Kapan Bayi dalam Kandungan Mulai Bisa Mendengar?

Meski tak terdengar jelas, ternyata janin bisa mendengarkan berbagai suara lho!

21 Maret 2022

Kapan Bayi dalam Kandungan Mulai Bisa Mendengar
Unsplash/SylwiaBartyzel

Bayi di dalam kandungan bisa mendengar. Biasanya, ia akan merespons suara atau panggilan Mama dan Papa dengan gerakan-gerakan kecil. 

Untuk itu, penting Mama untuk mengetahui kapan persisnya janin dapat mulai mendengar. Mengetahui pada usia berapa si Kecil mampu mendengar, Mama bisa mulai mengajaknya mengobrol untuk membangun ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak.

Tidak hanya itu, Mama pun bisa memulai untuk menyetel musik klasik, menyanyikan lagu, atau membacakan cerita untuk si Kecil. Aktivitas ini bila rutin dilakukan saat hamil dapat membantu merangsang kemampuan indra pendengaran si Kecil.

Nah, untuk mengetahui kapan bayi dalam kandungan mulai bisa mendengar, Mama wajib menyimak artikel yang telah dirangkum Popmama.com berikut. Dibaca sampai tuntas ya agar Mama bisa memahaminya dengan baik.  


 

Kapan Bayi dalam Kandungan Mulai Bisa Mendengar?

Kapan Bayi dalam Kandungan Mulai Bisa Mendengar
Unsplash/SincerelyMedia

Janin bisa mendengar suara dalam tubuh mama, seperti detak jantung, antara usia kehamilan minggu ke-16 dan 22. Barulah setelah 23 minggu, ia dapat mendengar suara mama, papa, dan suara lainnya yang berasal dari luar rahim.

Suara-suara yang bayi dengarkan dari luar, biasanya tak terdengar terlalu jelas. Hal ini karena suara tersebut teredam dengan suara yang berasal dari dalam tubuh mama. 

Suara berisik dari dalam rahim mama seperti suara dari napas, detak jantung, dan pencernaan mama sama kerasnya dengan suara mesin cuci bagi si Kecil. Selain itu, suara yang berasal dari luar juga harus melewati berbagai lapisan kulit, dinding rahim, serta cairan ketuban sebelum sampai ke telinga si Kecil. Inilah yang membuat suara dari luar tak begitu terdengar jelas oleh bayi mama. 

Namun, beda halnya dengan suara mama sendiri ya. Di antara banyaknya suara yang masuk, suara mama lah yang paling terdengar jelas. Itu karena suara mama bergema melalui tubuh ketika mama berbicara.

Riset memperlihatkan bahwa bayi dalam kandungan bisa lebih terjaga apabila mereka mendengar ibu mereka berbicara atau membaca dengan suara keras. Seiring dengan berjalannya waktu, kemampuan si Kecil dalam mendengar pun akan lebih sensitif dan tajam. Oleh karena itu, jangan lupa untuk sering-sering mengajak si Kecil bicara ya, Ma.

Perkembangan Telinga Bayi saat Berada di Dalam Kandungan

Perkembangan Telinga Bayi saat Berada Dalam Kandungan
Pexels/MARTPRODUCTION

Telinga bayi mama mulai berkembang pada minggu-minggu pertama kehamilan, dan tidak sepenuhnya terbentuk sampai trimester ketiga. Telinga adalah organ yang pembentukannya luar biasa rumit.

Telinga terdiri dari tiga bagian yang terpisah (telinga bagian dalam, telinga tengah, dan telinga luar). Setiap bagian terbentuk sendiri-sendiri dan mempunyai jadwalnya sendiri untuk berkembang.

Dilansir dari Healthline, pada mulanya saat usia kandungan Mama berusia 4 sampai 5 minggu, sel dalam embrio mulai bekerja untuk membentuk wajah, otak, hidung, mata termasuk telinga janin. Setelah bekerja selama beberapa minggu, barulah di usia kandungan 9 minggu muncul lubang kecil di bagian kiri dan kanan kepala bayi yang nantinya lubang ini akan berkembang menjadi telinga.

Cikal bakal telinga janin pada awalnya membentuk telinga bagian dalam lalu luar. Seiring bertambahnya usia, telinga mulai berkembang hingga bentuknya sempurna.

Pada usia kehamilan  masuk minggu ke-16, janin hanya bisa merasakan getaran suara melalui kulit dan jaringan di kerangkanya, suara yang terdengar masih samar-samar dan tidak begitu jelas.

Setelah berusia 18 minggu, otak janin sudah mulai bekerja untuk mencium bau, mengecap rasa, merasakan sentuhan, hingga mendengar suara. Pada fase ini biasanya si kecil mulai mendengar suara untuk pertama kalinya, walau masih belum terlalu jelas dan tidak dapat membedakan suara yang didengarnya.

