7 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3 yang Harus Diwaspadai

- Demam tinggi dapat menjadi tanda infeksi, periksakan diri ke dokter jika demam tak kunjung reda.
- Pembengkakan tubuh disertai pusing, nyeri ulu hati, dan pandangan kabur bisa menjadi pertanda preeklamsia.
- Minimnya gerakan janin, perdarahan, pecah ketuban sebelum waktunya, diare berulang, dan mual parah juga harus diwaspadai.
Memasuki usia kehamilan trimester tiga, Mama dan Papa mungkin sudah merasa excited dan tidak sabar karena sebentar lagi akan bertemu dengan si Kecil. Selain excited, Mama juga mungkin akan merasakan cemas karena jadwal persalinan yang semakin dekat.
Karena persalinan yang semakin dekat inilah Mama harus lebih memperhatikan kondisi tubuh mama dan kesehatan bayi dalam kandungan, termasuk memperhatikan tanda-tanda bahaya kehamilan yang mungkin muncul. Lantas, apa saja tanda bahaya kehamilan di trimester ketiga?
Berikut ini ulasan terkait tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama. Yuk, simak hingga akhir, Ma!
Apa Saja Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3?
Pada kehamilan trimester tiga, ada beberapa tanda bahaya yang peru Mama perhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan.
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, berikut ini beberapa tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang harus diwaspadai:
1. Demam tinggi
-qi0ECk5mY0Vq3i31elgv1jixkWG8FQCS.jpg)
Ketika Mama mengalami demam tinggi saat kehamilan memasuki usia 28 minggu, sebaiknya Mama harus waspada. Terlebih jika demam yang muncul disertai dengan kondisi menggigil dan berkeringat. Pasalnya hal tersebut dapat timbul akibat adanya infeksi, Ma.
Jika demam tak kunjung reda, sebaiknya Mama segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Terdapat bagian tubuh yang membengkak

Saat hamil, Mama mungkin akan mengalami perubahan bentuk tubuh seiring dengan bertambahnya berat badan. Akibatnya, mungkin Mama akan merasakan ukuran tangan, kaki, dan wajah yang semakin membesar akibat hal tersebut.
Akan tetapi, jika ukuran tangan, kaki, dan wajah yang membesar disebabkan oleh pembengkakan dan disertai dengan pusing kepala, nyeri pada ulu hati, kejang-kejang, dan pandangan kabur, maka segeralah menemui dokter. Sebab kondisi ini dapat menjadi pertanda preeklamsia, Ma.
3. Gerakan janin berkurang

Minimnya gerakan janin atau bahkan tidak bergerak sama sekali adalah sesuatu hal yang berbahaya. Sebab, hal ini bisa menjadi tanda bahwa janin mengalami kekurangan oksigen atau kekurangan nutrisi. Untuk itu, coba perhatikan pergerakan si Kecil dalam kandungan.
Jika dalam dua jam janin terasa bergerak di bawah sepuluh kali, maka segera temui dokter untuk mengetahui kondisi janin di dalam kandungan.
4. Terjadi perdarahan

Mama harus waspada jika mengalami perdarahan pada trimester tiga kehamilan. Perdarahan saat hamil tua dapat menjadi sebuah pertanda bahwa plasenta menutupi jalan lahir.
5. Pecah ketuban sebelum waktunya

Terjadinya pecah ketuban sebelum waktu persalinan, sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah hal yang berbahaya bagi mama dan si Kecil. Pasalnya, kondisi ini dapat mempermudah munculnya infeksi dalam kandungan.
Terlebih lagi, berkurangnya cairan ketuban dapat meningkatkan risiko tekanan pada tali pusar yang berakibat pada kurangnya suplai nutrisi dan oksigen pada bayi.
6. Alami diare berulang

Diare pada ibu hamil di trimester 3 dapat disebabkan karena adanya perubahan hormon dan pola makan. Namun, selain kedua hal di atas, diare saat hamil tua juga dapat disebabkan oleh infeksi kesehatan lainnya.
Diare yang berulang pada ibu hamil akan berujung pada dehidrasi yang dapat memicu munculnya kontraksi dini yang membuat rahim mengencang selama 1 – 2 menit. Akan tetapi, kontraksi ini bukanlah tanda-tanda persalinan.
7. Mual dan muntah parah

Mual dan muntah adalah kondisi umum yang dialami oleh ibu hamil di trimester pertama. Namun, jika mual dan muntah berlangsung saat trimester tiga, kondisi ini dapat menjadi tanda bahaya yang harus Mama waspadai.
Kondisi ini akan semakin mengkhawatirkan ketika rasa mual dan muntah semakin membuat Mama tidak bisa makan atau minum. Kondisi ini akan meningkatkan risiko kekurangan gizi dan dehidrasi sehingga akan membahayakan janin dalam kandungan.
Itu tadi tanda bahaya kehamilan trimester 3 yang harus diwaspadai ibu hamil. Segera ke dokter jika tanda-tanda di atas disertai dengan gejala-gejala mengkhawatirkan lainnya, Ma.
FAQ Seputar Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 3
1. Mengapa tanda bahaya pada trimester 3 penting untuk dikenali?
Karena pada fase ini, janin sudah tumbuh besar dan risiko komplikasi seperti preeklamsia, perdarahan, atau gangguan persalinan meningkat. Mengenali tanda bahaya lebih dini dapat menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
2. Apakah gatal berlebihan di tangan dan kaki bisa jadi tanda bahaya?
Ya. Gatal parah terutama di telapak tangan dan kaki tanpa ruam bisa menandakan cholestasis kehamilan, yaitu gangguan fungsi hati pada ibu hamil. Kondisi ini bisa memengaruhi aliran empedu dan berisiko menyebabkan kelahiran prematur atau janin meninggal dalam kandungan jika tidak ditangani.
3. Apakah nyeri punggung bawah bisa menjadi tanda bahaya menjelang melahirkan?
Nyeri punggung ringan umum terjadi, tapi nyeri hebat yang terus-menerus disertai kram perut atau keluar lendir berdarah dapat menandakan persalinan prematur atau gangguan pada rahim.



















