Sarat Tarian Berenergi, Apakah Zumba Aman untuk Ibu Hamil?

Bagi ibu hamil yang menyukai tarian penuh energi, mungkin terpikir untuk melakukan zumba

1 Mei 2021

Sarat Tarian Berenergi, Apakah Zumba Aman Ibu Hamil
Pixabay/Voltamax

Zumba merupakan olahraga yang berasal dari Kolombia. Olahraga ini banyak memasukkan unsur tarian berenergi ke dalam gerakan-gerakannya.

Zumba sangat cocok bagi mereka yang suka menari dan aktif bergerak. Bagi Mama yang aktif, beberapa jenis olahraga mungkin membuat Mama bosan karena cenderung monoton. Padahal berolahraga saat hamil memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil, lho.

Zumba dapat menjadi pilihan bagi ibu hamil yang menyukai tarian berenergi. Namun, karena terdapat gerakan-gerakan berenergi yang dapat meningkatkan adrenalin, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan.

Agar olahraga menjadi aman dan menyenangkan selama masa kehamilan, yuk, simak ulasanPopmama.com mengenai manfaat dan keamanan melakukan zumba saat hamil.

Apakah Ibu Hamil Boleh Melakukan Zumba?

Apakah Ibu Hamil Boleh Melakukan Zumba
Pixabay/Arembowski

Zumba adalah program kebugaran yang berasal dari Kolombia dan melibatkan menari mengikuti ketukan irama latin.

Apakah Mama dapat melakukan zumba saat hamil? Jawabannya iya, ibu hamil dapat memilih berbagai jenis olahraga kehamilan yang aman seperti peregangan, yoga, jalan kaki, berenang, bahkan zumba.

Zumba menjadi olahraga paling populer bagi ibu hamil karena kombinasi gerakan tarian yang menyenangkan dan ketukan irama latin yang berdebar dapat memompa semangat mama.

Terlebih lagi, saat Mama menggoyangkan kaki, Mama juga bisa merasakan si Kecil bergerak bersama Mama.

Editors' Pick

Apakah Zumba Aman untuk Ibu Hamil?

Apakah Zumba Aman Ibu Hamil
Pixabay/Arembowski

American College of Obstetricians and Gynecologists menyatakan bahwa dengan tidak adanya kontraindikasi, ibu hamil yang sehat dapat melanjutkan dan secara teratur berpartisipasi dalam aktivitas fisik dengan intensitas sedang.

Selain itu juga disarankan agar ibu hamil tidak memiliki detak jantung lebih dari 140 denyut per menit selama rejimen olahraga. Ibu hamil sebaiknya melakukan olahraga selama 30 menit dalam sehari.

Zumba memenuhi kedua kriteria ini, maka zumba adalah olahraga prenatal yang aman. Faktor lain yang menentukan keamanan mama saat berolahraga saat hamil adalah usia, intensitas olahraga, dan tingkat kebugaran sebelum hamil.

Manfaat Berlatih Zumba saat Hamil

Manfaat Berlatih Zumba saat Hamil
Freepik

Olahraga yang dilakukan dengan teratur dapat meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh kita. Kelenjar hipofisis di otak melepaskan endorfin, zat mirip morfin yang membantu mengurangi rasa sakit dan menimbulkan perasaan euforia. Latihan tari seperti zumba dapat secara signifikan meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh.

Endorfin bertindak sebagai pereda nyeri alami. Lonjakan bahan kimia ini dalam tubuh dapat membantu ibu hamil mempersiapkan lebih baik untuk melahirkan secara alami. Ini juga dapat membantu Mama menikmati persalinan yang singkat dan lancar.

Ada beragam jenis zumba termasuk zumba tradisional, zumba gold, zumba toning, aqua zumba, zumbatomic, dan zumba marumba.

Mama dapat berbicara dengan instruktur dan mencari tahu mana latihan yang cocok untuk Mama selama kehamilan.

Ibu hamil lebih suka memilih aqua zumba karena menawarkan kesenangan energi tinggi zumba klasik tetapi dilakukan di dalam air. Ini membantu mengurangi risiko atau efek samping berbahaya dan sesuai untuk ibu hamil.

Ini yang Perlu Diperhatikan ketika Melakukan Zumba saat Hamil

Ini Perlu Diperhatikan ketika Melakukan Zumba saat Hamil
Pexels/Jopwell x PGA

Meski aman untuk ibu hamil, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Mama, seperti:

  • Dengarkan tubuh mama. Pilihlah zumba hanya jika Mama suka menari atau menikmati kebugaran yang wajar.
  • Jika Mama memiliki riwayat masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah, atau persalinan prematur, diskusikan dulu dengan dokter kandungan sebelum melakukan olahraga ini.
  • Diskusikan dengan instruktur zumba tentang kehamilan mama. Biarkan dia mengubah gerakan yang sesuai untuk Mama. Jika Mama masih belum bisa melakukan olahraga berat, bersantailah! Kesehatan bayi adalah prioritas utama dan kecintaan pada menari dapat ditunda hingga si Kecil lahir.
  • Minum banyak air sebelum, selama, dan setelah berolahraga untuk menghindari dehidrasi.
  • Jika Mama terengah-engah saat mengikuti kelas zumba, segera hentikan. Ini menandakan bahwa janin juga mungkin kesulitan bernapas.

Cari bantuan medis segera jika Mama merasakan gejala ketidaknyamanan berikut saat melakukan zumba:

  • Peningkatan kontraksi uterus,
  • nyeri atau bengkak yang tak tertahankan, terutama pada otot betis,
  • pusing dan nyeri dada,
  • perdarahan vagina atau kebocoran cairan,
  • sesak napas,
  • sakit kepala.

Zumba memberikan beragam manfaat untuk ibu hamil. Namun, jangan melakukannya dengan berlebihan ya, Ma. Jika Mama ragu, diskusikan dulu dengan dokter.

Selamat berolahraga, Ma!

Baca juga:

The Latest