8 Komplikasi yang Bisa Terjadi di Kehamilan Trimester Ketiga

Waspada terhadap beberapa komplikasi yang bisa terjadi di trimester ketiga

4 Agustus 2023

8 Komplikasi Bisa Terjadi Kehamilan Trimester Ketiga
Freepik/user15285612

Selamat, ya, jika saat ini Mama sudah memasuki trimester ketiga kehamilan. Ini berarti, waktu mama untuk bertemu dengan si Kecil sudah semakin dekat.

Di kehamilan trimester ketiga, biasanya ibu hamil mulai merasa cemas akan persalinan. Alangkah baiknya, Mama jangan merasa khawatir berlebihan karena bisa membuat kondisi mama terganggu.

Di sisi lain, Mama juga tetap harus berhati-hati dan selalu jaga kesehatan. Hal ini supaya Mama terhindar dari komplikasi yang rentan terjadi di kehamilan trimester ketiga.

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum 8komplikasi yang bisa terjadi di kehamilan trimester ketiga. Langsung saja simak informasinya di bawah ini, yuk, Ma!

1. Diabetes gestasional

1. Diabetes gestasional
Pexels/Artem Podrez

Diabetes gestasional merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang dapat muncul selama trimester ketiga. Masalah kesehatan yang satu ini dapat menyebabkan gula darah tinggi sehingga bisa memengaruhi kesehatan bayi dan mengganggu kehamilan. 

Beberapa gejala diabetes gestasional pada ibu hamil dapat berupa rasa haus yang meningkat, frekuensi buang air kecil meningkat, mulut kering, dan kelelahan.

Kondisi ini dapat dikontrol dengan diet, olahraga, dan obat-obatan sesuai dengan anjuran dokter. Namun, jika gula darah sudah tidak terkendali, maka risiko komplikasi saat persalinan akan lebih meningkat.

2. Preeklampsia

2. Preeklampsia
Freepik/biancoblue

Preeklampsia juga merupakan komplikasi kehamilan di trimester ketiga yang harus diwaspadai. Preeklampsia menyebabkan tekanan darah tinggi dan kerusakan organ lain, seperti hati dan ginjal. 

Meskipun satu-satunya "obat" untuk preeklampsia adalah melahirkan bayi, namun komplikasi ini dapat ditangani dengan pemantauan kesehatan yang ketat oleh dokter. Selain itu, ibu hamil juga akan diberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah.

Jika preeklampsia tidak ditangani dengan tepat, maka dapat menyebabkan komplikasi serius yang berujung fatal bagi Mama dan bayi.

3. Persalinan prematur

3. Persalinan prematur
Freepik/DCStudio

Komplikasi selanjutnya yang perlu diwaspadai di kehamilan trimester ketiga adalah persalinan prematur. Kondisi ini terjadi saat tubuh mama bersiap untuk melahirkan terlalu dini, yakni sebelum kehamilan berusia 37 minggu.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan prematur. Penyebabnya bisa karena infeksi, komplikasi gangguan kesehatan lain, kelainan leher rahim, hingga gaya hidup kurang sehat.

Penanganan persalinan prematur juga tergantung pada kondisi kehamilan dan kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Umumnya, ibu hamil dianjurkan untuk rawat inap, diberi obat-obatan, menjalani prosedur pengikatan leher rahim, hingga menjalani persalinan dini.

Editors' Pick

4. Ketuban pecah dini prematur

4. Ketuban pecah dini prematur
Freepik/Prostooleh

Ketuban pecah dini prematur merupakan kondisi di mana selaput ketuban yang melindungi bayi pecah sebelum minggu ke-37. 

Menurut American Family Physician, ketuban pecah dini prematur terjadi pada sekitar 3% kehamilan dan menyebabkan sekitar sepertiga dari kelahiran prematur. 

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk sindrom gangguan pernapasan, prolaps tali pusat, solusio plasenta, dan kematian janin.

Penanganan yang bisa diberikan tergantung pada usia kehamilan dan kondisi kesehatan ibu hamil. Biasanya, ibu hamil akan diberi obat-obatan yang dapat mengurangi banyak komplikasi, khususnya perdarahan intraventrikular dan sindrom gangguan pernapasan.

5. Plasenta previa

5. Plasenta previa
Pexels/Tima Miroshnichenko

Plasenta previa juga merupakan komplikasi kehamilan yang perlu Mama waspadai. Plasenta previa merupakan kondisi di mana plasenta yang normalnya berada di sisi atas rahim justru menutupi seluruh atau sebagian mulut rahim yang merupakan jalan lahir bayi saat proses persalinan. 

Jika sebelumnya Mama pernah menjalani operasi caesar atau operasi rahim, Mama lebih berisiko mengalami komplikasi ini. Selain itu, memiliki kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko plasenta previa. 

Penanganan plasenta previa bisa bermacam-macam, tergantung dengan kondisi ibu hamil. Umumnya, dokter akan memberi obat untuk mencegah persalinan prematur.

Setelah bayi sudah siap dilahirkan dengan aman, kemudian dokter akan menjadwalkan operasi caesar.

6. Intrauterine growth restriction

6. Intrauterine growth restriction
freepik.com/user18526052

Intrauterine growth restriction (IUGR) atau pertumbuhan janin terhambat merupakan suatu kondisi di mana janin lebih kecil dari yang seharusnya atau tidak berkembang dengan normal. 

Kondisi ini membuat bayi berisiko mengalami masalah kesehatan tertentu, termasuk berat badan lahir rendah, kesulitan dalam persalinan, kadar oksigen berkurang, hipoglikemia, sistem kekebalan yang lemah, kelainan suhu tubuh, dan jumlah sel darah merah yang sangat tinggi. 

Komplikasi ini umumnya dapat ditangani dengan pemantauan yang ketat, obat kortikosteroid, atau persalinan dini. Namun, dalam kasus yang paling serius, IUGR dapat menyebabkan masalah pertumbuhan jangka panjang pada anak, serta stillbirth.

7. Kehamilan lewat dari HPL

7. Kehamilan lewat dari HPL
Pexels/Artem Podrez

Kehamilan lewat dari HPL (hari perkiraan lahir) merupakan komplikasi yang terjadi ketika bayi tak kunjung lahir setelah usia kehamilan melewati 42 minggu. Kondisi ini bisa berisiko bagi ibu hamil dan juga janin.

Kehamilan lewat dari HPL berpotensi menyebabkan infeksi atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil, perobekan vagina karena bayi terlahir besar, cairan ketuban berkurang, serta kemungkinan bayi dirawat dalam NICU.

8. Malpresentasi

8. Malpresentasi
Pexels/Martproduction

Terakhir, ada komplikasi kehamilan berupa malpresentasi atau yang lebih dikenal dengan sungsang. Kondisi ini terjadi di mana kepala bayi berada pada posisi yang tidak seharusnya. 

Pada sebagian besar kasus, kondisi malpresentasi dapat berubah dan kembali normal sampai mendekati waktu persalinan. Namun, tidak sedikit juga janin yang posisinya tidak berubah hingga dekat waktu persalinan.

Malpresentasi dapat berujung pada persalinan memakan waktu yang lama dan terkadang terhambat. Bahkan, dalam beberapa kasus, kondisi ini mengharuskan ibu hamil untuk menjalani operasi caesar. 

Demikianlah rangkuman mengenai 8 komplikasi yang bisa terjadi di kehamilan trimester ketiga.

Tetap waspada terhadap setiap risiko komplikasi di kehamilan trimester ketiga. Selain itu, segera hubungi dokter jika Mama menemukan ada masalah pada kehamilan mama.

Baca juga:

The Latest