TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Anak SD Blitar Bacok Temannya, Tak Terima Nama Sang Papa Jadi Ejekan

Sakit hati nama papanya jadi bahan sindiran karena kalah bermain bola, terduga pelaku lakukan ini

Freepik/ wavebreakmedia_micro

Anak-anak memang kerap bertingkah usil yang tak jarang juga membuat kesal. Misalnya, kelakuan mengolok-olok nama orangtua dari temannya.

Sejatinya apa yang dilakukan bocah-bocah itu hanyalah canda saja. Tidak benar-benar berniat untuk menyakiti hati teman lainnya.Oleh karena itu, Mama seyogyanya mengajarkan kepada anak tentang pemahaman tersebut.

Hal ini agar si Kecil tidak gampang terpancing emosi. Dimana pada akhirnya anak jadi tidak disukai teman-teman sebayanya karena mudah marah dan tidak seru untuk diajak bersenda gurau.

Apakah Mama tega melihat anak tidak mempunyai teman bermain?

Seperti peristiwa naas yang terjadi di Blitar dimana seorang anak menghunjam temannya sepermainannya menggunakan sabit, yaitu alat pemotong rumput tradisional.

Inilah ulasan Popmama.com tentang anak SD di Blitar bacok temannya karena nama sang Papa jadi ejekan.

Kronologi Tragedi Siswa SD Hunjam Temannya Pakai Sabit

Freepik/master1305 Ilustrasi

Kasus ini melibatkan dua orang anak di bawah umur. Terduga pelaku dan korban adalah teman sepermainan yang tinggal di Kecamatan Gandusari, Blitar, Jawa Timur.

Terduga pelaku berinisial NA berusia 14 tahun. Sementara korban berinisial GA berumur 13 tahun yang masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD).

Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Tika Puspitasari mengungkapkan kronologi kejadian tersebut. Mulanya, terduga pelaku, korban dan teman lainnya sedang bermain sepak bola di halaman pesantren usai mengaji pada sore hari.

Dari pertandingan tersebut, tim terduga pelaku mengalami kekalahan. Sedangkan korban sebagai tim pemenang lalu meledek tim yang kalah. Olok-olokan bukan hanya seputar sepak bola, tetapi merambat juga dengan menyebut nama papanya secara berulang-ulang hingga terjadi adu mulut.

Terduga pelaku lantas tidak terima dan sakit hati karena nama orangtuanya menjadi bahan ejekan. NA lalu berlari keluar lapangan dan masuk ke salah satu dapur rumah warga yang jaraknya sekitar 10 meter. Dari dalam dapur ini, NA mengambil sabit dan kembali berlari ke arah korban.

NA lalu membacok korban dari arah belakang sebanyak satu kali. Sabit itu tepat mengenai bagian lengan kanan korban.

"ndang engko lek mbok baleni maneh tak anu (Cepet kalau ngomong gitu lagi tak pukul),” ancam terduga pelaku kepada korban.

Korban lantas merasa ketakutan dan menjauh dari NA. Korban berlari ke arah warga untuk meminta pertolongan. Sementara terduga pelaku sempat mengembalikan sabit di teras rumah warga. Ia juga kembali ke tempat mengaji dan menangis di tempat duduknya.

Motifnya Murni karena Sakit Hati Nama Papanya Diolok-olok

Freepik Ilustrasi

Korban yang terluka dengan bersimbah darah kemudian ditolong warga sekitar. Anak SD ini mengalami luka bacok cukup lebar dan dalam akibat sayatan dari benda tajam. Korban segera dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk mendapat perawatan medis. Kini, korban sudah diperbolehkan pulang.

Menurut Tika, kejadian ini terjadi secara spontan karena GA emosi diolok-olok korban. Perbuatan terduga pelaku ini murni atas kehendak pribadi dan tidak ada yang menyuruh.

Lagi-lagi hanya karena sakit hati nama papanya menjadi bahan ejekan karena kalah tanding sepak bola. Meskipun begitu, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi Menunggu Hasil Visum untuk Proses Hukum Lebih Lanjut

Freepik

Orangtua korban membuat laporan ke pihak kepolisian atas peristiwa mengerikan yang menimpa anaknya. Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang bersangkutan dalam peristiwa itu. Termasuk korban, saksi lain, maupun terlapor atau terduga pelaku.

Terkait proses hukum lebih lanjut, polisi masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Nantinya, apabila hasil visum sudah keluar akan dilakukan gelar perkara.

"Masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit, kalau sudah ada akan kami lakukan gelar perkara. Yang jelas tetap kami proses," tutur Tika.

Polisi juga belum mengamankan terduga pelaku. Tika menjelaskan pihaknya barus menyita sabit dan baju koko korban sebagai barang bukti.

Demikian kabar mengenai anak SD di Blitar bacok temannya karena nama papanya diejek. Selalu ingatkan si Kecil untuk tidak mengejek sebagai bercanda secara berlebihan.

Khawatir, temannya mudah marah atau emosi sehingga bertindak di luar normal yang berpotensi membahayakan keselamatan anak Mama.

Baca Juga:

The Latest