Ciri-Ciri Hamil 6 Bulan Tidak Berkembang, Ibu Hamil Perlu Waspada!

Memasuki usia 6 bulan kehamilan, biasanya Mama semakin santai. Perut Mama sudah terlihat jelas membesar, gerakan janin terasa makin aktif, dan sebagian Mama mulai rutin merasakan tendangan si Kecil setiap hari. Trimester kedua ini sering disebut fase bulan madu kehamilan karena tubuh terasa lebih nyaman dibanding trimester awal.
Tapi, bagaimana jika Mama merasa gerakan janin jarang muncul, perut terasa tidak banyak berubah, atau bahkan ada tanda-tanda yang bikin khawatir? Kondisi ini bisa menimbulkan pertanyaan besar, jangan-jangan janin tidak berkembang dengan baik. Walaupun tidak selalu berbahaya, ciri-ciri seperti ini perlu diperhatikan agar bisa segera ditangani.
Supaya Mama lebih waspada dan tahu kapan harus memeriksakan diri, yuk, kenali ciri-ciri hamil 6 bulan tidak berkembang seperti yang sudah Popmama.com rangkum di bawah ini.
1. Air ketuban bocor atau keluar cairan tidak biasa

Di usia kehamilan 6 bulan, cairan ketuban punya peran penting untuk melindungi janin dan mendukung pertumbuhannya. Jika tiba-tiba Mama merasa ada cairan bening keluar tanpa bisa ditahan, bisa jadi itu tanda ketuban bocor. Cairan ketuban biasanya tidak berbau dan berbeda dari keputihan atau urine.
Kebocoran ketuban pada usia ini bisa mengganggu perkembangan janin karena berisiko mengurangi ruang gerak dan nutrisi yang dibutuhkan. Kalau Mama menemukan cairan keluar secara terus-menerus atau disertai gejala lain seperti kram atau perdarahan, sebaiknya segera periksa ke dokter agar bisa ditangani lebih cepat.
2. Adanya gejala keguguran

Kalau janin tidak berkembang di usia 6 bulan, tubuh mama kadang memberi sinyal mirip gejala keguguran. Gejalanya bisa berupa kram perut yang cukup kuat, nyeri punggung bawah, hingga keluar bercak atau pendarahan dari vagina.
Beberapa Mama juga mungkin mengalami keluarnya lendir atau gumpalan jaringan. Gejala ini nggak boleh diabaikan karena bisa menandakan janin berhenti berkembang atau ada kondisi darurat lain pada kehamilan. Kalau Mama mengalami salah satu tanda ini, penting banget segera pergi ke fasilitas kesehatan supaya dokter bisa memastikan kondisi janin dan memberikan penanganan yang tepat.
3. Keputihan berwarna cokelat atau merah muda

Di trimester kedua, keputihan biasanya berwarna putih atau bening dan tidak berbau menyengat. Kalau tiba-tiba Mama mendapati keputihan berubah menjadi cokelat atau merah muda, ini bisa menjadi sinyal adanya masalah pada kehamilan.
Perubahan warna tersebut sering menandakan adanya sedikit pendarahan di dalam rahim. Meski tidak selalu berbahaya, keputihan yang berwarna cokelat atau merah muda perlu diwaspadai, apalagi jika muncul bersamaan dengan kram, nyeri punggung, atau gerakan janin yang berkurang.
4. Detak jantung tidak terdeteksi

Memasuki usia kehamilan 6 bulan, detak jantung janin biasanya sudah bisa terdengar jelas melalui pemeriksaan USG atau doppler. Jika pada pemeriksaan rutin dokter tidak mendengar detak jantung sama sekali, hal ini bisa menjadi tanda janin mengalami gangguan perkembangan atau bahkan berhenti berkembang.
Detak jantung janin yang tidak terdeteksi perlu segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisi janin. Penanganan sedini mungkin sangat penting agar dokter bisa menentukan langkah selanjutnya yang paling aman untuk Mama.
5. Menurunnya kadar hCG

Hormon human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang berperan penting selama kehamilan. Biasanya, kadar hCG akan meningkat di awal kehamilan dan kemudian stabil di trimester dua.
Jika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hCG menurun secara signifikan, hal ini bisa menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang dengan baik.
6. Tinggi fundus uteri tidak bertambah

Pada kehamilan 6 bulan, dokter biasanya memantau perkembangan janin dengan mengukur tinggi fundus uteri, yaitu jarak dari tulang kemaluan sampai puncak rahim.
Ukuran ini seharusnya bertambah seiring bertambahnya usia kehamilan. Kalau tinggi fundus uteri terlihat stagnan atau tidak sesuai dengan usia kandungan, bisa menjadi tanda janin tidak berkembang dengan optimal.
7. Merasakan kram yang parah

Di usia 6 bulan, wajar kalau kadang Mama merasakan kram ringan karena rahim yang meregang mengikuti pertumbuhan janin. Tapi, kalau kram terasa sangat kuat, berulang, atau berlangsung lama, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan.
Terlebih jika kram perut disertai perdarahan atau keluarnya cairan tidak biasa. Kram yang parah bisa menandakan rahim mengalami kontraksi dini atau janin mengalami gangguan perkembangan.
Nah, itu tadi berbagai ciri hamil 6 bulan tidak berkembang yang patut diwaspadai. Kalau Mama merasakan salah satu tanda di atas, jangan tunda untuk periksa ke dokter supaya kondisi kehamilan tetap aman dan terpantau.



















