Kenapa Ibu Hamil Suka Tiba-Tiba Nangis di Malam Hari?

Mama pernah merasa tiba-tiba sedih dan menangis tanpa alasan jelas saat hamil, terutama di malam hari? Tenang, Mama tidak sendiri. Banyak ibu hamil mengalami hal yang sama.
Fenomena ini bukan sekadar perasaan sensitif biasa, tetapi ada penjelasan ilmiah di baliknya. Dari perubahan hormon hingga kelelahan fisik dan mental, berbagai faktor bisa memengaruhi suasana hati ibu hamil.
Lantas, kenapa ibu hamil suka tiba-tiba nangis di malam hari? Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan khusus untuk Mama.
1. Perubahan hormon yang memengaruhi emosi

Salah satu penyebab utama perubahan suasana hati selama kehamilan adalah lonjakan hormon, terutama estrogen dan progesteron. Hormon ini berperan dalam menjaga kehamilan tetapi juga memengaruhi cara otak memproses emosi.
Akibatnya, ibu hamil merasa lebih sensitif dan mudah tersentuh, bahkan oleh hal-hal kecil yang sebelumnya tidak terlalu berpengaruh. Perubahan kadar hormon ini juga bisa membuat ibu hamil merasa lebih cemas, sedih, atau mudah menangis tanpa alasan yang jelas.
Efeknya semakin terasa di malam hari karena saat itulah tubuh mulai beristirahat dan pikiran lebih fokus pada perasaan yang muncul. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa berlanjut hingga setelah melahirkan dan berisiko menyebabkan baby blues atau bahkan depresi pascapersalinan.
2. Kelelahan fisik dan mental usai seharian beraktivitas

Kehamilan membuat tubuh bekerja lebih keras dari biasanya untuk mendukung pertumbuhan janin. Seiring bertambahnya usia kehamilan, tubuh membutuhkan lebih banyak energi, tetapi sering kali ibu hamil tetap harus menjalani aktivitas harian seperti biasa.
Hal ini dapat menyebabkan kelelahan fisik yang berdampak pada kondisi emosional. Di malam hari, setelah seharian beraktivitas, tubuh dan pikiran sudah mencapai titik kelelahan.
Pada saat itulah, emosi yang terpendam sepanjang hari bisa muncul, membuat ibu hamil merasa lebih rentan dan mudah menangis.
Kelelahan mental akibat memikirkan banyak hal terkait kehamilan juga bisa memperburuk kondisi ini, sehingga Mama merasa kewalahan dan akhirnya menangis sebagai bentuk pelepasan emosi.
3. Kecemasan berlebih dan overthinking di malam hari

Banyak ibu hamil mengalami peningkatan kecemasan selama kehamilan. Pikiran tentang kesehatan janin, kesiapan menghadapi persalinan, perubahan dalam kehidupan setelah melahirkan, hingga tanggung jawab sebagai orang tua dapat seketika memenuhi kepala.
Saat siang hari, mungkin Mama masih bisa mengalihkan perhatian dengan aktivitas lain, tetapi ketika malam tiba, pikiran ini bisa semakin kuat. Kondisi ini sering disebut sebagai pregnancy anxiety, di mana Mama mulai terlalu banyak berpikir atau overthinking tentang berbagai kemungkinan yang belum tentu terjadi.
Akibatnya, emosi menjadi tidak stabil dan tangisan bisa muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran tersebut. Jika kecemasan ini semakin parah, penting bagi Mama untuk mencari dukungan emosional atau berkonsultasi dengan profesional agar tidak berujung pada stres berlebihan.
4. Perasaan kesepian dan kurangnya dukungan emosional

Selama kehamilan, ada banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh dan kehidupan mama. Meski dikelilingi oleh keluarga atau pasangan, ibu hamil tetap bisa merasa sendirian dalam menghadapi perubahan ini.
Perasaan kesepian sering kali muncul lebih kuat di malam hari ketika suasana menjadi lebih sepi dan sunyi. Jika Mama merasa kurang mendapatkan dukungan emosional dari pasangan atau orang-orang terdekat, emosi negatif bisa semakin menumpuk.
Pada akhirnya, menangis bisa menjadi cara untuk meluapkan perasaan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk berkomunikasi dengan pasangan atau orang-orang terdekat agar Mama tidak merasa sendiri dalam perjalanan kehamilan ini.
5. Gangguan tidur dan ketidaknyamanan fisik

Seiring bertambahnya usia kehamilan, tidur menjadi semakin sulit. Banyak ibu hamil mengalami insomnia, sering buang air kecil di malam hari, nyeri punggung, atau kram kaki. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat menyebabkan kelelahan, yang berdampak pada emosional.
Saat tubuh lelah tetapi sulit tidur, perasaan frustrasi bisa muncul. Ditambah dengan perubahan hormonal dan stres yang sedang dirasakan, kondisi ini bisa membuat Mama lebih mudah menangis tanpa alasan yang jelas.
Oleh karena itu, menjaga kenyamanan saat tidur dengan posisi yang tepat dan menciptakan rutinitas relaksasi sebelum tidur bisa membantu mengurangi masalah ini.
6. Perubahan identitas dan rasa tidak percaya diri

Kehamilan membawa banyak perubahan dalam diri seorang perempuan, baik secara fisik maupun emosional. Perubahan bentuk tubuh, meningkatnya berat badan, hingga perubahan gaya hidup bisa membuat beberapa ibu hamil merasa kehilangan identitas diri mereka.
Beberapa Mama mungkin merasa kurang percaya diri atau bahkan takut tidak bisa kembali seperti dulu setelah melahirkan. Perasaan ini bisa semakin terasa di malam hari saat Mama memiliki lebih banyak waktu untuk berpikir.
Rasa khawatir tentang bagaimana kehidupan akan berubah setelah melahirkan juga bisa menjadi pemicunya. Menangis bisa menjadi bentuk pelepasan emosi dari ketakutan-ketakutan ini.
Oleh karena itu, penting untuk fokus pada hal-hal positif dan mengingat bahwa kehamilan adalah bagian dari perjalanan yang menyenangkan sebelum bertemu si Kecil.
7. Pengaruh kenangan atau trauma masa lalu

Kehamilan sering kali membawa kembali kenangan dari masa lalu, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Bagi sebagian ibu hamil, pengalaman seperti kehilangan, trauma, atau luka emosional yang belum terselesaikan bisa muncul kembali selama kehamilan, terutama di saat-saat tenang seperti malam hari.
Misalnya, jika Mama pernah mengalami keguguran sebelumnya, mungkin ada ketakutan atau kecemasan yang muncul kembali. Begitu juga dengan pengalaman masa kecil atau hubungan dengan orangtua yang bisa memengaruhi bagaimana ibu hamil mempersiapkan diri menjadi seorang Mama,
Jika perasaan ini semakin kuat, penting untuk berbicara dengan orang yang dipercaya atau mencari bantuan profesional agar bisa mengatasinya dengan baik.
Itu dia alasan kenapa ibu hamil suka tiba-tiba menangis di malam hari. Bagi ibu hamil yang kerap mengalaminya, jangan ragu untuk mencari dukungan dan tetap menjaga kesehatan fisik serta mental selama masa kehamilan, ya.