Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/jcomp
Freepik/jcomp

Selama masa kehamilan, tubuh mama mengalami banyak perubahan untuk mendukung perkembangan si Kecil dalam kandungan. Salah satu organ penting yang memainkan peran besar dalam proses ini adalah plasenta. Plasenta membantu pertumbuhan janin dengan menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin.

Mengingat perannya yang sangat krusial, penting bagi Mama untuk memahami ciri-ciri plasenta yang sehat. Hal ini bisa membantu menjaga kondisi kehamilan tetap aman dan mendeteksi risiko sejak dini. Mengetahui tanda plasenta yang sehat juga dapat mencegah terjadinya komplikasi yang berbahaya bagi janin.

Yuk, simak ciri-ciri plasenta yang sehat yang Popmama.com telah rangkum berikut ini.

1. Fungsi plasenta pada rahim

Freepik

Plasenta adalah organ yang terbentuk di rahim selama kehamilan. Plasenta mulai terbentuk usai pembuahan dan menempel pada dinding rahim, lalu terhubung ke janin melalui tali pusar.

Menurut informasi yang dikutip dari RS Siloam, plasenta bertugas untuk mendukung perkembangan janin. Ada pun beberapa fungsi penting plasenta di antaranya:

  1. Plasenta menjadi jalur utama masuknya oksigen dan zat gizi dari ibu ke janin.

  2. Memproduksi hormon-hormon seperti estrogen, progesteron, dan hCG yang penting untuk kelangsungan kehamilan.

  3. Membantu mengirimkan antibodi dari tubuh ibu ke janin, sehingga bayi punya perlindungan terhadap infeksi.

  4. Plasenta mengalirkan zat sisa dari janin ke tubuh ibu untuk dibuang.

  5. Bekerja sebagai pelindung untuk menyaring bakteri berbahaya agar tidak sampai ke janin.

2. Ciri-ciri plasenta yang sehat

Freepik/tirachardz

Plasenta sangat penting untuk menunjang kehidupan janin selama di dalam kandungan karena berfungsi menyalurkan oksigen, nutrisi, serta membuang sisa metabolisme, sekaligus melindungi janin dari infeksi dan membantu produksi hormon kehamilan.

Memahami seperti apa ciri-ciri plasenta yang normal dapat membantu Mama merasa lebih tenang dan waspada selama masa kehamilan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri plasenta dalam kondisi sehat:

  • Posisi plasenta yang normal

Plasenta yang sehat umumnya menempel di bagian atas, samping, atau belakang rahim, tidak menutupi jalan lahir. Posisi ini disebut plasenta lateral, dan dianggap paling aman untuk menunjang pertumbuhan janin serta mempermudah proses persalinan. 

  • Bentuk dan ketebalan plasenta

Plasenta yang normal berbentuk bundar dan pipih, dengan ketebalan antara 2 hingga 4 cm. Ukuran dan bentuk yang ideal memungkinkan plasenta menjalankan fungsinya secara optimal dalam menyalurkan darah, nutrisi, dan oksigen kepada janin.

  • Warna plasenta

Plasenta yang sehat biasanya memiliki warna merah tua atau merah kebiruan karena kaya pembuluh darah. Warna ini menandakan bahwa aliran darah berlangsung lancar dan tidak ada gangguan seperti infeksi atau penyumbatan.

  • Tidak ada tanda perdarahan

Plasenta dalam kondisi normal seharusnya tidak menunjukkan tanda perdarahan di jaringan sekitarnya. Hal ini menunjukkan tidak adanya kerusakan pembuluh darah yang bisa berisiko bagi ibu dan janin.

Perdarahan bisa menjadi gejala dari kondisi serius seperti solusio plasenta atau plasenta previa, yang bisa menimbulkan komplikasi pada kehamilan dan proses persalinan.

  • Aliran darah ibu dan janin lancar

Kelancaran aliran darah antara ibu dan janin melalui plasenta menunjukkan bahwa fungsi plasenta berjalan dengan baik. Kondisi ini biasanya dipantau melalui USG Doppler selama pemeriksaan kehamilan.

Bila aliran darah terhambat, dokter mungkin mencurigai adanya masalah seperti gangguan fungsi plasenta atau preeklamsia. Masalah ini bisa menyebabkan janin tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi, serta memengaruhi tumbuh kembangnya.

  • Tidak ada kelainan pada tali pusar

Plasenta yang sehat ditandai dengan tali pusar yang menempel di bagian tengah atau sedikit ke samping dari permukaan plasenta. Posisi ini memungkinkan aliran oksigen dan nutrisi ke janin berlangsung optimal.

3. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesehatan plasenta

Freepik/prostooleh

Plasenta berperan penting sebagai penopang kehidupan janin selama berada di dalam rahim. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk tetap menjaga kesehatan plasenta. Namun, ada sejumlah kondisi yang dapat memengaruhi fungsi plasenta dan meningkatkan risiko gangguan selama kehamilan, antara lain:

  1. Usia kehamilan di atas 35 atau 40 tahun, yang cenderung lebih rentan mengalami masalah plasenta.

  2. Kehamilan kembar.

  3. Tekanan darah tinggi atau preeklamsia.

  4. Gangguan pembekuan darah.

  5. Terjadinya pelepasan membran rahim sebelum waktunya.

  6. Ketuban pecah dini.

  7. Riwayat operasi pada rahim.

  8. Kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol selama kehamilan.

  9. Infeksi tertentu seperti toksoplasmosis atau cytomegalovirus.

Dengan mengenali faktor-faktor ini, Mama bisa lebih waspada dan berkonsultasi rutin dengan dokter untuk menjaga kesehatan kehamilan secara menyeluruh.

4. Cara menjaga kesehatan plasenta

Freepik/onlyyouqj

Kesehatan plasenta merupakan kunci utama bagi kehamilan yang aman dan pertumbuhan janin yang baik. Ada beberapa langkah yang bisa Mama lakukan untuk menjaga kondisi plasenta tetap optimal sepanjang kehamilan, di antaranya:

  1. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai jadwal.

  2. Konsumsi makanan sehat yang kaya zat besi, kalsium, protein, dan nutrisi penting lainnya.

  3. Hindari konsumsi alkohol, rokok, serta obat-obatan tanpa resep dokter.

  4. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik dengan minum air putih dalam jumlah cukup.

  5. Cukupi waktu istirahat dan kelola stres dengan baik.

Nah, itu dia rangkuman mengenai ciri-ciri plasenta yang sehat. Dengan mengenali ciri-ciri plasenta yang sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, Mama dapat mencegah berbagai risiko komplikasi sekaligus memastikan fungsi plasenta tetap optimal hingga waktu persalinan tiba.

Editorial Team