7 Penyebab dan Cara Mengatasi Perut Panas saat Hamil

Selama menjalani masa kehamilan, Mama mungkin akan merasakan segala bentuk perubahan fisik maupun psikis. Tidak jarang, perubahan yang Mama alami mungkin kerap menimbulkan keluhan atau rasa tidak nyaman.
Selain mual dan muntah, keluhan yang mungkin Mama alami adalah perut yang terasa panas. Keluhan ini adalah ketidaknyamanan yang biasanya dirasakan oleh ibu hamil dengan usia kandungan yang sudah memasuki trimester ketiga.
Rasa panas pada perut ini ternyata disebabkan oleh berbagai faktor, Ma. Lantas apa saja penyebab rasa panas pada perut dan bagaimana cara mengatasinya?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa penyebab dan cara mengatasi perut panas saat hamil. Yuk, simak sampai akhir!
Penyebab Perut Terasa Panas Saat Hamil
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rasa panas pada perut ibu hamil dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab munculnya rasa panas pada perut saat hamil:
1. Heartburn

Jika Mama merasakan rasa panas atau sensasi terbakar pada perut, kondisi ini biasa disebut dengan heartburn. Mengutip dari laman Kids Health, heartburn disebabkan oleh naiknya asam lambung dari perut ke arah atas, yakni ke arah kerongkongan.
Asam lambung yang naik tersebut akan memberikan efek tidak nyaman seperti rasa terbakar atau yang juga dikenal dengan gastroesophageal reflux, atau refluks asam lambung. Ibu hamil yang memiliki riwayat maag biasanya akan berisiko tinggi mengalami heartburn.
Jika refluks asam lambung sering terjadi berulang dan menimbulkan gejala yang mengganggu, maka keluhan tersebut dapat disebut sebagai penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
2. Perubahan hormon

Perubahan hormon adalah hal yang umum dialami oleh ibu hamil. Siapa sangka, kondisi ini ternyata dapat menyebabkan berbagai ketidaknyamanan pada tubuh mama selama masa kehamilan, lho!
Jarang diketahui, ternyata perubahan hormon juga dapat menimbulkan rasa panas pada perut karena adanya perubahan kadar hormon progesteron. Peningkatan kadar hormon progesteron dapat mengakibatkan cincin otot atau sfingter esofagus menjadi kendur.
Cincin otot atau sfingter esofagus sendiri terletak pada perbatasan antara kerongkongan dengan perut.
Kendurnya sfingter esofagus melansir dari Mount Sinai, dapat menyebabkan asam lambung menjadi mudah naik ke kerongkongan, sehingga Mama akan merasakan sensasi panas pada perut.
3. Gastritis

Rasa panas pada perut selama kehamilan juga dapat disebabkan oleh gastritis atau yang juga dikenal dengan radang lambung. Selain rasa panas pada perut, radang lambung juga kerap menimbulkan keluhan lain, seperti kembung dan diare.
Melansir dari Gleneagles Hospitals Malaysia, ibu hamil memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gastritis, terlebih jika Mama memiliki riwayat penyakit maag sebelumnya. Sebab kehamilan dapat memperburuk kondisi keluhan ini.
Hal ini disebabkan karena selama mengandung muncul fluktuasi kadar hormon pada tubuh mama yang diperparah dengan adanya tekanan yang diberikan oleh janin yang sedang tumbuh dalam rahim.
Gastritis atau radang lambung umumnya disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan pedas, asam, berlemak, maupun memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol atau kafein dalam jumlah yang tidak terkontrol.
Cara Mengatasi Perut Panas saat Hamil
Setelah mengetahui beberapa kemungkinan yang jadi penyebab perut panas saat hamil, berikut ini beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi perut panas saat hamil:
1. Mengubah pola makan

Karena umumnya masalah perut panas ini disebabkan karena masalah pada lambung, maka cara penanganannya hampir mirip dengan cara menangani pasien yang mengalami penyakit mag.
Biasanya Mama akan disarankan untuk mengubah pola makan, yakni mengonsumsi makanan dengan porsi yang lebih kecil tetapi frekuensi makannya lebih sering.
Sebab, apabila Mama makan dengan porsi besar dalam satu waktu, dikhawatirkan akan memicu timbulnya refluks asam lambung, akibat pencernaan mengalami kesulitan untuk mencerna makanan dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang cepat.
2. Usahakan untuk minum air putih disela makan

Cobalah untuk minum air putih di sela-sela waktu makan untuk menghindari munculnya rasa panas pada perut. Pasalnya, minum air putih di sela waktu makan diketahui dapat membantu melancarkan pencernaan sekaligus meredakan rasa panas di dada.
Hindari minum terlalu banyak dalam satu waktu karena dapat menyebabkan kembung.
3. Gunakan pakaian yang longgar
-y7TKjLIfQgQTIDWTkZgOfRBtvrNo7SiW.jpg)
Cara mengatasi selanjutnya adalah dengan menggunakan pakaian yang longgar. Hindari dulu mengenakan pakaian ketat karena dapat memberikan tekanan pada perut dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Menggunakan pakaian yang ketat juga dapat mengganggu kondisi bayi dalam perut, lho! Oleh karenanya, akan lebih baik jika Mama menggunakan pakaian yang longgar untuk mengatasi rasa panas pada perut.
4. Hindari tidur setelah makan

Tidur setelah makan adalah kebiasaan yang dapat memicu terjadinya rasa panas pada perut selama masa kehamilan. Sebab, posisi berbaring ternyata dapat mempercepat kenaikan asam lambung ke kerongkongan.
5. Makan secara perlahan

Tidak hanya mengubah pola makan, Mama juga disarankan untuk makan secara perlahan untuk menghindari timbulnya rasa panas pada perut. Pasalnya, makan secara terburu-buru dapat membuat perut bekerja sangat keras untuk mencerna makanan.
Akibatnya, perut akan terasa tidak nyaman dan mudah mengalami begah. Mama juga harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi, hindari dulu makanan yang berlemak, pedas, asam, dan juga makanan dengan bumbu tertentu.
6. Batasi konsumsi kafein

Bagi beberapa ibu hamil yang terbiasa memulai harinya dengan meminum kopi, mungkin cara yang satu ini cukup sulit dilakukan. Namun, kopi dapat meningkatkan potensi terjadinya asam lambung yang akan menyebabkan perut terasa panas.
Sebab selama masa kehamilan, kafein dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah plasenta. Kondisi ini akan berakibat fatal karena dapat menyebabkan suplai darah ke janin akan terhambat atau berkurang.
7. Hindari konsumsi alkohol dan merokok
Mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan selain dapat menyebabkan perut terasa panas, ternyata juga dapat mengakibatkan munculnya risiko jangka panjang bagi kesehatan mama dan juga janin.
Tidak hanya alkohol, merokok juga akan berpengaruh buruk bagi kehamilan. Sebab rokok mengandung berbagai zat kimia yang dapat menyebabkan asam lambung naik dengan mudah.
Untuk itu, selama hamil lebih baik hindari kedua kebiasaan ini demi menjaga kesehatan kehamilan.
Nah, itu tadi beberapa penyebab dan cara mengatasi perut panas saat hamil yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi rasa panas pada perut.
Jika keluhan ini tetap muncul atau bahkan semakin parah, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Yuk, perhatikan lagi kondisi kesehatan kehamilan agar kesehatan mama dan si Kecil dapat terjaga hingga proses persalinan. Semoga membantu, Ma!


















