TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Beda Lip Tie dan Tongue Tie, Kondisi yang Bikin Bayi Susah Menyusu

Jika bayi susah menyusu, Mama perlu waspada dengan gangguan lip tie dan tongue tie pada bayi

Freepik/freepik

Melahirkan seorang bayi tentu menjadi momen yang membahagiakan bagi Mama. Namun, terkadang ada beberapa kondisi pada bayi yang membuat Mama stres pasca melahirkan. Salah satunya kondisi ketika si Kecil susah menyusu.

Perlu diketahui, kondisi bayi yang susah menyusu tidak selalu disebabkan karena ASI dari Mama yang belum lancar. Kondisi ini bisa jadi disebabkan karena bibir atau lidah si Kecil yang bermasalah.

Masalah pada bibir dan lidah bayi ini biasa disebut sebagai lip tie dan tongue tie. Hal ini bisa menjadi penyebab si Kecil kesulitan saat menyusu. Lantas, apa bedanya lip tie dan tongue tie pada bayi?

Berikut ini Popmama.comtelah merangkum sejumlah informasi mengenai beda lip tie dan tongue tie yang perlu Mama ketahui untuk memastikan kesehatan si Kecil.

1. Apa bedanya lip tie dan tongue tie?

Freepik/pvproductions

Perbedaan lip tie dan tongue tie sebenarnya berkaitan dengan frenulum atau jaringan otot yang menghubungkan bagian mulut dengan gusi tertentu.

Lip tie adalah kondisi ketika selaput jaringan otot yang menghubungkan bibir bagian atas ke gusi (frenulum) terlalu tebal, ketat, atau kaku sehingga membuat bayi sulit menggerakkan bibir atasnya.

Adapun tongue tie atau dalam dunia medis sering disebut ankyloglossia merupakan kondisi ketika selaput yang menghubungkan lidah ke dasar mulut (frenulum lingual) terlalu tebal, pendek, atau berubah bentuk.

Menurut penelitian dalam Journal of the American Board of Family Medicine, tongue tie lebih banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir terutama bayi laki-laki. Kondisi bayi dengan tongue tie bisa menyebabkan kesulitan makan, menelan, serta mempengaruhi kemampuan berbicara.

Baik gangguan lip tie maupun tongue tie juga bisa menyebabkan bayi yang baru lahir mengalami kesulitan dalam hal pelekatan ke payudara sehingga bisa menghambat proses menyusui.

2. Gejala bayi yang memiliki lip tie dan tongue tie

Freepik/krakenimages.com

Gejala paling umum yang menunjukkan bayi memiliki kelainan lip tie dan tongue tie adalah kesulitan dalam pelekatan ketika menyusui. Si Kecil biasanya akan sering menangis saat menyusu sebab tidak dapat melekat dengan baik serta menghisap ASI secara maksimal.

Selain itu, bayi bisa lebih mudah tersedak, kesulitan bernapas saat menyusu, dan terlihat seperti ada tali yang menghubungkan gusi ke bibirnya. Tanda-tanda ini perlu Mama perhatikan karena dapat beresiko si Kecil akan kekurangan ASI.

3.Penyebab bayi mengalami masalah lip tie dan tongue tie

Freepik/javi_indy

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, belum diketahui penyebab khusus bayi mengalami masalah lip tie dan tongue tie.

Namun, ada penelitian yang mengemukakan jika bayi dengan mutasi gen MTHFR (genetik yang berperan dalam pembentukan mulut dan bibir) memiliki risiko tujuh kali lipat lebih besar mengalami lip tie.

Beberapa kasus bayi penderita tongue tie juga ditemukan memiliki orang tua dengan riwayat kondisi yang sama. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa penyebab tongue tie ada kaitannya dengan faktor genetik atau keturunan.

4. Klasifikasi lip tie dan tongue tie berdasarkan tingkat keparahannya

Freepik/jcomp

Berdasarkan tingkat keparahannya, klasifikasi lip tie dibedakan menjadi empat kelas, antara lain sebagai berikut:

  • Kelas 1: jaringan tipis dan tidak begitu tampak sehingga tidak mengganggu proses pemberian ASI.
  • Kelas 2: jaringan menempel pada sebagian besar area gusi.
  • Kelas 3: jaringan terdapat di area gusi tempat gigi depan atas akan terbentuk.
  • Kelas 4: jaringan meluas sampai ke langit-langit mulut.

Adapun klasifikasi tongue tie juga dibedakan menjadi 4 kelas, di antaranya meliputi:

  • Kelas 1: frenulum menempel di ujung lidah.
  • Kelas 2: frenulum berada 2-4 mm di belakang ujung lidah.
  • Kelas 3: frenulum melekat di tengah lidah dan di dasar mulut.
  • Kelas 4: frenulum melekat di dasar lidah, tebal, dan sangat tidak elastis (keras dan kaku).

5. Penanganan lip tie dan tongue tie pada bayi

Freepik/javi_indy

Mama sebaiknya bisa langsung berkonsultasi kepada dokter gigi anak untuk mengetahui penanganan kasus lip tie dan tongue tie yang tepat pada bayi. Biasanya, dokter akan memeriksa apakah si Kecil mampu melakukan pelekatan yang baik dengan payudara mama.

Jika bayi tidak mampu melakukan pelekatan dengan baik karena lip tie atau tongue tie, maka dokter akan melakukan tindakan bedah melalui prosedur yang disebut frenectomy atau frenuloplasty.

Pembedahan frenectomy bisa dilakukan dengan bius maupun tanpa bius. Si Kecil pun dapat langsung disusui setelah proses pembedahan selesai. Akan tetapi, bila frenulum lidah terlalu tebal maka penanganan akan dilakukan dengan proses frenuloplasty menggunakan bius.

Pada tindakan ini, dokter akan menutup luka dengan jahitan yang akan hilang jika luka tersebut telah sembuh di kemudian hari. Proses pembedahan ini bisa menjadi penanganan yang efektif untuk memperbaiki proses menyusui si Kecil.

Nah, itu dia penjelasan mengenai beda lip tie dan tongue tie pada bayi yang perlu diwaspadai. Kalau Mama melihat si Kecil mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar tidak menghambat proses menyusui, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest