Mengenal Manfaat Naik Turun Tangga bagi Ibu Hamil
Mama bisa melakukan aktivitas naik turun tangga ketika kandungan sudah memasuki usia trimester kedua
18 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibu hamil dianjurkan untuk aktif bergerak untuk mengurangi risiko masalah kehamilan. Meski terkadang malas untuk beraktivitas, Mama tetap harus memaksa diri sendiri untuk aktif bergerak demi kesehatan janin dalam kandungan.
Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di rumah seperti yoga, jalan kaki, atau sekedar naik turun tangga. Dilansir dari Parenting First Cry, naik turun tangga aman dilakukan oleh ibu hamil selama dilakukan dengan hati-hati dan pengawasan yang ketat.
Mama dianjurkan melakukan kegiatan naik turun tangga ketika kandungan sudah memasuki usia trimester kedua. Pasalnya, jika dilakukan pada trimester pertama, hal itu dikhawatirkan bisa menyebabkan keguguran.
Padahal, apabila Mama melakukan kegiatan naik turun tangga dengan tepat, Mama bisa mendapatkan berbagai manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaat naik turun tangga untuk ibu hamil? Di bawah ini rangkuman penjelasan dari Popmama.com.
1. Menurunkan risiko preeklampsia
Beberapa penelitian kesehatan menunjukkan bahwa kegiatan naik turun tangga bisa menurunkan risiko preeklampsia pada ibu hamil. Preeklampsia memang kerap menyerang ibu hamil, terutama ketika usia kehamilannya lebih dar 20 minggu.
Preeklampsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah yang disertai dengan kenaikan protein dalam urine. Preeklampsia bisa menyebabkan komplikasi hingga mengancam nyawa mama dan janin dalam kandungan.
Oleh karena itu, Mama perlu aktif bergerak untuk melancarkan peredaran darah dan menurunkan risiko terserang preeklampsia.
Editors' Pick
2. Menurunkan risiko diabetes gestasional
Manfaat selanjutnya adalah menurunkan risiko terserang diabetes gestasional, terutama bagi Mama yang memiliki faktor genetik diabetes. Diabetes gestasional merupakan kondisi di mana kadar gula dalam darah terlalu tinggi.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika Mama mengonsumsi gula atau karbohidrat terlalu banyak dan tidak aktif bergerak. Oleh sebab itu, Mama bisa melakukan kegiatan sederhana untuk memperlancar peredaran darah sehingga kadar gula dalam darah bisa turun.
Apabila tidak segera diobati, diabetes gestasional juga bisa membahayakan perkembangan janin dalam kandungan, salah satunya bayi lahir dengan berat badan melebihi batas normal.