TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa Kata Alkitab Mengenai Pelecehan Anak? Inilah Jawabannya!

Alkitab pun ikut memberikan komentar mengenai masalah sosial yang berbahaya dari masa ke masa

Freepik

Pelecehan seksual bukan lagi menjadi isu sosial semata. Peristiwa ini ternyadi secara nyata di depan kita, dan menjadi masalah yang perlu diselesaikan sesegera mungkin. 

Pelecehan seksual merupakan tindakan penyiksaan terhadap anak di mana orang yang lebih tua atau orang dewasa menggunakan anak guna memberikan rangsanga seksual. 

Faktanya, masalah ini terjadi hingga saat ini dengan angka yang cukup tinggi. Di  Amerika Utara, sekitar 15% sampai 25% perempuan dan 5% sampai 15% laki-laki yang mengalami pelecehan seksual ketika mereka masih anak-anak. 

Anak-anak yang menerima perlakuan ini umumnya belum mengerti apa-apa. Mereka juga tidak dapat melawan sehingga mereka terpaksa menerima atau bahkan sama sekali tidak tahu apa yang dilakukan oleh pelaku. 

Tindakan yang tidak senonoh ini bukan saja mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah saat ini, tetapi juga Alkitab. Melalui beberapa ayat alkitab, Tuhan memberikan komentar dan larangan mengenai tindakan ini. 

Bersama Popmama.com, yuk kita bahas apa kata Alkitab mengenai pelecehan anak selengkapnya! 

1. Kasus pelecehan anak yang terus meningkat

bbc.com

Kasus pelecehan anak terus tidak dapat kita hiraukan. Faktanya kasus ini mengalami peningkatan di beberapa tahun terakhir.

Mengutip dari kemenpppa.go.id kasus-kasus pelecehan dan kekerasan anak semakin meningkat di masa pandemi tahun 2020 lalu. Dari sebanyak 3.087 kasus kekerasan terhadap anak, 1.848 diantaranya termasuk sebagai kasus kekerasan seksual,

Ini tergolong sebagai angka yang tinggi. Banyaknya kasus pelecehan anak yang terjadi membuktikan masih banyak pihak yang belum memahami pentingnya pengasuhan atau tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan kepada anak-anak. 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sendiri mencatat beberapa kasus pelecehan seksual anak terjadi bukan hanya di rumah tetapi juga di sekolah. Beberapa kasus tersebut dilakukan oleh guru dan kepala. Contohnya seperti kasus pelecehan 20 siswi dari sebuah SD negeri di Malang oleh oknum guru honorer.

Beberapa kasus di atas menjadi bukti meningkatnya kasus pelecehan anak di Indonesia. Membuktikan kasus ini masih marak terjadi dan kita perlu memahami juga melindungi anak dari bahayanya. 

2. Bahaya pelecehan anakĀ 

Popmama.com/Shania Tabina Anandanoe

Mengapa kasus pelecehan seksual sangat berbahaya, dibandingkan kasus kekeresan atau bullying yang dialami anak-anak? Karena pelecehan seksual akan berdampak sangat besar pada perkembangan anak di masa depan.

Tindak pelecehan sesual sendiri terkadang tidak mudah diketahui, berbeda dengan kekerasn pada anak. Korban anak-anak yang menerima pelecehan juga umumnya diam dan tidak berani berbicara karena mereka tidak mengetahui apa yang terjadi atau terlalu takut untuk bercerita. 

Pelecehan anak sendiri dapat memberikan dampak yang buruk seperti membentuk anak menjadi pribadi yang tertutup, memunculkan ketakutan atau fobia tertentu, menimbulkan sifat agresif, mereasa mudah takut atau cemas berlebihan, sulit bersosialisasi dengan lingkungan luar, juga menimbulkan gangguan psikis yang dapat menghambat tumbuh-kembang anak.

Dampak ini terjadi sesuai dengan frekuensi dan durasi yang anak-anak terima. Semakin sering mereka mengalaminya, maka semakin besar trauma yang timbul, dan semakin lama juga mereka membutuhakn pemulihan. 

3. Apa kata alkitab?

Pexels/TimaMiroshnichenko

Pelecehan anak-anak menjadi kondisi sosial yang mengundang banyak sekali sorotan dari berbagai pihak, termasuk di dalam alkitab sendiri. 

Perlu Mama ketahui, akitab sendiri tidak menggunakan pelecehan anak, namun tetap memperhatikan hal ini secara khusus.

Dalam alkitab, dikatakan bahwa Allah memperhatikan setiap manusia, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Itulah mengapa tindak pelecehan kepada anak-anak dapat membuat Allah murka. 

