Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik.com/user18526052
freepik.com/user18526052

Saat hamil, banyak perempuan merasakan perubahan emosi yang tidak terduga. Salah satu yang sering terjadi adalah mudah marah. Perasaan ini bukan sekadar suasana hati yang berubah, tetapi bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. 

Beban mental selama kehamilan turut berperan dalam kondisi ini. Ibu hamil sering memikirkan banyak hal, mulai dari kesehatan bayi hingga persiapan persalinan yang akan dilewatinya. 

Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut Popmama.com siap membahas mengenai kenapa ibu hamil gampang marah.

1. Perubahan hormon yang drastis

Pexels/cottonbro studio

Selama kehamilan, tubuh mama mengalami lonjakan hormon, terutama estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini tidak hanya berfungsi untuk mempertahankan kehamilan, tetapi juga memengaruhi neurotransmitter di otak yang mengatur suasana hati. 

Akibatnya, ibu hamil bisa menjadi lebih sensitif dan mudah marah, bahkan terhadap hal-hal kecil yang sebelumnya tidak mengganggu. Selain itu, hormon kortisol yang meningkat selama kehamilan juga bisa membuat ibu hamil merasa lebih stres. 

Stres yang berlebihan ini dapat menyebabkan reaksi emosional yang lebih kuat, termasuk mudah tersinggung dan cepat marah. Inilah sebabnya mengapa banyak ibu hamil mengalami perubahan mood yang ekstrem dalam waktu singkat.

2. Kelelahan fisik dan mental

freepik/our-team

Kehamilan membawa banyak perubahan fisik yang dapat menyebabkan kelelahan. Tubuh bekerja lebih keras untuk mendukung pertumbuhan janin, yang sering kali membuat Mama merasa lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Rasa lelah ini bisa memicu emosi negatif, termasuk mudah tersinggung dan marah.

Selain itu, perubahan fisik seperti nyeri punggung, kram, atau sulit tidur juga dapat menambah tingkat stres. Kurang tidur selama kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga, sering kali menyebabkan ibu hamil menjadi lebih sensitif secara emosional dan lebih mudah merasa frustasi.

3. Perubahan bentuk tubuh dan adanya ketidaknyamanan

Pexels/Pavel Danilyuk

Seiring bertambahnya usia kehamilan, tubuh mama mengalami banyak perubahan, seperti perut yang semakin membesar, kenaikan berat badan, dan perubahan bentuk tubuh lainnya. Hal ini bisa membuat sebagian ibu hamil merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri, bahkan sampai merasa kurang percaya diri. Perasaan tersebut bisa berujung pada emosi yang lebih labil, termasuk mudah tersinggung dan marah.

Selain perubahan bentuk tubuh, ketidaknyamanan lain seperti sering buang air kecil, sesak napas, atau sulit bergerak juga bisa membuat Mama merasa lebih cepat marah. Ketidaknyamanan yang dialami bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, membuat ibu hamil merasa frustrasi, dan akhirnya meningkatkan risiko perubahan suasana hati yang lebih sering.

4. Kecemasan dan kekhawatiran berlebih

freepik

Ibu hamil kerap mengalami kecemasan terkait kehamilan, persalinan, hingga kesiapan menjadi orangtua. Kekhawatiran ini bisa mencakup kesehatan bayi, kondisi finansial, hingga bagaimana mengurus anak setelah lahir. Jika tidak dikelola dengan baik, kecemasan bisa berkembang menjadi stres kronis yang membuat ibu hamil lebih mudah tersinggung dan marah.

Selain itu, informasi yang berlebihan dari lingkungan sekitar atau media sosial juga bisa memperburuk kecemasan ibu hamil. Misalnya, membaca pengalaman persalinan yang sulit atau mendengar komentar negatif dari orang lain bisa membuat ibu lebih mudah panik serta emosional.

5. Kurangnya dukungan sosial

Pexels/Ron Lach

Kehamilan bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga emosional. Kurangnya dukungan dari pasangan, keluarga, atau lingkungan sekitar bisa membuat ibu hamil merasa sendirian dan terabaikan. Perasaan ini bisa berkembang menjadi stres hingga membuat ibu hamil lebih mudah marah.

Ketika ibu hamil merasa tidak dipahami atau kurang mendapat perhatian, emosi negatif bisa saja meningkat. Misalnya, jika pasangan kurang peduli terhadap perubahan yang dialami atau jika lingkungan sekitar terus memberi komentar tidak menyenangkan, hal tersebut bisa menjadi pemicu utama ledakan emosi.

6. Perubahan pola makan dan gula darah tidak stabil

freepik

Kehamilan mengubah cara tubuh mengelola gula darah. Jika ibu hamil melewatkan waktu makan atau mengonsumsi makanan yang tidak seimbang, kadar gula darah bisa turun drastis. Kondisi ini sering kali menyebabkan perubahan suasana hati, seperti mudah marah, mudah tersinggung, atau merasa sangat emosional tanpa alasan yang jelas.

Selain itu, beberapa ibu hamil juga mengalami ngidam yang tidak terpenuhi, sehingga berujung meningkatkan rasa frustrasi. Jika makanan yang diinginkan sulit didapat atau tidak boleh dikonsumsi karena alasan kesehatan, hal tersebut bisa membuat ibu hamil merasa kesal dan emosinya menjadi tidak stabil.

7. Gangguan tidur yang berujung membuat emosi tidak stabil

Freepik/Lifestylememory

Seiring bertambahnya usia kehamilan, banyak ibu hamil mengalami kesulitan tidur karena berbagai alasan, seperti sering buang air kecil, nyeri punggung, atau sulit menemukan posisi tidur yang nyaman.

Kurangnya tidur bisa menyebabkan tubuh lebih lelah dan emosional, sehingga berujung pada mudah marah atau cepat tersinggung.

Tak sampai disitu, kurang tidur juga bisa meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh yang memperburuk suasana hati. Ibu hamil yang kurang tidur cenderung lebih sensitif terhadap hal-hal kecil.

Demikian beberapa faktor kenapa ibu hamil gampang marah. Kini, sudah paham penjelasan ilmiahnya, ya, Ma?

Editorial Team