Selama ini, perhatian terhadap kesehatan mental selama kehamilan lebih banyak diarahkan kepada ibu. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kondisi mental sang papa juga dapat memengaruhi perkembangan anak, bahkan sejak masa kehamilan.
Sebuah studi dari University of Cambridge (2019) yang diterbitkan dalam jurnal Development & Psychopathology menunjukkan bahwa kesehatan mental papa juga berperan penting dalam perkembangan anak sejak masa prenatal.
Studi ini melibatkan 440 pasangan calon orangtua dari Inggris Timur, New York, dan Belanda, yang dipantau sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Hasilnya, stres dan kecemasan pada ibu selama hamil berkaitan erat dengan munculnya masalah perilaku pada anak, seperti mudah marah dan gelisah.
Selain itu, kualitas hubungan pasangan selama kehamilan juga memengaruhi kondisi emosional anak setelah lahir. Studi ini menjadi salah satu penelitian awal yang menelusuri pengaruh kesehatan mental kedua orangtua secara bersamaan terhadap perkembangan perilaku anak usia dini.
"Pengalaman laki-laki yang baru menjalani peran sebagai ayah kerap tidak mendapatkan perhatian yang setara dengan ibu, bahkan cenderung diabaikan. Hal ini perlu diubah karena gangguan dalam hubungan awal anak dengan baik ibu maupun ayah dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan mereka," ujar Claire Hughes, profesor dari Cambridge's Center for Family Research sekaligus penulis utama studi tersebut, dikutip dari The Bump.