TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Segera Atasi! 5 Tindakan Kekerasan yang Seringkali Dilakukan Anak

Sayangnya tindakan kekerasan ini sering diabaikan orangtua lho!

Freepik/Bilanol

Kekerasan seringkali identik dengan tindakan orang dewasa yang merugikan, baik fisik ataupun mental orang lain. Namun, tindakan kekerasan ini tak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja lho!

Sayangnya, ada beberapa contoh tindakan kekerasan anak yang seringkali diabaikan oleh orangtua, karena menganggap anak hanya bercanda atau beralasan 'namanya juga anak-anak'.

Padahal, anak juga memiliki risiko yang sama untuk melakukan tindakan kekerasan, entah pada dirinya sendiri atau bahkan orang lain.

Tentunya ini menjadi poin utama yang harus diperhatikan Mama sebagai orangtua, agar anak tak melakukan tindakan kekerasan terhadap siapa pun.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum tindakan kekerasan yang seringkali dilakukan anak. Jika anak mama melakukan salah satu atau beberapa tindakan ini, pastikan segera atasi ya Ma!

1. Berbicara kasar

Pexels/mohamed abdelghaff

Tindakan kekerasan yang paling umum dilakukan anak-anak, adalah mengenai kebiasaan berbicara kasar. Baik itu pada orangtua, saudara, atau teman. Berbicara kasar ini sebenarnya termasuk ke dalam bullying yang dilakukan secara verbal.

Seorang anak dapat berbicara kasar akibat melihat banyak contoh orang lain yang mudah berkata kasar.

Meskipun Mama telah melindungi anak semaksimal mungkin dengan berbicara baik dan sopan, terkadang anak bisa mempelajarinya dari media sosial.

Jika dibiarkan, tak jarang kebiasaan ini terus berulang dan sulit diatasi. Maka inilah yang menjadi tanggung jawab penting bagi orangtua untuk menghindari kebiasaan anak berkata kasar.

Jangan sampai anak jadi mudah berbicara kasar dan sulit untuk diatasi dengan baik.

2. Memukul orang lain

Freepik

Kebiasaan memukul juga kerap kali dilakukan oleh anak terhadap orang-orang di sekitarnya. Seringkali tindakan ini merupakan cara anak dalam melapiaskan rasa marah dan frustasinya

Melalui normalisasi yang keliru, maka anak jadi sulit mengubah kebiasaan buruknya. Sehingga tak menutup kemungkinan anak justru terbiasa memukul orang lain dengan mudah.

Untuk mencegah sekaligus mengatasi anak yang suka memukul, penting bagi Mama untuk mengajarkan anak bagaimana mengelola amarahnya, baik itu melalui teknik pernapasan, mencoret-coret kertas, hingga meditasi mindfulness.

3. Menendang

Freepik/fxquadro

Cara anak dalam meluapkan amarahnya juga bukan hanya dengan memukul, namun juga dengan menendang. Bahkan emosi tersebut bisa dengan mudahnya dilampiaskan dengan menendang beragam objek di hadapanya, tak terkecuali orang-orang terdekatnya.

Sama seperti ketika anak memukul, Mama juga harus bisa meredam perilaku buruk anak dengan membantunya mengontrol perasaan negatif sebaik mungkin.

Jangan sampai anak terbiasa dengan kebiasaan menendangnya, dan berpotensi untuk menyakiti orang lain hingga dewasa.

4. Menyakiti dirinya sendiri

Freepik/master1305

Kebiasaan buruk tak hanya ditargetkan pada orang lain saja, namun juga pada diri sendiri. Contohnya beberapa anak gemar menyakiti diri sendiri, seperti memukul kepala atau menonjokkan tangan ke dinding saat alami frustasi.

Hal semacam ini bisa jelas membahayakan dirinya dan bahkan dapat terbawa hingga mereka dewasa nantinya. Inilah mengapa Mama juga harus sigap saat menangani anak dengan kebiasaan menyakiti diri.

Jangan sampai anak terbiasa melakukan hal ini dan justru dianggap lumrah.

5. Merendahkan orang lain dengan meludah

Freepik/Cookie-studio

Hal lainnya yang juga sering dilakukan oleh anak adalah meludah untuk merendahkan orang lain. Kebiasaan buruk ini seringkali dicontoh anak dari video game hingga acara TV, yang bisa saja membawa dampak buruk bagi tumbuh kembang anak ke depannya.

Ketika melihat anak berperilaku seperti ini, pastikan Mama harus menasehati anak agar tak sembarangan dalam bersikap, apalagi sampai meludah pada orang lain. Jangan sampai hal tersebut membuat anak memiliki karakter negatif yang sulit dilepaskan.

Nah itulah 5 tindakan kekerasan yang seringkali dilakukan anak. Menjaga sikap dengan sebaik mungkin tentu menjadi hal utama yang harus dilakukan. Jangan sampai Mama mengabaikan segala tindakan buruk yang dilakukan anak ya!

Baca juga:

The Latest