Dalam Markus 10:14, Tuhan Yesus pernah menegur para murid dan bersabda, "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah". Lalu Ia memangku anak-anak itu dan memberkati mereka (ayat 16).

Alkitab menentang tindakan atau perbuatan yang dilakukan tidak semestinya terhadap anak-anak. Salah satunya seperti tindak pelecehan seksual yang anak-anak alami dari orang dewasa. 

Pelecegan seksual sendiri dikenal sebagai salah satu tindakan yang paling dikecam dalam Alkitab. Firman Allah selalu melarang manusia untuk melakukan dosa seksual, apalagi jika ini dilakukan kepada anak-anak. 

Selain berdosa, pelaku pelecehan seksual juga melanggar hubungn rohani mereka dengan Allah. Sebab tindakan mereka dapat menyebabkan luka yang sulit disembuhkan juga merusak masa depan anak-anak.

Allah sendiri menciptakan seks sebagai hal yang baik dan memiliki tujuan yang baik. Allah mengatur kehidupan seksual seseorang di dalam sebuah pernikahan yang dilakukan atas dasar kerelaan kedua belah pihak.

Ini berbeda sekali dengan yang terjadi dalam kasus pelecehan seksual anak. Di mana tindakan berbau seksual terjadi tanpa tujuan yang baik dan dilakukan dengan anak-anak atas dasar pemaksaan salah satu pihaknya. 

4. Orangtua perlu melindungi anak-anak

Freepik

Tindakan pelecehan seksual mungkin terjadi akibat tindakan orangtua sendiri dan ini merupakan hal yang tidak dikehendaki Allah. Tuhan menghimbau kedua orangtua untuk saling membangun keluarga dalam kasih dan saling melindungi. 

Dalam Efesus 6:4, Allah menginginkan para ayah untuk tidak "membangkutkan amarah" anak-anak mereka, namun mendidiknya dengan "ajaran dan nasihat Tuhan."

Kolose 3:21 juga menasihati orangtua agar kita tidak membuat anak merasa "sakit hati" sehingga mereka patah semangat. Efesus 4:15-19 menghimbau agar orangtua berbicara kebenaran dalam kasih dan menggunakan ucapan kita demi pembangunan anak-anak yang masih lunak dan masih membutuhkan bimbingan. 

Merawat anak-anak sangat dijunjung tinggi dalam Alkitab.

Injil Yakobus 1:27 mengatakan bahwa merawat anak-anak yang membutuhkan, seperti nak yatim atau anak catat menyenangkan Allah. Mazmur 127:3 sendiri menyebut anak-anak sebagai ”warisan dari Tuhan. 

5. Kesimpulan dan pesan yang dapat diambil

Freepik/DCStudio

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, alkitab memberikan kita pandangan mengenai pelecehan seksual anak-anak. Dari semua pesan yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa ini termasuk sebagai tindakan yang dapat memicu amarah anak. 

Tindakan pelecehan kepada anak melukai hati Allah. Ini bukan tindakan yang sebaiknya dilakukan oleh orang dewasa. Allah sendiri mengasihi anak-anak, dan Ia ingin manusia lain melakukan hal yang sama, yaitu saling mengasihi dan menghindari dosa. 

Selain itu, tindakan pelecehan terhadap anak-anak dinilai sebagai dosa yang perlu kita hindari. Sebab anak-anak pun merupakan anugrah Allah yang perlu dikasihi dan dibimbing. 

Bukan hanya menghindari tindakan ini, sebagai umat beriman kita juga perlu membimbing mereka yang pernah merasakan kasus pelecehan seksual, baik korban ataupun pelaku agar mau berubah meninggalkan luka dan dosanya lalu kembali kepada jalan kebenaran. 

Sebab sesuai dengan janji Allah sendiri yang selalu bersedia mengampuni manusia dan merindukan mereka untuk kembali.

Yesus juga sanggup mengubah kondisi yang buruk menjadi baik. Dia sanggup menyembuhkan luka hati arena pelecehan. Dia sanggup membuang perasaan bersalah dan tidak berharga, menggantikannya dengan perasaan dicintai yang melimpah. Allah juga sanggup memampukan korban pelecehan mengampuni pelaku dengan kasih dari Allah.

Allah juga menjamin pelaku mendapatkan pengampunan dosa di dalam Yesus, sebab bagaimanapun juga dosanya telah ditanggung di kayu salib. Yesus juga sanggup mencabut akar dosa yang mengganggunya. Semoga bermanfaat. 

Itulah apa kata Alkitab mengenai pelecehan anak. Perlu diketahui dalam mendidik anak sesuai dengan firman Tuhan tentu orangtua memerlukan pegangan. Smeoga bermanfaat dan bisa dijadikan pelajaran.

Baca juga:

The Latest