir. 

Lalu, stres selama kehamilan juga bisa menyebabkan anak lebih rentan alami depresi saat dewasa kelak.

Sebuah penelitian pada 2015 juga menyebutkan bahwa stres selama kehamilan bisa berisiko sebabkan anak alami ADHD atau attention deficit hyperactivity.

Itu tadi reaksi dan dampak negatif pada janin saat ibu hamil menangis. Mama boleh menangis saat hamil karena itu merupakan reaksi emosi yang normal, namun hindari menangis terus menerus dan kelola emosi dengan baik agar tidak terlalu stres, ya, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?

05 Des 2025, 13:07 WIBPregnancy