Selanjutnya, pada usia kehamilan memasuki Minggu ke-22 hingga 24. Pada usia kehamilan ini telinga berkembang dengan sangat pesat. Janin mulai dapat mendengar suara lebih jelas, meski dengan frekuensi rendah. 

Pada saat usia kehamilan menginjak minggu ke-25 hingga 26, si Kecil bisa merespons suara di dalam rahim. Suara yang paling penting yang bayi dengar di dalam rahim adalah suara mama.

Mereka akan merespons suara mama dengan gerakan ringan dan si Kecil juga mengalami peningkatan detak jantung yang menunjukkan kalau ia lebih terjaga ketika Mama berbicara.

Lalu pada usia 32 hingga 35 kehamilan, telinga si Kecil sudah terbentuk secara sempurna. Pada usia kehamilan ini, bayi Mama bisa mendengarkan segala suara secara lebih jelas dari pada usia kehamilan yang sebelum-sebelumnya.

Cara Melindungi Indera Pendengaran Bayi dalam Kandungan

Cara Melindungi Indera Pendengaran Bayi dalam Kandungan
Pexels/Burst

Melindungi indera pendengaran si Kecil dapat turut membantu memperkuat sensitivitas si Kecil dalam mendengar suara lho, Ma.

Dilansir dari baby center, ada beberapa hal yang bisa Mama lakukan untuk melindungi indera pendengaran si Kecil selama kehamilan. Hal tersebut antara lain:

1. Hati-hati dengan obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama kehamilan, termasuk beberapa antibiotik, dapat berpotensi membuat pendengaran pada bayi mama berkurang. Bila Mama sedang sakit atau membutuhkan konsumsi obat-obatan tertentu, jangan ragu untuk mengatakan pada dokter bahwa Mama sedang hamil. Bicaralah dengan dokter untuk memastikan bahwa Mama menggunakan obat-obatan yang aman untuk kehamilan.

2. Hindari suara yang sangat keras
Ada beberapa penelitian yang menyebutkan bila Mama terlalu banyak mendengar suara yang sangat keras, itu akan memengaruhi kondisi bayi mama. Mendengarkan suara yang  keras lebih dari 8 jam per hari  dapat merusak pendengaran si Kecil.

Beberapa pakar menyarankan agar suara yang Mama dengar tidak melebihi 115 desibel atau setara dengan suara sekeras gergaji mesin. Sebisa mungkin Mama harus menghindari suara yang lebih dari 115 desibel. Jika Mama bekerja di lingkungan yang berisik, baik itu berisik karena suara mesin maupun lainnya, sebaiknya Mama meminta pada atasan untuk memindahkan Mama ke tempat kerja yang lebih aman dari suara bising. 

3. Makan ikan yang rendah merkuri
Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 direkomendasikan untuk Mama konsumsi. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi dapat membantu otak bayi untuk tumbuh dan berkembang. Akan tetapi, hati-hati ya Ma, beberapa jenis ikan juga mengandung tingkat merkuri yang tinggi.

Alih-alih menyehatkan, ikan yang mengandung merkuri tinggi dapat menyebabkan cacat lahir tertentu, termasuk hilangnya pendengaran. Badan Pengawasan Obat Amerika Serikat menyarankan pada ibu hamil untuk mengonsumsi 8 hingga 12 ons ikan yang rendah merkuri dalam seminggu. Ikan yang disarankan adalah salmon, cod, udang, dan ikan tilapia. Hindari jenis ikan yang mengandung merkuri dalam jumlah tinggi seperti ikan todak, ikan tilefish, ikan hiu, dan ikan makarel.

4. Hindari konsumsi alkohol
Minum alkohol saat mengandung, dapat menyebabkan cacat lahir yang dikenal dengan fetal alcohol spectrum disorders (FASDs). FASD adalah serangkaian masalah kesehatan yang terjadi pada bayi akibat ibu mengonsumsi minuman beralkohol selama masa kehamilan. Masalah yang terjadi bisa meliputi gangguan fisik, mental, atau kombinasi dari keduanya. Anak-anak dengan FASD dapat berpotensi kehilangan pendengaran dan mengalami kesulitan berbicara.

Jadim itulah informasi tentang kapan bayi dalam kandungan mulai bisa mendengar. Meski tak terdengar jelas, namun kenyataannya janin bisa mendengar suara, baik itu suara dari luar maupun dalam perut mama. Karena itu, sering-sering ajak si Kecil bicara ya, Ma.

Walau belum bisa memahami perkataan Mama, tapi sering mengajak bicara si Kecil mampu menciptakan ikatan yang kuat antara Mama dengan buah hati tercinta.

Baca juga:

The Latest